Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KETUA Program Studi S1 Kewirausahaan Universitas Bakti Tunas Husada (UBTH) Tasikmalaya, Moh. Ikhsan Kurnia, S.Sos. MBA., diamanahi sebagai Direktur Direktorat Kerjasama dan Dana Usaha, Pengurus Pusat APSKI (Aliansi Program Studi Kewirausahaan Indonesia) Periode 2023-2027.
Ikhsan adalah salah satu dari empat orang yang didaulat sebagai Direktur APSKI Pusat, untuk memperkuat kepengurusan APSKI yang dinakhodai Sonny Rustiadi, SE., MBA., Ph.D yang terpilih sebagai Ketua Umum pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) APSKI tahun 2023 di Bandung.
“APSKI siap berkolaborasi dengan berbagai stakeholders untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan nasional. Saat ini kami sedang merancang program kerja sama dengan pemerintah, dunia usaha, komunitas bisnis hingga media” kata Ikhsan dalam keterangan pers, Rabu (8/11).
Baca juga: Kolaborasi dengan Stakeholder, APSKI Siap Cetak Wirausaha Muda
“Kerja sama tersebut selain untuk kepentingan pengembangan organisasi dan memberikan benefit kepada anggota APSKI terutama dosen dan mahasiswa Program Studi Kewirausahaan di seluruh Indonesia, juga diorientasikan untuk mendapat support pembiayaan organisasi dari eksternal. Kami ingin strategi financing APSKI tidak konvensional hanya dari iuran anggota, namun harus lebih inovatif dan terbuka”, tegas Ikhsan.
Baca juga: Tantangan Bangun Teknologi Startup untuk Berwirausaha
Menurut Ikhsan, perkumpulan berbasis institusi pendidikan seperti APSKI memiliki potensi yang besar untuk berkolaborasi dengan semua pihak, karena misinya linear dengan tujuan bangsa Indonesia yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, sekaligus memainkan peran stategis dalam pembangun ekonomi bangsa.
Ikhsan yang sehari-harinya bekerja sebagai dosen di Universias Bakti Tunas Husada tersebut merupakan jebolan dari UGM dan ITB. (S-4)
Program ini mengedepankan pembelajaran berbasis pada pengalaman lewat proyek nyata mitra industri serta lembaga.
SEKITAR 100 akademisi berkumpul dalam satu inisiatif untuk menembus dominasi publikasi ilmiah internasional di Tangerang pada 21-22 Juni 2025.
Program Kosabangsa menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang terputus dari realitas sosial.
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
EKOSISTEM pendidikan tinggi perlu didorong agar lebih inklusif dalam berbagai aspek. Hal itu harus diwujudkan demi menciptakan perguruan tinggi yang inovatif dan berdaya saing.
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved