Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PSIKOLOG Kinis Anak, Remaja, dan Keluarga Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Roslina Verauli, menyatakan bahwa hadirnya sosok ayah berperan besar dalam mempengaruhi pola asuh keluarga.
"Ada banyak istri tidak mendapatkan dukungan karena suami kurang hadir dan berperan. Ketika menikah, semua (urusan rumah tangga) diserahkan ke istri, sehingga peran suami yang tidak hadir sejak awal pernikahan menyebabkan istri stres, lalu mengalami baby blues (gangguan mental ibu pascapersalinan), kemudian berkembang menjadi depresi setelah melahirkan," kata Roslina seperti dilansir dari Antara, Rabu (8/11).
Roslina menjelaskan, beban ganda yang dialami perempuan setelah menikah tersebut menyebabkan mereka tidak dapat berfungsi dengan normal di dalam pengasuhan, artinya, kurang mampu menjalankan peran-perannya sebagai ibu dengan baik.
"Bagaimana ibu-ibu ini mampu memberikan ASI kepada anak-anaknya dengan baik kalau dia stres?" ujar dia.
Menurutnya, para istri dengan kondisi seperti ini kurang sehat dan sejahtera secara mental, sehingga memberikan dampak pada anak-anak yang kurang mampu merasakan kehadiran sosok ayah dalam tumbuh kembangnya.
Permasalahan dalam rumah tangga ini, menurutnya, berpotensi memunculkan bayi-bayi yang dilahirkan dalam kondisi stunting, karena berdasarkan data, 70 persen bayi yang lahir stunting bukan semata terjadi pada keluarga dengan kekurangan finansial, juga pada keluarga dengan finansial yang cukup tetapi pola asuh ayah dan ibu tidak seimbang.
Baca juga:
> Orangtua Harus Pahami Penyebab Stunting
> Anak Berpotensi Besar Terpapar Penyakit akibat Pola Asuh yang Salah
Untuk itu, ia menekankan pentingnya kesadaran bersama dari semua elemen masyarakat untuk bergotong royong menyukseskan percepatan penurunan stunting dengan mendukung para ibu, dan memiliki kesadaran bahwa ini adalah isu bersama yang perlu ditangani dengan benar.
"Maka, saatnya kita dukung ibu-ibu untuk mampu memberikan pengasuhan yang tepat untuk anak, dengan dukungan para ayah," tuturnya.
Ia juga mengutarakan pentingnya menghidupkan kembali "Hari Ayah Nasional", yang menjadi momentum atau pengingat bahwa ayah juga mempunyai peranan penting dalam kerangka pola asuh anak.
Menurutnya, kehadiran Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari bidan, kader keluarga berencana, dan kader PKK, dapat mempercepat upaya untuk merealisasikan target penurunan stunting sebesar 14 persen sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Peran pendamping itu penting, yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan perubahan perilaku.
Namun, pendekatannya harus disesuaikan dengan profil ayah dan ibu muda di masa sekarang, target 14 persen bakal terealisasi di 2024, asal kita kerjakan secara bersama," paparnya. (Z-6)
Ketahui perbedaan Hari Ayah Nasional di Indonesia dan Hari Ayah Internasional, mulai dari sejarah, tanggal perayaan, hingga cara merayakannya. Simak fakta lengkapnya di sini!
Setiap tahun, tanggal 12 November memiliki makna penting di berbagai belahan dunia dan sering diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan.
Fatherhood yang dibintangi Kevin Hart cocok untuk ditonton bareng bersama anak.
Hari Ayah Nasional yang jatuh pada 12 November menjadi momen istimewa untuk menghargai pengorbanan, cinta, dan dukungan yang diberikan oleh para ayah.
PERAN seorang ayah tak hanya sebatas pencari nafkah, tetapi bersama sosok ibu juga menjadi pelindung dan penyemangat yang selalu hadir di setiap momen penting keluarga.
PERAYAAN Hari Ayah dilakukan oleh Ganjar bersama sang putra, Zinedine Alam Ganjar dengan sederhana. Bapak dan anak tersebut memilih untuk melakukan karaoke bersama sambil berkeliling
Berbagai kegiatan sosial, edukasi kesehatan dan seminar digelar dalam rangka Bulan Bakti Istri Dokter.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menegaskan, penanganan stunting harus maksimal. Bila tidak, berdampak pada masa depan sumber daya manusia (SDM).
Sumedang telah melaksanakan delapan aksi konvergensi selama 2024 untuk menekan angka stunting.
PERUM Bulog melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2025 kembali mengarahkan fokusnya pada tiga bidang prioritas.
. Salah satu upaya pencegahan dan menekan angka kasus stunting dengan dilakukan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap balita.
Posyandu bersama tenaga kesehatan di garis depan memegang peran krusial dalam memberikan edukasi Makanan Pendamping ASI
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved