Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
POTENSI cuaca ekstrem pada peralihan musim harus diantisipasi dengan meningkatkan pengembangan mitigasi bencana yang mudah dipahami masyarakat luas.
"Memasyarakatkan mitigasi bencana di negeri yang dikelilingi gunung berapi dan potensi cuaca ekstrem ini merupakan upaya yang sangat penting," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/11).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi El Nino moderat akan berakhir pada Februari 2024. Tahun depan pada Maret, El Nino masih ada tapi sudah lemah semakin menuju netral.
Ketika El Nino mulai berakhir, suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur akan mulai mendingin. Hal ini menyebabkan pusat pertumbuhan awan kembali bergeser ke wilayah Indonesia. Akibatnya, curah hujan di Indonesia akan meningkat.
Menurut Lestari berbagai dampak perubahan cuaca yang berpotensi menimbulkan bencana harus diantisipasi dengan sebaik-baiknya.
Dengan kondisi geografis Indonesia yang rawan bencana alam, Rerie sapaan Lestari, sudah seharusnya setiap warga negara dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman yang memadai dalam memitigasi ragam bencana yang dihadapi.
Baca juga:
> Catat! Ini yang Perlu Dilakukan saat Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem
> 21 RT di Jakarta Timur Terendam Banjir akibat Luapan Kali Ciliwung
Upaya peningkatan pemahaman mitigasi bencana, menurut Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar di berbagai jenjang pendidikan.
Selain itu, tambah dia, berbagai sosialisasi terkait mitigasi bencana juga bisa diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat, sehingga pengetahuan dan pemahamannya bisa meluas.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah berupaya mewujudkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana, antara lain dalam bentuk program Desa Tangguh Bencana (Destana).
Capaian Destana yang diinisiasi BNPB sejak 2012 sampai dengan 2024 baru sebanyak 1.506 desa dari total 53.000 desa di Indonesia.
Semakin banyak masyarakat di segala lapisan memahami mitigasi bencana, menurut anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, upaya penanggulangan bencana diharapkan akan semakin baik.
Karena, tegas Rerie, sejatinya upaya penanggulangan bencana alam membutuhkan keterlibatan para pemangku kebijakan dan seluruh lapisan masyarakat untuk menjamin perlindungan dan keselamatan setiap anak bangsa. (RO/Z-6)
SITUS Patiayam menyimpan sejumlah peninggalan dan fosil yang mampu merangkai dan menggambarkan peradaban jutaan tahun lalu yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Penguatan identitas sebagai sebuah bangsa juga mampu menumbuhkan kohesi sosial yang bisa menjadi pendorong untuk mengakselerasi proses pembangunan.
SETIAP anak bangsa harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan untuk menjawab tantangan di masa datang.
PELESTARIAN dan pemanfaatan situs purbakala harus terus dilakukan. Salah satunya untuk mendukung upaya mewujudkan ketersediaan sarana pendidikan yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Kondisi kesejahteraan guru secara umum, saat ini masih terbilang rendah dan belum sebanding dengan pengabdian yang mereka berikan.
DORONG upaya untuk meningkatkan produksi furnitur dan ukir untuk memenuhi permintaan pasar dengan tetap melestarikan kekhasan Jepara pada setiap produk yang dihasilkan.
BMKG merilis prakiraan cuaca terbaru untuk hari Senin, 16 Juni 2025. Cuaca ekstrem berpotensi melanda sejumlah wilayah Indonesia dengan kondisi hujan ringan hingga hujan lebat
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 16 Juni 2025. Sebagian kawasan ibu kota diramalkan hujan dengan intensitas ringan pada sore dan malam hari.
Waspadai banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah sebagai dampak air laut pasang.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hujan lebat serta hujan disertai petir.
Di Kabupaten Bintan, daerah yang harus meningkatkan kewaspadaan meliputi Teluk Bintan, Telok Sebong, dan Toapaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved