Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEAMEO Regional Centre for Sufficiency Economy Philosophy for Sustainability (SEAMEO SEPS) menyelenggarakan lomba inovasi di bidang pengelolaah sampah bertajuk “The Southeast Asian Waste Hero Awards” yang diikuti oleh 126 peserta kategori sekolah, 111 peserta kategori guru, dan 698 kategori siswa sekolah, dari berbagai negara di Asia Tenggara dan Bhutan.
Penghargaan "The Southeast Asian Waste Hero Award" diberikan pada kategori sekolah (dasar dan lanjutan), guru, dan siswa dari Asia Tenggara dan Bhutan ini diselenggarakan di Bangkok. Ada sejumlah 12 pemenang yang mendapatkan penghargaan dan uang pembinaan.
Pada kategori sekolah (Taman Kanak-kanak & Sekolah Dasar) untuk Pemenang 1st Prize Winner pemenangnya adalah dari Sekolah Alam Pacitan, Indonesia dengan judul proyek "The Waste Project”, posisi kedua dari Dadap Elementary School, Filipina dengan judul proyek "Effecient Dadal Elementary School Solid Waste Managemenet : A Sustainable Future”, Sedangkan tempat ketiga dari SJK (C) Foon Yew 2, Malaysia dengan judul proyek "Waste Menegement Programme : Low Carbon Practices".
Baca juga : Kolaborasi KemenKopUKM-WWF Indonesia Kendalikan Populasi Sampah Plastik Melalui Koperasi
Dari Indonesia, selain Sekolah Alam Pacitan yang mendapatkan juara pertama dalam kategori sekolah (Taman Kanak-Kanak & Sekolah Dasar), ada Putri Rismantia dari SD Negeri 17 Talang Ubi, dan Yulia Suci Rejeki dari SD Negeri Bintaro 12 untuk kategori guru, kemudian Amira Muthmainnah dari SD Negeri 196 Sukarasa dan Tim Arts N' Trash dari SMA Negeri 1 Situbondo untuk kategori siswa.
Keberhasilan Sekolah Alam Pacitan, Jawa Timur, mewakili Indonesia menjadi pemenang pertama kategori sekolah taman kanak-kanak dan sekolah dasar pada The Southeast Asian Waste Hero Awards tersebut tentu sangat menggembirakan.
Baca juga : Peringati Hari Sungai Ciliwung 2023, GCB Dukung Sampah untuk Energi
Bangun Naruttama, mewakili Sekolah Alam Pacitan menghadiri SEAMEO High Official Meeting di Bangkok, Thailand, sekaligus menerima penghargaan dari SEAMEO-SEPS atas prestasi Sekolah Alam Pacititan.
Forum tersebut merupakan pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh Sekretariat SEAMEO yang dihadiri oleh pejabat tinggi atau perwakilan dari Kementerian Pendidikan Negara Anggota SEAMEO, Direktur Sekretariat SEAMEO dan Pusat/Jaringan Regional, serta para staf senior.
"Sebelumnya, pada ajang SEAMEO-Japan ESD Awarad tahun 2017 dan 2022, kami mendapat penghargaan special prize winner. Dan pada tahun 2023 ini kami sangat senang mendapatkan penghargaan pertama dalam The Southeast Asian Waste Hero Awards, SEAMEO-SEPS ini." ujar Bangun Naruttama, Kepala Sekolah Alam, yang didampingi oleh Suyanti selaku pengurus Yayasan Alam Permadhani Pacitan.
Menurut Bangun Naruttama, prestasi itu dipersembahkan untuk Pacitan dan Indonesia. Sekaligus wujud komitmen Sekolah Alam Pacitan berkomitmen untuk terus menjadi sekolah yang peduli terhada pelestarian lingkungan dan akan selalu menciptakan terobosan baru demi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Di tempat yang terpisah, Afiefa Kusumawati, orang tua murid di Sekolah Alam Pacitan menyatakan sangat bangga dengan prestasi yang diperoleh. Ia berharap agar prestasi ini disertai dengan upaya pelestarian lingkunan di Pacitan.
“Kepedulian terhadap sampah dan lingkungan harus terus digaungkan mengingat kondisi alam yang semakin rusak dan tidak terjaga kelestariannya. Aksi nyata yang terus dilakukan Sekolah Alam Pacitan dalam hal pengelolaan sampah dan juga kepedulian terhadap lingkungan patut kita contoh, mulai dari lingkungan terkecil kita, yaitu lingkungan keluarga. Semoga dengan kepedulian kita terhadap sampah dan juga lingkungan menjadikan lingkungan tetap lestari dan layak huni untuk anak cucu kita kelak.” pungkas Afiefa Kusumawati. (Z-5)
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
a mengungkapkan khusus untuk sampah plastik masih menjadi permasalahan di desanya karena belum mampu untuk diolah.
PEMERINTAH menargetkan pengentasan masalah sampah di Indonesia selesai 100 persen pada 2029 mendatang. Lebih 60 persen sampah di Indonesia belum terkelola dan dibuang sembarangan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membentuk Satgas Pengelolaan Sampah untuk mempercepat solusi darurat sampah dan mendukung target Indonesia bebas sampah 2029
Pasar kemasan karton bergelombang di Asia Tenggara segera mencatat tingkat pertumbuhan tahun majemuk (CAGR) sebesar 4% pada periode 2021-2026.
MASYARAKAT Indonesia diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan sebagai langkah preventif terhadap potensi lonjakan kasus covid-19 di sejumlah negara Asia Tenggara.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran pada 28 Mei lalu mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19.
PENGURUS IAKMI dr Iqbal Mochtar mengatakan peningkatan kasus covid-19 di berbagai negara, termasuk Indonesia, saat ini belum sampai pada level mengkhawatirkan.
AKHIR Mei yang lalu peningkatan kasus covid-19 kembali terjadi di Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, Hongkong, dan Malaysia. Banyak negara juga mulai bersiap.
Kemenkes mengimbau masyarakat untuk memakai masker ketika sedang sakit atau merasa imunitas menurun. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved