Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIGITALISASI di dunia pendidikan perguruan tinggi tidak bisa dihindari. Pengalaman pandemi Covid-19, sangat memungkinkan dosen dalam memberikan mata kuliah dengan sistem daring. Tatap muka mulai berkurang pascapendemi Covid-19. Kemendikbudristek mendorong pembelajaran online di perguruan tinggi mencapai 60% pada 2045.
Rektor Universitas Yarsi Jakarta, Prof. dr. Fasli Jalal, Sp.GK., Ph.D menyambut positif hal itu. Menurutnya saat ini partisipasi pendidikan tinggi harusnya 60%, tapi sekarang ini baru 40%.
"KIta akan berupaya dengan segala cara untuk mencapai itu dengan cara membuka program studi baru. Selain itu memudahkan orang belajar dengan hybrid. Mahasiswa tidak perlu ke kampus," kata Fasli Jalal usai memimpin wisuda Yarsi di kampus Yarsi Jakarta, Sabtu (28/10).
Fasli menambahkan bahwa belajar secara online itu tetap dihitung SKS nya. Artinya kuliah daring ini mendapat fasilitas SKS.
baca juga: Institut Pariwisata Trisakti Didik Gen-Z Cakap Teknologi
"Kita bisa lakukan rekognisi misalnya mahasiswa itu magang, bekerja, kursus, atau ikut latihan, itu menambah pengalaman yang bersangkutan. Kita hitung SKS nya," lanjutnya.
Menurutnya rekam jejak pengalaman mahasiswa yang bekerja, magang kerja, atau kursus dan pelatihan harus dihargai. Namun aktivitas di luar kampus ini harus relevan dengan mata kuliah yang mereka ambil.
Dampaknya, para mahasiswa yang tadinya kuliah selama 4 tahun bisa dua tahun. K emudian mahasiswa yang tinggal di perdesaan tidak perlu datang ke kota, bisa kuliah secara hybrid.
Saat ini aturan Dikti adalah 50% kuliah online dan sisanya tatap muka. "Yarsi sudah melaksanakan dengan menghadirkan smart class room, smart board untuk memfasiitasi kuliah online ini. Dan tetap 144 SKS tidak ada yang hilang," tegasnya.
Adapun tugas akhir untuk syarat kelulusan juga beragam. Ada skripsi dengan riset ilmiah, membuat produk dan lainnya.
Saat ini yang sudah melaksanakan adalah mahasiswa S2, sedangkan mahasiswa S1 sedang dipersiapkan.
Wakil Rektor I Universitas Yarsi, Dr dr Wening Sari M. Kes menambahkan bahwa untuk mengembangkan pembelajaran sinkronus dan asinkronus, para dosen sudah mulai melatih menyampaikan materi mata kuliah secara daring.
Ia mencontohkan mahasiswa dari prodi Teknologi Informasi yang membuat aplikasi tentang paparan polusi terhadap manusia. Aplikasi itu merespons klien di internal Yarsi, Prof Tjandra Yoga.
"Nah tugas membuat aplikasi ini, mereka mendapatkan 20 SKS, jadi satu semester. Jadi ada mata kuliah berbasis proyek seperti di TI ini. Jadi seperti studi independen," kata Wening.
Namun demikian tidak semua mata kuliah bisa disampaikan secara daring. Ada mata kuliah yang harus hadir tatap muka. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, Prof dr Pratiwi Pudjilestari Sudarmono SpMK mengungkapkan tidak semua mata kuliah digantikan oleh kecerdasan buatan atau disampaikan secara online.
"Sentuhan manusia tetap ada Digitalisasi di perkuliahan tetap diperlukan dan kami sudah siapkan tapi tidak semua mata kuliah," ujarnya. (N-1)
DI tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan bernilai lebih dari US$130 miliar pada 2025, kompetisi di industri ritel dan e-commerce semakin kompleks.
Selama 11 tahun terakhir, ShopBack telah membantu lebih dari 10 juta pengguna di Indonesia mendapatkan uang kembali dari pembelian sehari-hari.
Proses ini biasanya dilakukan lewat situs web toko online, aplikasi e-commerce, atau platform digital lainnya tanpa harus datang langsung ke toko fisik.
Proses ini memungkinkan konsumen untuk memilih, membeli, dan membayar barang tanpa perlu mengunjungi toko fisik.
Proses ini biasanya dilakukan melalui situs web atau aplikasi mobile yang disediakan oleh toko online, marketplace, atau e-commerce.
Berdasarkan hasil survei, 60% masyarakat Indonesia merasa puas dan akan terus menggunakan s-commerce, sementara 40% lainnya masih menunggu pembaruan fitur menarik dari s-commerce.
Prodi S2 dan S3 FEB UNJ tidak hanya menawarkan pendidikan berkualitas, tetapi juga pengalaman akademik yang membangun jejaring profesional.
Program beasiswa ini merupakan wujud nyata komitmen UP dalam mendukung talenta muda yang memiliki prestasi luar biasa di luar bidang akademik.
Sahabat-AI juga menjadi wadah pembelajaran bagi talenta muda Indonesia.
STARTUP Indonesia Nosuta membuka jalan bagi mahasiswa kehutanan untuk berkarier di Jepang. Lima belas mahasiswa Program Studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Entrepreneur Week yang berlangsung sepekan diharapkan menjadi pembekalan mahasiswa mengasah soft skill yang dimiliki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved