Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PSIKOLOG anak dan keluarga dari Lembaga Psikolog Terapan Universitas Indonesia (LPT UI) Irma Gustiana Andriani memberikan kiat untuk membangun hobi atau kegemaran anak melalui permainan.
"Setiap orang, setiap anak harus punya kegemaran, karena itu yang akan membuat anak bertahan hidup di kemudian hari," ujar Irma, dikutip Senin (25/9).
Sejak dini, orangtua perlu mengenali dan menemukan hal-hal atau aktivitas yang disukai oleh anak. Dengan bermain, sangat memungkinkan minat dan bakat anak untuk muncul, Irma menjelaskan.
Baca juga: Dari Hobi dan Passion, Nicholas Renaldi Sukses Wujudkan Jadi Pengusaha
Semakin dini minat dan bakat anak yang berhasil ditemukan, akan semakin besar pula kemungkinan bakat tersebut untuk dikembangkan menjadi lebih terarah dan terbentuk.
Minat dan bakat tersebut, menurut Irma, dapat berpengaruh pada kehidupan anak ketika dewasa, seperti jati diri dan profesi yang ia digeluti.
Langkah pertama yang perlu dilakukan orangtua tentu mengenali minat sang buah hati. Orangtua perlu mengobservasi apa saja hal yang menarik perhatian mereka.
Baca juga: Macam-Macam Hobi Seru yang Bermanfaat, Ada yang Bisa jadi Penghasilan
"Perhatikan dan amati apa yang paling sering dia lakukan setiap hari, dan itu akan dia lakukan secara berulang kali. Contoh anak yang suka menggambar, dia akan berulang kali melakukannya dan di mana saja, bahkan di dinding, sementara anak yang tidak suka, walaupun disodorkan kertas dan pensil, mungkin dia akan menggambar, namun tidak akan berulang," jelas Irma.
Bila minat dan bakat anak berhasil ditemukan, langkah selanjutnya adalah pilihkan mereka jenis permainan yang sesuai.
Irma mencontohkan, bagi anak yang gemar permainan bricks atau menyusun balok, berikan dia mainan serupa dengan berbagai tingkatan, mulai dari yang mudah, dan bertahap hingga yang semakin rumit. Ini akan menstimulus anak untuk semakin tertantang dan mengasah kemampuan mereka, namun tidak akan membuatnya bosan.
"Kemudian mainkan permainan itu bersama, ini tidak hanya akan memperkuat ikatan antara orangtua dan anak, namun juga memberi kesempatan untuk mengajari mereka hal-hal baru dan mendukung perkembangannya," kata dia.
Lebih lanjut, Irma menganjurkan orangtua untuk menjelajahi berbagai macam jenis permainan, seperti permainan fisik, video, imaginatif, dan lain sebagainya untuk menemukan bakat-bakat lain dari anak.
"Jadwalkan juga waktu khusus untuk bermain dengan anak, ini akan menunjukkan mereka bahwa orangtua memberikan perhatian khusus untuk kegemarannya, serta dukung lah pengembangan keterampilannya lebih lanjut dengan kursus atau pelatihan khusus," pungkas Irma. (Ant/Z-1)
Hasil kajian juga menyebutkan bahwa kekerasan dalam bentuk verbal dan psikis/emosi adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak dengan disabilitas.
Peran dominan ibu penting diterapkan terutama bagi anak yang diasuh dalam lingkup keluarga lebih besar melibatkan nenek, kakek, atau pengasuh lainnya.
Program pemeriksaan kesehatan gratis sebaiknya menjangkau anak usia sekolah yang bersekolah maupun tidak bersekolah di wilayah perkotaan sampai daerah terpencil.
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Roblox merupakan platform gim daring yang memungkinkan pengguna, termasuk anak-anak, untuk memainkan dan membuat gim sendiri.
Orangtua yang ingin menggunakan kaldu-kaldu tersebut di MPASI tetap bisa dilakukan, namun harus mengikuti batas penggunaan yang sesuai dengan usia anak.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Roblox merupakan platform gim daring yang memungkinkan pengguna, termasuk anak-anak, untuk memainkan dan membuat gim sendiri.
Pada usia anak-anak, sebaiknya gim yang diberikan bersifat edukatif yang ringan, seperti puzzle, gim bahasa, atau gim strategi dasar yang dapat melatih konsentrasi dan logika.
Gim online atau produk elektronik yang lain memiliki dampak yang serius bagi beragam aspek perkembangan anak sejak dini, terutama jika terpapar secara berlebihan dan tidak sesuai usia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved