Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Wisuda 319 Mahasiswa RPL, Polbangtan Berharap Lulusan Bisa Jadi Job Creator

Media Indonesia
13/10/2023 09:10
Wisuda 319 Mahasiswa RPL, Polbangtan Berharap Lulusan Bisa Jadi Job Creator
Wakil Direktur I Polbangtan Bogor, Rudi Hartono (kiri).(Ist)

SEBANYAK 319 wisudawan/wati program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) pada Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) melalui  Polbangtan Bogor mengikuti Wisuda Sarjana Terapan tahun ajaran 2022/2023 di Aula Kampus Pertanian, Bogor, baru-baru ini.  

RPL sebagai Rekognisi Pembelajaran Lampau (Recognition of Prior Learning) merupakan suatu program belajar yang memungkinkan mahasiswa untuk ´mentransfer´ pengalaman menjadi satuan kredit yang diakui oleh perguruan tinggi.

Kegiatan RPL di Indonesia telah diakui dan regulasinya pun telah diatur oleh Kemendikbud Ristek melalui Permendikbud Ristek Nomor 41/2021 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau.

Baca juga: Polbangtan Malang Dorong Petani Milenial Jatim Bangun Agribisnis 

RPL diselenggarakan dengan prinsip aksesibilitas, kesetaraan pengakuan, transparan, serta penjaminan mutu.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menegaskan tujuan pendidikan vokasi pertanian adalah menciptakan job creator dan job seeker yang andal, maju, mandiri dan modern.

"Melalui pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian handal dan unggul [job seeker] serta sebagai pengusaha pertanian milenial handal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin selaku job creator," katanya daalm keterangan pers, Kamis (12/10).

Wakil Direktur I Polbangtan Bogor, Rudi Hartono, mengatakan bahwa Program RPL ditempuh melalui asesmen sebanyak 100 SKS dan perkuliahan sebanyak 44 SKS yang dilaksanakan selama empat semester.

Baca juga: Peternak Milenial Gresik Sukses Kembangkan Peternakan Ayam Arab

Dua program studi yang menyelenggarakan RPL adalah program studi dengan akreditasi baik sekali. Ada pun predikat Cumlaude IPK di atas 3.50 tanpa C diperoleh tiga  wisudawan. IPK tertinggi adalah 3.71 dan IPK terendah 2.97

"Wisudawan yang berasal dari berbagai daerah diharapkan menjadi regenerasi petani yang unggul dengan memanfaatkan teknologi," kata Rudi Hartono.

Sementara Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) BPPSDMP Kementan Idha Widi Arsanti mengatakan selama proses pembelajaran di Polbangtan Bogor para mahasiswa dapat mengembangkan potensinya menjadi insan yang bertakwa berakhlak mulia, berilmu dan siap mengamalkan ilmu yang diperoleh saat ini.

"Kita sangat berharap para wisudawan menjadi insan yang mandiri, inovatif, kreatif dan profesional terutama pada mahasiswa RPL untuk menjadi penyuluh tangguh," katanya.

Baca juga: Smart Green House Polbangtan Jadi Percontohan Dinas Pertanian OKU Timur

Dia mengucapkan selamat pada seluruh wisudawan setelah menyelesaikan pendidikan di Polbangtan Bogor, bahwa saat ini pengakuan sebagai sarjana terapan menyertai gelar tersebut.

"Saudara kini mengemban tugas dan tanggungjawab yang tentu saja satu tingkat lebih tinggi dari sebelumnya, dalam memberikan sumbangan kepada masyarakat dan bangsa indonesia terutama dalam memajukan pertanian indonesia sebagai penyuluh pertanian yang mumpuni," kata Kapusdik Idha Widi Arsanti yang akrab disapa Santi.

Menurutnya, Program RPL ini memberikan kesempatan untuk mengenyam bangku perkuliahan terutama pendidikan vokasi yang secara teori praktis telah diterima wisudawan.

"Para lulusan diharapkan membangun pertanian khususnya menjadi penyuluh yang tangguh dan mumpuni dalam melakukan pendampingan bagi petani," tambah Santi.

Kapusdik mengharapkan para wisudawan yang akan bergabung dalam himpunan alumni Polbangtan menjadi semakin kuat dan kompak memajukan pertanian indonesia.

Salah satu hal yang spesial dari pelaksanaan Wisuda RPL adalah Orasi Ilmiah dari Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Arif Satria tentang profesi paling mulia.

Baca juga: Polbangtan Kementan Jadikan Smart Agriculture Pendukung Pertanian Masa Depan

"Ada tiga profesi yang menurut saya sangat mulia yaitu dokter, guru dan penyuluh. Kalau kita bicara pembangunan, tanpa dokter, guru, penyuluh maka tamatlah negara itu, maka berbanggalah menjadi penyuluh," katanya.

Menurut Prof Arif Satria mengatakan bahwa menjalankan fungsi untuk mendidik masyarakat, karena penyuluhan adalah salah satu bentuk pendidikan.

"Kita mencoba terus mengubah perilaku, pengetahuan dan keterampilan, yang  kita hadapi hari ini tentu berbeda dengan masa lalu sehingga penyuluh hari ini juga harus berbeda dengan penyuluh 40 tahun lalu," kata Prof. Arif

"Hasil penelitian in learning menyebutkan pintar tidak cukup kuat, tidak cukup, tetapi respons perubahan itu justru yang paling penting untuk merespons perubahan, kita harus paham sinyal-sinyal perubahan itu sendiri.

Menurutnya, skill yang kita miliki, tidak hanya untuk wisudawan juga ancaman buat para dosen. "Kalau kita dalam lima tahun tidak melakukan upgrade dan pembelajaran cepat maka kita akan ketinggalan zaman". (RO/S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya