Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) terutama Polbangtan Bogor menggelar Seminar Nasional bertajuk ´Smart Agriculture, Pendukung Pertanian Masa Depan´ sebagai penutup rangkaian akhir dari perhelatan Dies Natalis ke-5 baru-baru ini di Aula Kampus Cibalagung, Kota Bogor, Jawa Barat.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.
Mentan SYL menyampaikan setiap inovasi yang dihasilkan merupakan potensi masa depan untuk membuka lapangan pekerjaan.
Baca juga: Smart Green House Polbangtan Jadi Percontohan Dinas Pertanian OKU Timur
"Generasi Z juga harus bisa mengikuti perkembangan dari zaman, harus berani menjadi petani yang modern atau mendirikan startup pertanian,” katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa petani milenial memiliki peran penting melanjutkan pembangunan sektor pertanian.
"Tunjukkan bahwa petani milenial dapat menjadi pionir untuk peningkatan kapasitas pertanian dan petani. Kita harus bekerja keras, cepat, cermat dan akurat. Tinggalkan cara-cara lama dan gunakan cara-cara baru berbasis Internet of Things," katanya.
Baca juga: Berprestasi di Sektor Peternakan, Kementan Raih Tiga Penghargaan Dunia
Seminar Nasional Polbangtan Bogor tahun ini dikemas secara hibrid dan disiarkan live streaming melalui Youtube Channel Polbangtan Bogor Official menggandeng profesional yang ahli serta praktisi pertanian sebagai keynote speaker.
Narasumber yang hadir antara lain Edi Santosa selaku Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura yang mengulas tentang ´Smart Agriculture Mendukung Pertanian Masa Depan: Recent Status dan Arah Pengembangan´.
Edi Santosa mengatakan bahwa konsep baru dalam pengelolaan sumber daya dan lingkungan pertanian menggunakan teknologi informasi dan komunikasi modern, robotika (instrumentasi), drone, dan kecerdasan buatan [internet of things] secara terintegrasi dengan IoT dalam rangka meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan pertanian.
Menurut Edi, menerapkan Smart Agriculture harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:
Pertama, Sensor dan Sensing: mengumpulkan data tanah, cuaca, kelembaban, dan faktor lainnya. Data untuk mengambil keputusan penggunaan sumber daya (air dan pupuk).
Baca juga: Pacu Usaha Petani Milenial, Kementan Gandeng Baznas dan Pegadaian Syariah
Kedua, Analisis Data: Data besar dari sensor dan perangkat lainnya dapat dianalisis untuk memberikan wawasan tentang kondisi pertanian yang sebenarnya.
Ketiga, Otomatisasi/Robot/AI: Penggunaan otomatisasi, robotik dan AI meningkatkan efisiensi dalam tugas-tugas seperti penyemprotan pestisida, panen, dan pemeliharaan.
Keempat, Pemantauan Pertanian Berbasis Drone: Gambaran visual yang jelas tentang kondisi tanaman dan tanah, memungkinkan petani untuk mengambil tindakan yang tepat waktu.
Kelima, Internet of Things: Komunikasi real time untuk mengakses informasi tentang pasar, cuaca, dan praktik terbaik.
Keenam, Pertanian Presisi: Dalam input, proses, panen dan produk. dan ketujuh, Pengelolaan Sumber Daya Berkelanjutan: Menjamin kelangsungan usaha.
Dalam kesempatan yang sama, Abdul Roni Angkat selaku Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung, memaparkan bahwa dalam menghadapi pertanian di masa depan, ada lima program Kementan yang dapat mendukung smart agriculture.
Baca juga: Mentan SYL Lepas Ekspor Mangga dan Ayam KUB ke Arab Saudi dan Timor Leste
Lima program di antaranya program tentang ketersediaan, akses, dan konsumsi makanan berkualitas, program tentang penambahan nilai dan daya saing industri, program penelitian dan inovasi sains dan teknologi, program tentang pendidikan dan sekolah kejuruan serta program dukungan manajemen.
Selain akademisi dan pegawai Kementan, Prastyo Ruandhito selaku CEO dan Co-Founder BroilerX juga mencuri antusias peserta seminar. Prastyo menegaskan bahwa pemanfaatan aplikasi digital dan internet of things bagi pertanian transformasi digital penting untuk dapat memajukan industri dan menjadi lebih transparan
Selain seminar talkshow, acara ini diramaikan juga oleh presentasi oral dari 46 orang pemakalah yang telah mengumpulkan hasil karyanya dan pemanggilan peserta sudah dilakukan sejak dua bulan sebelumnya.
Adapun cakupan topik untuk paper yang dikompetisikan meliputi agroteknologi, sosial ekonomi pertanian, peternakan dan kesehatan hewan, teknik pertanian dan biosistem, serta penyuluhan dan pemberdayaan. (S-4)
Pengadilan tinggi turut mengubah uang pengganti yang dibebankan kepada SYL, yakni menjadi Rp44.269.777.204 ditambah 30.000 dolar Amerika Serikat.
Bantahan SYL dalam nota pembelaanya soal fee 20% dinilai masuk akal
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memastikan memberikan perlindungan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Firli Bahuri tersangka dalam kasus dugaan penerimaan gratifikasi, suap, dan pemerasan, tidak hadir dalam pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Usai diperiksa KPK, Arief mengaku, dicecar 10 pertanyaan oleh penyidik dari KPK terkait kasus korupsi yang menjerat eks Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Juru Bicara KPK, Ali Fikri, menjamin KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas, Arief Prasetyo Adi, berikutnya.
Salah satu upaya tertuang dalam acara Pelepasan Ekspor dan Business Matching pada kegiatan PADI 2025 di Agro Center Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah.
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kementan merumuskan lima langkah strategis bersama pelaku industri perunggasan, dengan didukung salah satunya oleh Komunitas Peternakan Unggas Nasional (KPUN).
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved