Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HARI Anak Sedunia, yang juga dikenal sebagai World Children's Day, menjadi momentum tahunan yang diinisiasi Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) untuk mengampanyekan kesejahteraan dan hak anak-anak di seluruh dunia. Peringatan ini, yang pertama kali dicetuskan tahun 1954 dengan nama Universal Children's Day, kemudian mengalami perubahan nama menjadi World Children's Day pada tahun 1990.
Tanggal 20 November memiliki makna mendalam karena pada hari itu, Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Hak-Hak Anak pada 1954 dan Konvensi Hak Anak tahun 1989. Pilihan tanggal ini menjadi simbol penting bagi perjuangan untuk menegakkan hak anak di dunia.
Hari Anak Sedunia memiliki tujuan yang jelas, yaitu mendorong kesadaran dan partisipasi masyarakat global dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak. Sejak 1990, peringatan ini menjadi wadah untuk mengadvokasi, mempromosikan, dan merayakan hak-hak anak, sekaligus memberikan anak-anak dan remaja platform untuk menyuarakan pendapat mereka tentang isu-isu yang mereka anggap penting.
Baca juga: Curiookids Dampingi Anak Temukan Potensi dan Kembangkan Learning Behaviour
Tema spesial tahun 2023 adalah "For Every Child, Every Right" atau 'Bagi Setiap Anak, Setiap Hak'. Tema ini menjadi panggilan untuk memastikan setiap anak memiliki hak atas beberapa hal, seperti hidup dalam dunia yang damai, hak atas planet yang aman dan layak huni, serta kewajiban untuk didengarkan dan diikutsertakan dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi mereka.
Pentingnya Hari Anak Sedunia tidak hanya terletak pada peringatannya, tetapi juga pada serangkaian kegiatan yang melibatkan semua elemen masyarakat. Orang tua, guru, pemimpin pemerintahan, perawat, dokter, tokoh agama, aktivis masyarakat sipil, dan generasi muda memiliki peran penting dalam menjadikan peringatan ini relevan dan bermakna bagi anak-anak.
Baca juga: Peringati Hari Anak Sedunia, 27 Anak Semarakkan Pameran Lukisan di Jakarta
PBB menekankan Hari Anak Sedunia bukan hanya tentang mengenang hak-hak anak, tetapi juga tentang memberdayakan mereka untuk menjadi bagian dari proses perubahan. Hari ini menawarkan kesempatan untuk merenung, berpartisipasi dalam dialog, dan melakukan tindakan nyata yang dapat membentuk dunia yang lebih baik bagi anak-anak di masa depan.
Sebagai wadah inspiratif, Hari Anak Sedunia terus menjadi panggung untuk menyuarakan hak-hak anak dan membangun dunia yang lebih baik, lebih adil, dan lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang. (Z-3)
Selain itu, anak-anak juga perlu dilatih untuk berani bersuara terhadap berbagai hal negatif yang dialaminya, misalnya dari tindak kekerasan.
Menurut data KPAI, tragedi nahas tersebut mengakibatkam 44 anak meninggal dunia.
Komnas Perlindungan Anak Indonesia (Komnas PA) mengusulkan adanya revisi definisi kenakalan remaja dan kejahatan luar biasa.
PENERIMAAN peserta didik baru (PPDB) bermasalah di sejumlah daerah dan memicu protes luas dari masyarakat. Ini perintah Presiden Joko Widodo.
KETUA Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mengatakan bahwa kesejahteraan anak merupakan salah satu indikator bagi Indonesia untuk menjadi negara maju dan unggul.
Meski semua hak dasar dijamin dalam konstitusi, ia mengatakan masih harus ada upaya dan kerja keras semua pihak untuk dapat bersama-sama memenuhi hak dasar anak.
Menstrucaraka merupakan duta yang dipilih dari kalangan anak-anak muda di Bali untuk menyebarkan informasi tentang menstruasi dan manajemen kebersihannya
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF memperingatkan tentang kekhawatiran terkait penurunan jumlah anak yang menerima vaksin, karena gangguan pengiriman
UNICEF sedang bekerja dengan lebih dari 350 maskapai penerbangan dan perusahaan kargo untuk mengirimkan vaksin dan 1 miliar jarum suntik ke negara-negara miskin.
UNICEF akan mengoordinasikan pembelian dan pengiriman untuk 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah secepat dan seaman mungkin.
Kombinasi bencana konflik, pandemi virus korona, dan perubahan iklim telah melanda Yaman. Sebanyak 80% dari 30 juta penduduk sekarang bergantung pada bantuan untuk bertahan hidup.
Saat ini, layanan bagi anak-anak di Myanmar telah terhenti. Hampir 1 juta anak kini tidak memiliki aksen pada vaksinasi dan hampir 5 juta tidak mendapatkan suplemen vitamin A.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved