Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOKTER spesialis anak Ariani Dewi Widodo melarang orang dewasa di sekitar anak atau orangtua meminta anak memuntahkan cairan berbahaya yang tertelan olehnya secara tidak sengaja.
Cairan berbahaya ini beragam seperti minyak tanah, soda api, deterjen, pembersih lantai, sabun cuci piring, sabun cuci tangan dan air aki.
"Kalau seorang anak menelan cairan berbahaya maka yang paling tidak boleh adalah membuat dia memutahkan lagi. Itu kan pasti refleks orangtua ya, tertelan, muntahkan lagi," kata Ariani, dikutip Senin (11/12).
Baca juga: Agar Anak tidak Bosan, Kimberly Ryder Kenalkan Variasi makanan
Menurut Ariani, saat anak menelan cairan berbahaya, maka sudah bisa menyebabkan kerusakan jaringan yang lumayan parah. Ketika dia diminta memuntahkan lagi atau dengan kata lain kembali berkontak dengan cairan itu, akibatnya justru kerusakan yang lebih berat.
Ariani mengatakan alasannya lain melarang anak memuntahkan cairan berbahaya yang tak sengaja tertelan yakni meminimalisir risiko cairan yang akan dimuntahkan justru masuk ke saluran napas sehingga merusaknya.
Kondisi ini malah bisa menyebabkan hal lebih berat lagi, termasuk henti napas;
Baca juga: Cairan Berbahaya tidak Boleh Disimpan di Botol Mineral
Lalu bagaimana dengan meminta anak meminum air putih? Ariani mengatakan ini harus melihat keadaan anak. Bila dia masih dalam keadaan tidak enak, masih bengkak di leher, tidak bisa menelan dengan baik, sering kali cara ini justru menyebabkan masuknya cairan ke saluran napas.
"Oleh karena itu, pada anak yang tertelan cairan berbahaya nomor satu langsung bawa ke rumah sakit," saran Ariani.
Di rumah sakit, sambung dia, tenaga kesehatan bisa mencoba untuk menetralkan dan mengeluarkan cairannya tetapi tanpa melewati jaringan.
Dia mengingatkan untuk segera membawa anak ke rumah sakit begitu kejadian karena hal-hal yang baru terjadi biasanya lebih mudah ditolong dibandingkan yang sudah lama.
Kemudian, demi mencegah anak menelan benda-benda berbahaya termasuk cairan berbahaya, Ariani menyarankan orang-orang membersihkan rumah berkala dengan tidak meninggalkan benda-benda kecil di bagian bawah atau
kolong-kolong.
"Tinggi kita dengan anak berbeda jadi hal-hal yang kita tidak lihat mereka lihat karena mereka lebih rendah (tinggi badannya), apalagi bayi-bayi masih merangkak sehingga mereka bisa menemukan benda-benda di kolong yang bahkan tidak terjangkau sapu," pungkas Ariani. (Ant/Z-1)
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved