Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Baru-baru ini publik dihebohkan dengan dugaan kasus penipuan kursus data analytics yang dilakukan perusahaan bernama Refocus Digital Academy. Perusahaan asal Rusia tersebut memberikan iming-iming jaminan uang kembali (refund) 100% kepada para pelanggan jika merasa, dalam satu bulan, tidak cocok dengan kursus tersebut. Refund juga akan diberikan jika setelah 18 bulan menyelesaikan kursus, pelanggan tidak mendapatkan pekerjaan.
Nyatanya, iming-iming itu tidak terpan terealisasi. Banyak korban mengaku tidak menerima refund meski sudah menyatakan tidak cocok.
Co-Founder dan CEO Algoritma Data Science School Nayoko Wicaksono mengatakan hal yang dilakukan Refocus telah mencederai industri edukasi digital. Menurutnya, itu akan berdampak pada banyak perusahaan lain, termasuk perusahaannya yang sudah ia bangun sejak 2017.
Baca juga: Polisi Kantongi Terduga Tersangka Penipuan JomBingo Seorang WNA
“Sudah mulai ada student yang takut mendaftar karena Refocus ini. Kita peduli karena kita pemain paling awal di 2017. Waktu belum ada siapa-siapa, kami sudah selalu fokus ke komitmen karena sekolah itu semua based on reputation,” ujar Nayoko kepada Media Indonesia, Kamis (14/9).
Nayoko mengatakan perusahaannya tidak pernah gegabah untuk memberikan iming-iming apapun kepada masyarakat. Pasalnya, memberi refund jika pelanggan tidak mendapat pekerjaan adalah hal yang tidak masuk akal.
Baca juga: Nama Pj Gubernur Bali Dicatut untuk Menipu
“Banyak yang kasih jaminan kerja di industri ini itu, tapi banyak yang bohong. Pakai banyak terms and condition,” tuturnya.
Dia menegaskan bahwa Algoritma berdiri karena melihat ada masalah terhadap lulusan sekolah tinggi yang tidak memiliki kehalian yang dibutuhkan industri.
“Kita bantu banyak orang dengan memberikan program matching ke industri dari graduates dan juga memberikan scholarship gratis ke anak-anak universitas yang kurang mampu,” jelasnya.
Dia berharap pemerintah dapat memberikan sanksi tegas terhadap apa yang dilakukan oleh Refocus. Pasalnya, hal yang dilakukan olehnya akan menghancurkan kepercayaan publik dan berdampak pada perusahaan edukasi berbasis digital lainnya.
Sebagai langkah nyata untuk membantu para korban, Algoritma memberikan kelas workshop online secara gratis yang akan dibuka pada Oktober 2023 nanti. (Z-11)
DI tengah perkembangan zaman yang semakin kompleks, anak-anak Indonesia perlu dibekali dengan kemampuan untuk menjadi pemenang di masa depan.
Sejak pertama kali diluncurkan pada 2022, Gembira telah menjangkau lebih dari 9.600 ibu PKK di berbagai daerah.
Bagi anak, belajar sekaligus bereksplorasi bisa tetap seru, bahkan di tengah liburan sekolah.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) meluncurkan program Family Orientation at the Mosque’s Site (Foremost) sebagai strategi baru pembinaan keluarga berbasis masjid.
Kegiatan bertajuk Sehat Jiwa Bebas NAPZA: Edukasi dan Intervensi Dini untuk Anak Remaja tersebut merupakan bagian dari rangkaian Muktamar Fakultas Kedokteran se-Indonesia
Langkah ini merupakan strategi Aleph untuk memperkokoh posisi sebagai pemimpin transformasi digital yang menghubungkan pasar global dengan kawasan Asia Pasifik.
SOSIALISASI Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila merupakan bagian dari sosialisasi strategis BPIP
KEMENTERIAN Agama RI dengan meluncurkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai wajah baru pendidikan Islam yang lebih humanis, inklusif, dan spiritual.
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
Aspek demografis ialah wilayah kajian yang kompleks karena di dalamnya kita berhadapan dengan jumlah, persebaran, dan perpindahan penduduk.
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya 76% anak-anak yang tidak bersekolah disebabkan oleh faktor ekonomi.
MARI kita mulai dengan pertanyaan apakah mungkin ada sekolah rakyat tanpa rakyat yang menjadi subjek?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved