Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berkolaborasi dengan organisasi lingkungan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia untuk mengendalikan populasi sampah plastik melalui wadah koperasi.
“Ini menjadi langkah konkret melalui kesepakatan kerja sama antara KemenKopUKM dengan WWF Indonesia, selain untuk mengakselerasi pembinaan usaha kecil serta koperasi dengan penguatan kelembagaan, juga menjadi ikhtiar bersama mengendalikan populasi sampah plastik yang terus bertambah,” ujar Sekretaris KemenKop UKM Arif Rahman Hakim saat membuka Forum Diskusi Terpumpun Layanan Pengelolaan Aspirasi, di Bogor, Kamis (30/11).
Menurut Arif, Koperasi dan Bank Sampah memiliki kaitan erat dalam konteks pengelolaan sampah plastik dan pembangunan berkelanjutan. Di mana koperasi dapat terlibat dalam pendirian dan pengelolaan bank sampah, sekaligus menjadi motor penggerak dalam pendirian bank sampah di tingkat komunitas.
Baca juga: Riset: Enam Pemkot Belum Menunjukkan Praktik Pengurangan Sampah
“Anggota koperasi dapat bersama-sama menciptakan bank sampah sebagai langkah untuk meningkatkan pengelolaan sampah, sekaligus menciptakan sumber daya tambahan untuk anggota koperasi,” ujar Arif.
Arif mengungkapkan, pentingnya kelembagaan berbasis koperasi untuk mengurangi populasi sampah plastik juga dilatarbelakangi oleh peningkatan sampah yang terjadi setap tahunnya. Sebagai contoh, Arif menyebut Provinsi DKI Jakarta yang jumlah sampahnya telah mencapai 7,4 ribu ton setiap harinya.
“Pemerintah mencari berbagai solusi, dan salah satu cara yang banyak diterapkan saat ini adalah membuat sebuah tempat pengolahan sampah berskala kecil hingga besar yang disebut Bank Sampah,” kata Arif.
Baca juga: Kemenkop UKM Fasilitasi Business Matching untuk 4 Klaster Usaha di Ajang Cerita Nusantara
Dalam konteks keberlanjutan produk plastik, Arif menyebutkan bahwa konsep ekonomi sirkular dapat diterapkan melalui beberapa cara, Mulai dari daur ulang, upcycling plastik sebagai campuran aspal, hingga mengubah plastik bernilai ekonomi rendah menjadi bahan bakar atau energi.
Berdasarkan data dari Kementerian PPN/Bappenas, Arif mengungkapkan bahwa pendekatan ekonomi sirkular memberikan dampak berarti bagi ekonomi, lingkungan, dan sosial. Di mana dari segi ekonomi berpotensi menumbuhkan PDB senilai Rp593 triliun sampai Rp638 triliun pada 2030. “Dari jumlah ini sektor lingkungan dapat mengurangi volume sampah hingga 18,53 persen pada 2030 dan menyerap tenaga kerja 4,4 juta orang,” ungkap Arif.
Arif juga mengapresiasi WWF Indonesia atas komitmennya dalam memperhatikan pengelolaan sampah dan daur ulang hingga tingkat komunitas, khususnya pada praktik pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Baca juga: Perburuan Satwa Langka Tinggi karena Rendahnya Hukuman bagi Pelaku
Pada kesempatan yang sama, CEO Yayasan WWF Indonesia Aditya Bayunanda mengatakan bahwa WWF Indonesia telah meluncurkan program “Plastic Smart Cities” dengan misi mendorong kota hingga pusat kegiatan pesisir untuk mengurangi kebocoran sampah plastic ke alam hingga 30 persen pada tahun 2030.
“WWF Indonesia melalui Plastic Smart Cities berkomitmen untuk mendukung dan berkolaborasi memajukan setiap usaha yang dijalankan oleh mitra-mitra kami dalam kelembagaan Koperasi,” ucap Aditya.
Aditya menambahkan, koperasi sebagai soko guru perekonomian bukan hanya sekadar menjadi entitas bisnis, namun juga menjadi pilar ekonomi berkelanjutan yang akan banyak membantu kemajuan kegiatan usaha, salah satunya bank sampah. (RO/S-3)
Berdasarkan hasil investigasi WWW dan Jikalahari berhasil ditemukan ada 43 perusahaan sawit dengan luas total 101 ribu hektare yang berada di dalam kawasan hutan.
WWF Indonesia menegaskan bahwa praktik perburuan liar satwa dilindungi adalah kejahatan serius sehingga dibutuhkan komitmen konkret dari pemerintah untuk menghentikannya.
Untuk terlibat langsung dalam kegiatan pelestarian alam tidak sesulit apa yang dibayangkan. Itu justru mudah dan menggembirakan.
PENGAMANAN gelaran World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada 18–25 Mei 2024 dilakukan terpadu dengan sistem tiga ring pengamanan.
ormas dilarang memasang spanduk, baliho, banner dan sejenisnya yang menimbulkan potensi konflik sosial
Dia mengunjungi tempat pengolahan sampah yang dilakukan Bank Sampah Great Bandung yang dilakukan salah satu gereja.
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat (Jabar) terus mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan melalui program bank sampah.
Tahun ini, bingkisan diserahkan kepada pengurus Bank Sampah Binaan PT Pegadaian khususnya yang ada di wilayah Area Bandung 2
Cara yang tepat untuk mengurangi sampah dari sumber ialah dengan cara menambah jumlah bank sampah.
Gerakan ini menjadi program yang mendorong kebiasaan menabung sejak usia dini dan menabung dengan cara yang mandiri melalui pemilahan sampah dari sumbernya
Taman FPSA Tebet nantinya akan dibangun di lahan kosong yang sekarang digunakan sebagai lahan parkir dan pemukiman liar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved