Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Laporan World Economic Forum: “The Future of Jobs” menyatakan bahwa 65% dari anak-anak yang lahir di sekarang akan menghadapi tantangan di mana pekerjaan-pekerjaan di masa mendatang kemungkinan besar adalah pekerjaan-pekerjaan yang belum ada saat ini.
Curiookids hadir untuk pertama kalinya di Indonesia untuk mengatasi tantangan ini. Curiookids membantu mengasah potensi anak-anak Indonesia secara optimal dengan membangun berbagai keterampilan, pola berpikir dan learning behaviour, yang nantinya dapat digunakan mereka untuk menghadapi tantangan-tantangan di masa datang.
Paul Blackstone, Global CEO and Founder Curiookids mengatakan,“Tantangan masa depan yang akan anak-anak hadapi nanti penuh dengan ketidakpastian."
Baca juga: Empat Cara untuk Tingkatkan Semangat Belajar Anak
"Mengantisipasi itu, anak-anak perlu disiapkan untuk menemukan potensi diri mereka, dengan mengembangkan learning behaviour, agar nantinya mampu membangun masa depan yang sukses. Demi mewujudkan itu, pendampingan kepada anak-anak harus dilakukan sekarang! Tak bisa ditunda lagi,” Paul dalam keterangan, Minggu (19/11).
Target Curiookids adalah anak-anak berusia dari 4 tahun sampai 12 tahun. Ada 4 filosofi yang dianut oleh CURIOOkids. Pertama, setiap anak itu unik yang memiliki talenta masing-masing.
Kedua, setiap anak membutuhkan perkembangan learning behaviour yang spesifik, tidak bisa disama-ratakan.
Baca juga: Kewajiban Sebagai Anak di Rumah dan Sekolah
Ketiga, penggunaan Bahasa Inggris membuka ‘pintu’ untuk anak-anak supaya dapat berkomunikasi lebih luas secara efektif di dunia nyata.
Keempat, materi pengajaran yang bertujuan untuk mempersiapkan anak-anak agar dapat berhasil secara akademis dan dalam kehidupan sehari-hari.
Learning Behaviour Jadi Kunci Krusial
Kish Gill, President Director Curiookids Indonesia menekankan, “Curiookids percaya bahwa learning behaviour menjadi kunci krusial agar anak mampu bertahan, dan bahkan sukses menjalani situasi zaman yang terus berubah."
"Learning behavior tersebut dikembangkan oleh CURIOOkids dengan memberikan pendampingan kepada anak-anak dalam mengasah hard skill dan soft skill mereka, antara lain dalam kecakapan berbahasa, penggunakan teknologi digital, pemikiran kreatif, kolaborasi tim, pemecahan masalah, dan berpikir secara kritis.”
Baca juga: Darurat Kesehatan Jiwa untuk Anak dan Remaja Jadi Sorotan
Efektivitas kurikulum Curiookids juga diakui secara internasional. Salah satu penghargaan internasional yang diraih tahun ini yaitu Edtech Breakthrough Award 2023 dan Creativity Curriculum Solution of the Year 2023 di Amerika Serikat.
Kurikulum komprehensif Curiookids Indonesia berfokus pada empat subjek pelajaran utama, meliputi: 1) Desain Kreatif, 2) Teknologi, 3) Wirausahawan; dan, 4) Komunikasi (Bahasa Inggris).
Keempatnya merupakan hard skills penting untuk membentuk fondasi yang menunjang perkembangan anak-anak.
Curiookids juga mengusung empat metode untuk membangun soft skills anak-anak dalam berkembang, yang antara lain adalah: 1) Cross-Curricular Learning, 2) Project-Based Learning, 3) Experiential Learning, dan, 4) Inquiry-Based Learning.
Kish Gill menambahkan,“Anak-anak yang lebih aktif dan dominan berbicara dibanding para pengajarnya dapat mendorong anak-anak untuk lebih kritis mengajukan lebih banyak pertanyaan agar mereka menciptakan proyek sendiri, bahkan lambat laun anak-anak dapat menyelesaikan masalah yang muncul secara mandiri.”
Curiookids juga mengimplementasikan praktik secara langsung yang mendorong anak-anak untuk menggunakan seluruh panca indera mereka dalam merasakan, mengalami, dan mengembangkan diri mereka. Jadi, pola belajar yang diterapkan bukan hanya belajar teori atau banyak berdiam di meja.
Baca juga: RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Malang Buka Poli Kecanduan Gawai, Pasien Didominasi Anak-anak
Dalam hal ini maka Curiookids selaras dengan misi Kurikulum Merdeka yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Kurikulum Merdeka mencanangkan para pelajar agar mereka lebih condong untuk belajar dari pengalaman-pengalaman dalam mempraktikkan apa yang dipelajari sehari-hari.
Sejalan itu, Samanta Elsener, psikolog anak dan keluarga menyampaikan pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik pada anak untuk menemukan potensi, mengembangkan learning behaviour, dan mengasah keterampilan esensial.
"Motivasi intrinsik berasal dari kebutuhan dasar psikologis: perasaan kompeten, otonomi dan regulasi diri. Ketiganya saling mempengaruhi dalam mendorong anak-anak untuk melakukan sesuatu," kata Samanta.
"Ketika anak-anak merasa memiliki kendali atas pembelajaran dan perkembangan mereka, mereka lebih cenderung menjadi aktif, antusias, dan fokus mencapai tujuan,” jelas Samanta. (S-4)
Tiga pilar utama kesehatan anak—pemeriksaan berkala, vaksinasi, dan nutrisi seimbang—jadi kunci pencegahan untuk masa depan yang sehat dan cerah.
Waktu berkualitas, atau bonding time, antara orang tua dan anak adalah fondasi utama dalam menciptakan keluarga harmonis dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Sejumlah riset tentang otak menunjukkan bahwa fondasi penting dalam kehidupan manusia bukan lagi berada di usia sekolah dasar.
Mayoritas orang tua hanya fokus pada kandungan protein atau karbohidrat saat membuat MPASI, padahal lemak juga memiliki peran krusial dalam mendukung perkembangan buah hati.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Selain berdampak pada asupan nutrisi, bibir sumbing yang disertai kelainan langit-langit mulut juga dapat menghambat kemampuan bicara anak.
SOSIALISASI Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila merupakan bagian dari sosialisasi strategis BPIP
KEMENTERIAN Agama RI dengan meluncurkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai wajah baru pendidikan Islam yang lebih humanis, inklusif, dan spiritual.
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
Aspek demografis ialah wilayah kajian yang kompleks karena di dalamnya kita berhadapan dengan jumlah, persebaran, dan perpindahan penduduk.
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya 76% anak-anak yang tidak bersekolah disebabkan oleh faktor ekonomi.
MARI kita mulai dengan pertanyaan apakah mungkin ada sekolah rakyat tanpa rakyat yang menjadi subjek?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved