Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TUMBUH kembang anak dan remaja di satu negara punya arti penting dalam menjamin keberlanjutan negara itu sendiri di masa depan. Sayangnya, menjamin tumbuh kembang anak dan remaja dengan baik penuh dengan berbagai tantangan.
“Saya paling takut bawa anak saya ke klinik tukem (tumbuh kembang). Takut disalahin karena dibilang kurang perhatian. Saya kan sibuk bekerja, jadi waktu dengan anak sangat terbatas. Weekend juga saya capek, pengen punya me-time. Memang serba salah,” keluh seorang ibu muda yang baru punya anak usia 3 tahun.
“Dan ketika saya merasa anak saya ada sedikit masalah di perkembangannya, saya merasa perlu banget temen ngobrol dan curhat yang kredibel karena saya takut ke tukem”.
Baca juga: Beri Edukasi Tumbuh Kembang Anak, PrimaKu Gelar Parenthood Institute
Para orangtua apakah memiliki pengalaman seperu dengan keluhan tersebut?
“Jangan khawatir. Santai saja. Kita jadi orang tua harus cool. Idealnya memang kita sudah melakukan persiapan sejak memutuskan akan punya anak. Jadi segala kendala akan bisa kita hadapi dengan lebih tenang karena sudah punya bekal,” jelas Nadia Emanuella Gideon, MPsi Psikolog, Founder dan Managing Director Jakarta Child Development Center (JCDC).
Penjelasan Naia disampaikandalam acara Special Culinary Festival di Jakarta, Minggu (10/12/2023).
Sebuah Klinik tumbuh kembang yang memiliki visi untuk menjadi partner terpercaya agar setiap individu dapat mengembangkan kapasitasnya secara penuh sehingga sebagai orangtua dapat penuhi hak anak anak kita.
“Karena kami ingin menjadi partner maka partner kami bisa orang tua, bayi, balita atau bahkan remaja dan dewasa dengan segala kondisi. Semuanya adalah partner kami,” tambah Nadia.
Baca juga: Inilah Tips Jaga Buah Hati agar Sehat Saat Perubahan Iklim
Tantangan seperti anak tidak mau makan sayur, tidak suka injak rumput, anak kecanduan main game, terlambat bicara, remaja yang dirasa jauh dari orang tua, dan dewasa yang tidak bersemangat hidup, sampai kesulitan orang tua dalam membesarkan anak dengan kebutuhan khusus, adalah kondisi-kondisi yang senantiasa dihadapi di JCDC.
“Jadi para orang tua jangan khawatir, jika perlu sekedar teman curhat atau partner yang handal, kami di JCDC selalu siap membantu,” ujar Nadia.
Sebagai upaya pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak, sejalan dengan salah satu visi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) yaitu pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak.
JCDC berupaya untuk menjadi partner yang handal dan terpercaya bagi para orang tua dan individu dalam menghadapi tantangan dalam pengasuhan, mengoptimalkan tumbuh kembang dan kesehatan mental serta pengembangan diri anak dan remaja.
“Orang tua memang perlu partner yang handal dan terpercaya dalam mengasuh anak dan susahnya memang tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua," jelasnya.
Baca juga: Inilah Tiga Tips Cessa Bersama Zaskia Adya Mecca agar Anak Mau Mandi
"Sementara kondisi dunia semakin kompleks, ilmu juga terus berkembang sehingga cara pengasuhan juga perlu disesuaikan dengan tipe anaknya masing-masing,” papar Nadia.
Untuk para orang tua, berikut tips dari JCDC untuk membantu tumbuh kembang anak Anda dalam kesibukan Anda:
1. Selalu ajak anak bicara di setiap kesempatan dan berikan selalu respon terhadap suara, bunyi, gerakan dan isyarat yang ditunjukkan oleh anak. Kita adalah detektifnya anak-anak kita
2. Ketika bersama anak, jauhkan segala hal yang mengganggu, misalnya gadjet, televisi, dan lainnya, hadirlah secara emosi dan pikiran bersama anak
3. Gunakan waktu yang ada setiap hari untuk learning experience : mendengar, tertawa, meraba, mengecap, memegang, bahkan menangis bersama.
4. Bermain, bermain dan bermain sesuai ide anak atau topik pembicaraan yang mereka suka.
5. Anak-anak pintar meniru loh. Orangtua akan jadi role model mereka. Perhatikan cara kita mengelola emosi, berinteraksi dengan orang di sekeliling kita, dan melihat tantangan. (RO/S-4)
Tiga pilar utama kesehatan anak—pemeriksaan berkala, vaksinasi, dan nutrisi seimbang—jadi kunci pencegahan untuk masa depan yang sehat dan cerah.
Waktu berkualitas, atau bonding time, antara orang tua dan anak adalah fondasi utama dalam menciptakan keluarga harmonis dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Sejumlah riset tentang otak menunjukkan bahwa fondasi penting dalam kehidupan manusia bukan lagi berada di usia sekolah dasar.
Mayoritas orang tua hanya fokus pada kandungan protein atau karbohidrat saat membuat MPASI, padahal lemak juga memiliki peran krusial dalam mendukung perkembangan buah hati.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Selain berdampak pada asupan nutrisi, bibir sumbing yang disertai kelainan langit-langit mulut juga dapat menghambat kemampuan bicara anak.
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved