Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
POLUSI udara kini jadi masalah yang terus menjadi perhatian masyarakat, khususnya di wilayah Jabodetabek. Beragam solusi pun dicoba pemerintah setempat untuk meminimalisir polusi yang kini selalu menyelimuti langit di Jabodetabek.
Berdasarkan data situs pemantau udara (IQAir), pada Senin (18/9) pagi Indeks Kualitas Udara Jakarta berada di angka 149. Angka ini termasuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 55,2 mikrogram per meter kubik (m3). Angka ini menunjukan kondisi udara yang tidak sehat bagi kelompok sensitif yang merugikan manusia dan juga berdampak pada hewan dan juga tumbuhan.
Pengamat Tata Kota Nirwono Joga mengatakan, kondisi ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru, karena Jabodetabek dan terutama Jakarta selalu mendapatkan peringkat antara 1 sampai 3 dalam 5 tahun terakhir ini terkait polusi udaranya.
Baca juga; Pengamat: Percayakan Penanganan Polusi Udara pada Pemerintah
Menurutnya lagi, dalam 5 tahun ke depan di Jabodetabek akan tetap seperti ini kalau tidak ada action semua pihak.
“Secara umum, untuk membangun kota, kawasan dengan udara bersih maka harus terus membangun kawasan eco green living dan ini perlu waktu dalam membangun konsep ini, jelas Nirwono Joga dalam acara Elevee Media Talkshow yang diadakan di Alam Sutera, Tangerang, Banten (18/9).
Baca juga: Kepemilikan Properti WNA Makin Mudah, Elevee Condominium Sasar Market Ekspatriat
Untuk mewujudkan eco city atau eco living tersebut menurut Nirwono ada 4 pilar yang menjadi pondasinya. Pertama, membuat kondisi yang nyaman untuk orang berjalan kaki, menuju satu tempat ke tempat lainnya, misalkan ke sekolah, pasar dan fasilitas lainnya.
“Di luar negeri ini sudah berkembang dengan istilah POD (pedestrian oriented development), kita dengan iklim tropis, sebaiknya pedestrian ini dipayungi oleh pepohonan, agar lebih nyaman,” jelas Nirwono.
Selanjutnya yang kedua, pembangunan kawasan, perumahan itu harus berhubungan dengan lingkungan yang sehat, dari air dan udaranya.
“Dan yang ketiga, adalah membudayakan jalan kaki, tapi kota-kota di Indonesia dibangun untuk kendaraan bermotor. Budaya jalan kaki, bersepeda dan menggunakan transportasi publik itu sangat kurang. Dan yang terakhir adalah memberikan ekologi pada makhluk lain, dengan udara bersih dan lingkungan sehat maka, hewan seperti burung akan menunjukan apakah udara bersih atau tidak. Kalau kotor atau berpolusi maka burung akan lari dari sekitar kita,” jelasnya.
Sales & Marketing Director PT Alam Sutera Realty Tbk Lilia Sukotjo, Alam Sutera yang berdiri di atas lahan seluas 800 hektar terus ikut berperan memperbaiki kualitas lingkungan di Jabodetabek. Dalam pengembangnannya sejak awal, kota mandiri Alam Sutera direncanakan dengan baik sehingga keberlanjutannya berlangsung baik.
Lilia mencontohkan, sejak akhir tahun 1994, kawasan pedestrian ini sudah di konsep dan juga termasuk pepohonan yang ada di pinggir jalan.
“Kami sangat setuju untuk mengurangi polusi dan membangun budaya jalan kaki, dengan istilah POD. Untuk itu, kondisi jalannya harus sehat, ruangnya cukup, dan aman. Nyaman dan aman tidak tersandung masuk got atau jatuh, tapi juga aman dari kriminalitas. Ini semua harus dirangkum dalam perencanaan yang baik. Makanya hirarki pedestrian di Alam Sutera berbeda-beda sesuai geografis areanya dan semuanya berkanopi pepohonan agar nyaman,” ujar Lilia.
Lilia menambahkan, Escala adalah salah satu produk kawasan terbaru di Alam Sueara yang luasnya 19 hektar. Dan akan menjadi icon dan jantung Alam Sutera yang kita kembangkan sebagai area green development.
Untuk itu, hunian yang dikembangkan vertikal (EleVee Condominium) agar bisa mendapatkan banyak ruang terbuka. Di dalam Escala ini ada Forest Park yang kita namakan “Rimba” seluas 4 hektar. Dan pedestrian di kawasan seluas 19 hektar ini sudah ada dan berfungsi dengan panjang 1,75 kilometer yang mengelilingi Escala,” tegas Lilia.
Sedangkan, Chief Marketing Officer Elevee Condominium Alvin Andronicus menegaskan, motivasi konsumen membeli hunian di Elevee karena merasa nyaman akan lingkungan Alam Sutera yang mengusung konsep eco green living.
“Lingkungan kami ditopang oleh akses tol dan menerapkan prinsip pedestrian oriented development (POD). Ini sarana yang mumpuni bagi penghuni untuk berjalan kaki. Dan budaya jalan kaki, bersepeda ini telah menjadi kesadaran dan kegandrungan masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu, terkait pemasaran tower selanjutnya, atau tower ketiga di Elevee Condominium akan memakai material double glass agar lebih ramah lingkungan. Selain itu, ceiling-nya lebih tinggi dari tower pertama dan kedua.
“Hingga saat ini marketing sales dua tower Elevee Condominium telah mencapai 80%, sedangkan serah terima tahap pertama kami jadwalkan awal 2025," tandas Alvin. (Z-10)
Elevee Condominium akan memakai material double glass agar lebih ramah lingkungan. Selain itu, ceiling-nya lebih tinggi dari tower pertama dan kedua
Nilai outstanding pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KBR) PT Bank Central Asia (BCA) Tbk sebanyak Rp117,9 tiliun atau tumbuh 11,5% yoy per September 2023.
Membeli properti rupanya butuh strategi cerdas agar bisa mendapatkan keuntungan baik untuk investasi maupun dihuni.
Secara capital gain, konsep perumahan townsip akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan rumah di perumahan yang biasa saja karena akan selalu ada pembangunan berkelanjutan.
Pasca pandemi covid-19, tak semua segmen industri Properti mampu bergerak pulih dengan cepat.
Kampanye ini menghadirkan instalasi visual mencolok berupa “gelembung transparan” yang ditempati oleh aktor, sebagai simbol perbedaan perlindungan antara segelintir orang.
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) terus mendorong penggunaan kendaraan listrik secara masif sebagai langkah strategis demi menekan tingkat polusi udara.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.25 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 152 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta, pada pukul 04.10 WIB, berada di angka 118 atau masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5.
Pencemaran Udara Alami, Contoh & Dampak. Pencemaran udara alami: kenali penyebab, contoh, dan dampak buruknya bagi kesehatan serta lingkungan. Solusi efektif atasi polusi!
Dampak polusi udara tidak hanya dirasakan secara fisik melalui gangguan kesehatan, tetapi juga secara ekonomi akibat penurunan produktivitas masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved