Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PT Paiton Energy (PE) mengundang anak-anak dari Panti Asuhan melihat langsung pengolahan sampah terpadu menjadi energi listrik di Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Hal itu sebagai upaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilah dan mengolah sampah.
Melalui kegiatan bertema “Sepenuh Hati bErsiNERGY dan Berbagi,” PE mengundang 30 anak dari Panti Asuhan Mizan Amanah, Pejompongan, Jakarta, untuk melihat program Waste to Energy (WTE) di TMR.
Program WTE merupakan upaya CSR PE yang bersinergi dengan TMR dalam mengembangkan solusi pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan pengembangan energi terbarukan.
Baca juga : Karyawan Herbalife Ajak Anak Panti Asuhan untuk Hidup Lebih Aktif
Program WTE di TMR berupa pemasangan dan pengoperasian delapan unit mesin biodigester yang berfungsi untuk mengolah kotoran hewan dan sampah organik menjadi biogas. Biogas ini kemudian dapat digunakan untuk menggerakkan mesin pembangkit listrik atau yang dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Biogas.
Selama kegiatan tersebut, anak-anak dari Panti Asuhan Mizan Amanah diajak ke lokasi WTE dan Learning Center untuk melihat secara langsung proses pengolahan limbah organik, terutama kotoran hewan, menjadi gas dan tenaga listrik.
Tujuannya adalah untuk menjadikan anak-anak ini ke depan dapat terinspirasi dan ikut berpartisipasi dalam memilah dan membuang sampah pada tempatnya di kehidupan sehari-hari.
Baca juga : Serukan Pengelolaan Sampah, Pemuda asal Sumbar Terus Edukasi soal Bank Sampah
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan anak-anak berkeliling TMR untuk melihat berbagai macam koleksi hewan sebagai edukasi untuk mencintai dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Presiden Direktur PT Paiton Energy Koichiro Miyazaki mengatakan program WTE tidak hanya berfungsi untuk mengubah kotoran hewan menjadi energi listrik, tetapi juga berupaya memperkenalkan ide ini kepada masyarakat luas, terutama kepada anak-anak.
“Kami berharap ini dapat memicu minat mereka, dan di masa depan diharapkan anak-anak ini dapat menjadi pelopor dalam upaya pelestarian lingkungan,” kata Miyazaki.
Baca juga : SoLeLands Platform Edukasi Anak Berbasis Gim Video
Kepala Seksi Pelayanan dan Informasi TMR Susi Sondang mengatakan mengenalkan proses pengolahan sampah dalam program WTE kepada anak-anak adalah visi bersama antara TMR dan Paiton Energy.
“Kami memberikan edukasi ini kepada anak-anak agar mereka lebih memahami pentingnya pengolahan sampah dan mengajari mereka untuk membuang sampah pada tempatnya sejak dini. Hal ini sangat penting agar di masa depan mereka akan lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan bersama-sama,” kata Susi.
Menurut Yayan, Pengurus Panti Asuhan Mizan Amanah, kegiatan yang diadakan oleh Paiton Energy bekerja sama dengan TMR ini menjadi pelajaran berharga bagi anak-anak.
Baca juga : Pemprov Jateng Waspadai Konsumsi Kental Manis di Tengah Kasus Stunting
“Mereka menjadi memahami bahwa sampah dan kotoran hewan dapat diolah menjadi biogas yang kemudian dapat digunakan sebagai energi listrik. Harapan kami di masa depan, program WTE ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi kepada masyarakat luas,” kata Yayan.
Mulki, salah satu anak dari Panti Asuhan Mizan Amanah, mengungkapkan kegembiraannya.
“Saat ini, saya merasa sangat senang dan bahagia karena dengan mengikuti kegiatan ini, saya dan teman-teman mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru. Kami tidak hanya belajar bahwa sampah organik dan kotoran hewan dapat diolah kembali menjadi energi listrik, tetapi kami juga berkesempatan untuk melihat berbagai hewan yang ada di TMR,” kata Mulki.
Pada kesempatan itu, Paiton Energy juga memberikan santunan kepada para anak-anak Panti Asuhan Mizan Amanah sebagai bentuk kepedulian kepada sesama. (Z-5)
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
DI tengah perkembangan zaman yang semakin kompleks, anak-anak Indonesia perlu dibekali dengan kemampuan untuk menjadi pemenang di masa depan.
Sejak pertama kali diluncurkan pada 2022, Gembira telah menjangkau lebih dari 9.600 ibu PKK di berbagai daerah.
Bagi anak, belajar sekaligus bereksplorasi bisa tetap seru, bahkan di tengah liburan sekolah.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) meluncurkan program Family Orientation at the Mosque’s Site (Foremost) sebagai strategi baru pembinaan keluarga berbasis masjid.
Kegiatan bertajuk Sehat Jiwa Bebas NAPZA: Edukasi dan Intervensi Dini untuk Anak Remaja tersebut merupakan bagian dari rangkaian Muktamar Fakultas Kedokteran se-Indonesia
Langkah ini merupakan strategi Aleph untuk memperkokoh posisi sebagai pemimpin transformasi digital yang menghubungkan pasar global dengan kawasan Asia Pasifik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved