Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER spesialis anak dari Kelompok Staf Medis Kesehatan Anak RSUPN Dr Cipto Mangungkusumo Prof Bambang Supriyatno mengingatkan anak saat batuk tidak boleh dalam posisi sambil tidur karena batuknya menjadi tidak efektif.
"Cara batuk yang benar, posisi anak tidak boleh sambil tiduran. Dia harus sambil duduk atau setengah duduk, atau berdiri. Itulah batuk yang benar, batuk yang efektif," ujar Bambang, dikutip Selasa (7/11).
Bambang menuturkan ketika batuk tidak efektif karena posisi anak saat batuk sembari tidur, lendir akan menumpuk di dalam tubuh dan ini memudahkan terjadinya infeksi bakteri.
Baca juga: Ini Tanda Anak Anda tidak Perlu Diberi Obat Meski Batuk Pilek
Kemudian, apabila batuk anak berdahak, dahak dikeluarkan melalui mulut. Namun, apabila anak tidak bisa atau belum dapat membuang dahak melalui mulut, maka dia bisa menelannya.
"Kalau dia bisa batuk lewat atas, it's ok. Kalau enggak, telan saja (dahaknya), tidak apa-apa, nanti dia (dahak keluar lewat bawah), enggak usah takut," tutur Bambang.
Berbicara batuk dan pilek pada anak, khususnya balita, menurut Bambang, penyebab terbanyak yakni alergi semisal terhadap debu atau makanan dan infeksi yakni infeksi virus atau bakteri.
Baca juga: Ini Tips Atasi Batuk Akibat Cuaca Panas dan Polusi
Untuk mengetahui ada tidaknya alergi pada anak, dokter biasanya akan meminta anak menjalani tes panel.
Cara lainnya yakni dengan memperhatikan saksama misalnya ada tidaknya makanan atau penyebab lainnya yang mencetuskan alergi pada anak.
"Kadang yang murah, enggak perlu bayar itu dilihat atau diperhatikan habis makan semisal putih telur dia batuk atau snack. Biasanya orangtua tahu kalau memperhatikan betul," jelas Bambang yang menegaskan bahwa alergi tidak akan hilang tetapi berhenti.
Dia menambahkan, pada mereka dengan kondisi hidung tersumbat biasanya mengalami dua konsekuensi yakni mulutnya menganga atau mendengkur.
Kondisi mulut menganga atau mendengkur masih dikatakan normal bisa berlangsung kurang dari tiga kali seminggu.
"Tetapi kalau lebih dari tiga kali seminggu, maka wajib berobat. Karena kalau tidak, anaknya akan hiperaktif, tidurnya muter-muter, keringat malam, sering batuk pilek pada malam hari, bibirnya kering, mulutnya bau, berat badan tidak naik," pungkas Bambang. (Ant/Z-1)
Skoliosis merupakan kelainan pada bentuk tulang belakang yang tumbuh ke samping menyerupai huruf C atau S.
Ada 5 gejala skoliosis yang wajib diketahui para orang tua agar dapat ditangani sedini mungkin.
Penyakit mata tiroid, juga dikenal sebagai oftalmopati tiroid atau penyakit Graves, adalah kondisi di mana mata seseorang terpengaruh gangguan pada kelenjar tiroid.
Meskipun tidak ada hubungan langsung, sekitar 30% penderita Graves mengalami TED. Mengubah pola makan dapat menjadi kunci dalam mengelola gejala kedua kondisi ini.
Penyakit Graves dan Struma Basedow merupakan gangguan kelenjar tiroid yang sering kali disamakan. Ini perbedaannya.
Batu ginjal, atau yang dikenal dengan istilah medis nefrolitiasis, adalah kondisi umum di mana material keras terbentuk di ginjal dan menyebabkan rasa sakit yang parah saat kemih keluar.
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Momen lebaran bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mengelola uang.
Artis, model, dan pembawa acara Dian Ayu Lestari membagikan tips liburan bersama anak-anak, termasuk memilih tempat yang cocok dan mempersiapkan peralatan penting.
Si kecil cenderung lebih mudah pilek dan batuk di musim hujan. Pengaruh cuaca pada perkembangan kuman menjadi salah satu penyebabnya.
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Sebagian orang tua melarang anak bermain hujan. Padahal, bermain di tengah hujan memberi sejumlah manfaat buat anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved