Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DOKTER spesialis anak Ariani Dewi Widodo melarang orang dewasa di sekitar anak atau orangtua meminta anak memuntahkan cairan berbahaya yang tertelan olehnya secara tidak sengaja.
Cairan berbahaya ini beragam seperti minyak tanah, soda api, deterjen, pembersih lantai, sabun cuci piring, sabun cuci tangan dan air aki.
"Kalau seorang anak menelan cairan berbahaya maka yang paling tidak boleh adalah membuat dia memutahkan lagi. Itu kan pasti refleks orangtua ya, tertelan, muntahkan lagi," kata Ariani, dikutip Senin (11/12).
Baca juga: Agar Anak tidak Bosan, Kimberly Ryder Kenalkan Variasi makanan
Menurut Ariani, saat anak menelan cairan berbahaya, maka sudah bisa menyebabkan kerusakan jaringan yang lumayan parah. Ketika dia diminta memuntahkan lagi atau dengan kata lain kembali berkontak dengan cairan itu, akibatnya justru kerusakan yang lebih berat.
Ariani mengatakan alasannya lain melarang anak memuntahkan cairan berbahaya yang tak sengaja tertelan yakni meminimalisir risiko cairan yang akan dimuntahkan justru masuk ke saluran napas sehingga merusaknya.
Kondisi ini malah bisa menyebabkan hal lebih berat lagi, termasuk henti napas;
Baca juga: Cairan Berbahaya tidak Boleh Disimpan di Botol Mineral
Lalu bagaimana dengan meminta anak meminum air putih? Ariani mengatakan ini harus melihat keadaan anak. Bila dia masih dalam keadaan tidak enak, masih bengkak di leher, tidak bisa menelan dengan baik, sering kali cara ini justru menyebabkan masuknya cairan ke saluran napas.
"Oleh karena itu, pada anak yang tertelan cairan berbahaya nomor satu langsung bawa ke rumah sakit," saran Ariani.
Di rumah sakit, sambung dia, tenaga kesehatan bisa mencoba untuk menetralkan dan mengeluarkan cairannya tetapi tanpa melewati jaringan.
Dia mengingatkan untuk segera membawa anak ke rumah sakit begitu kejadian karena hal-hal yang baru terjadi biasanya lebih mudah ditolong dibandingkan yang sudah lama.
Kemudian, demi mencegah anak menelan benda-benda berbahaya termasuk cairan berbahaya, Ariani menyarankan orang-orang membersihkan rumah berkala dengan tidak meninggalkan benda-benda kecil di bagian bawah atau
kolong-kolong.
"Tinggi kita dengan anak berbeda jadi hal-hal yang kita tidak lihat mereka lihat karena mereka lebih rendah (tinggi badannya), apalagi bayi-bayi masih merangkak sehingga mereka bisa menemukan benda-benda di kolong yang bahkan tidak terjangkau sapu," pungkas Ariani. (Ant/Z-1)
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas serta memicu diabetes dan gangguan kesehatan jantung.
FENOMENA masalah komunikasi antara orangtua dan anak sudah terjadi sejak lama, dan bukan menjadi hal yang asing lagi.
Membangun rutinitas yang konsisten mulai dari bangun tidur hingga kemandirian anak untuk mengurus dirinya sendiri sudah harus menjadi perhatian orangtua sebelum anak masuk sekolah.
Setiap anak memiliki potensi luar biasa dan peran orangtua sangat menentukan bagaimana potensi itu tumbuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved