Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DOKTER spesialis penyakit dalam Leonard Nainggolan memberikan kiat mencegah terkena demam berdarah dengue (DBD). Dia menyebut Anda bisa memulai dengan menyingkirkan wadah-wadah yang bisa menampung air hujan.
"Ketiak pohon atau celah-celah daun suka terperangkap air, dispenser, pembuangan AC, dan pot bunga yang di dalam ruangan kan suka ada tapakannya, enggak sadar airnya menggenang," ungkap Leonard, dikutip Rabu (8/11).
Leonard merujuk pada penelitian mengatakan sebanyak 1 cc saja air jernih yang tergenang sudah bisa menjadi tempat nyamuk penyebab DBD, yakni Aedes aegypti, berkembang biak.
Baca juga: Terapkan 3M dan Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Cegah DBD
"Selama ini, masyarakat hanya tahu yang gede-gede seperti bak kamar mandi, ember. Botol-botol air kemasan yang dibuang sembarangan atau bekas obat, pokoknya setiap tempat atau wadah yang bisa menampung air jernih itu potensial menjadi tempat berkembang biak nyamuk demam berdarah," kata dia.
Dia mengingatkan tentang pentingnya orang-orang menerapkan 3M plus, yang merupakan akronim dari Menguras, Mengubur dan Menutup, lalu plusnya memelihara ikan di kolam-kolam dan memelihara tanaman yang mengusir nyamuk seperti Zodia dan Serai (Sereh).
Selain itu, seperti halnya yang dilakukan warga Thailand saat musim demam berdarah, masyarakat di Indonesia juga dianjurkan mengenakan baju lengan dan celana panjang demi mengurangi kulit yang terpapar atau kemungkinan terkena gigitan nyamuk.
Baca juga: Pasien DBD Sebaiknya Diberi Minum Air yang Mengandung Gula
Kemudian, berbicara musim yang dianggap dapat memunculkan kasus DBD, Leonard mengatakan pancaroba ketimbang musim hujan.
"Pancaroba. Kalau hujan terus menerus air kan mengalir, itu enggak masalah. Tapi kalau hujannya berhenti lalu hujan lagi, justru sering tergenang air," tutur dia.
Dia menambahkan, ada sejumlah daerah yang diketahui tinggi kasus demam berdarah dengue yakni seperti Bali, Bandung, dan Jakarta. Penyebabnya adalah karena kepadatan penduduk, rumah dibangun berdempetan sehingga celah-celah yang bisa digenangi air cukup banyak. (Ant/Z-1)
Perubahan kelembapan udara selama masa pancaroba dapat meningkatkan kerentanan tubuh terhadap penyakit.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Jangan meninggalkan sampah di dalam dan luar rumah karena bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk dan telur
Kota Bandung masih menjadi penyumbang kasus terbesar dengan jumlah 1.021 kejadian.
STOK darah yang ada di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) menipis. Jika biasanya persediaan mencapai 500 labu/ hari, sekarang hanya tersedia setengahnya.
Dengan banyaknya kasus DBD, warga diminta waspada dan meningkatkan kembali kebersihan lingkungan sekitar rumah.
Pencegahan Penyebaran Deman Berdarah di Banda Aceh
Seorang dokter spesialis anak Hapsari, menyarankan penggunaan konsep KLMNOPR untuk mengenali gejala demam berdarah (DB) pada anak.
Kombinasi antara penyakit tidak menular seperti obesitas dengan penyakit menular seperti DBD akan menghasilkan kombinasi risiko fatalitas tinggi.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Tren kasus DBD di Cianjur tahun ini cenderung turun dibanding tahun sebelumnya.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman bagi masyarakat di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebanyak 120 orang harus dirawat karenanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved