Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
DOKTER spesialis penyakit dalam Leonard Nainggolan memberikan kiat mencegah terkena demam berdarah dengue (DBD). Dia menyebut Anda bisa memulai dengan menyingkirkan wadah-wadah yang bisa menampung air hujan.
"Ketiak pohon atau celah-celah daun suka terperangkap air, dispenser, pembuangan AC, dan pot bunga yang di dalam ruangan kan suka ada tapakannya, enggak sadar airnya menggenang," ungkap Leonard, dikutip Rabu (8/11).
Leonard merujuk pada penelitian mengatakan sebanyak 1 cc saja air jernih yang tergenang sudah bisa menjadi tempat nyamuk penyebab DBD, yakni Aedes aegypti, berkembang biak.
Baca juga: Terapkan 3M dan Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Cegah DBD
"Selama ini, masyarakat hanya tahu yang gede-gede seperti bak kamar mandi, ember. Botol-botol air kemasan yang dibuang sembarangan atau bekas obat, pokoknya setiap tempat atau wadah yang bisa menampung air jernih itu potensial menjadi tempat berkembang biak nyamuk demam berdarah," kata dia.
Dia mengingatkan tentang pentingnya orang-orang menerapkan 3M plus, yang merupakan akronim dari Menguras, Mengubur dan Menutup, lalu plusnya memelihara ikan di kolam-kolam dan memelihara tanaman yang mengusir nyamuk seperti Zodia dan Serai (Sereh).
Selain itu, seperti halnya yang dilakukan warga Thailand saat musim demam berdarah, masyarakat di Indonesia juga dianjurkan mengenakan baju lengan dan celana panjang demi mengurangi kulit yang terpapar atau kemungkinan terkena gigitan nyamuk.
Baca juga: Pasien DBD Sebaiknya Diberi Minum Air yang Mengandung Gula
Kemudian, berbicara musim yang dianggap dapat memunculkan kasus DBD, Leonard mengatakan pancaroba ketimbang musim hujan.
"Pancaroba. Kalau hujan terus menerus air kan mengalir, itu enggak masalah. Tapi kalau hujannya berhenti lalu hujan lagi, justru sering tergenang air," tutur dia.
Dia menambahkan, ada sejumlah daerah yang diketahui tinggi kasus demam berdarah dengue yakni seperti Bali, Bandung, dan Jakarta. Penyebabnya adalah karena kepadatan penduduk, rumah dibangun berdempetan sehingga celah-celah yang bisa digenangi air cukup banyak. (Ant/Z-1)
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga 2 Juni 2025 terdapat 277 kasus kematian akibat DBD dari 63.014 kasus incidence rate dari berbagai daerah.
Pelajari cara efektif mencegah nyamuk berkembang biak di pekarangan rumah dengan langkah 3M, tanaman pengusir, dan tips alami lainnya
Virus ini dapat masuk ke tubuh manusia lewat perantara nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus.
PEMERINTAH Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengeluarkan surat edaran peringatan waspada, sehubungan meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD)
Jika jus jambu sudah terbukti secara ilmiah menaikkan trombosit, terapi dengue sudah sejak lama akan menggunakan jus ini.
Bila anak tak menyukai jus buah, orang tua sebaiknya tidak memaksakan meminum jus buah tertentu misalnya jus jambu yang kadang dipercayai bagus untuk pasien dengue.
Masyarakat diminta melakukan tindakan 3M, dengan membersihkan wadah-wadah yang bisa menampung genangan air bersih sebagai tempat nyamuk bersarang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved