Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dosen FPPsi UNJ Ciptakan Permainan Literasi Kesehatan Mental Bagi Remaja

Widhoroso
13/9/2023 22:29
Dosen FPPsi UNJ Ciptakan Permainan Literasi Kesehatan Mental Bagi Remaja
Permainan Kesehatan Mental Literasi (Kenali)(HO)

MENINGKATKAN literasi kesehatan mental di kalangan remaja merupakan hal yang dinilai penting. Hal ini dikarenakan para remaja rentan mengalami masalah kesehatan mental.

Menyadari hal tersebut, untuk meningkatkan literasi kesehatan mental di kalangan remaja, tim dosen Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Jakarta (FPPsi UNJ) menciptakan Kesehatan Mental Literasi (Kenali) board games. Permainan ini dirancang untuk membuka gerbang kesehatan mental di kalangan remaja.

Board games hasil karya tim FPPsi UNJ yang terdiri dari Irma Rosalinda Lubis, Iriani Indri Hapsari, dan Anggi Mayangsari ini telah diperkenalkan kepada siswa SMK Daarul Qur’an Assa’idiyyah, Desa Pasir Tanjung, Bogor, Jawa Barat sebagai bentuk kegiatan pengabdian masyarakat di desa binaan Fakultas Pendidikan Psikologi UNJ tersebut. Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh para dosen turut melibatkan mahasiswa diantaranya Hanifah Khairunnisa dan Zuniyanti Khoiriyah.

"Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran literasi tentang kesehatan mental pada remaja melalui permainan edukatif. Kami berharap kegiatan pengabdian masyarakat ini bisa bermanfaat, terutama bagi para remaja di Pasir Tanjung dalam membantu mereka memahami menjaga kesehatan mental," tutur Irma Rosalinda, selaku ketua dari pengabdian masyarakat UNJ dalam keterangan yang diterima, Rabu (13/9).

Kenali Board Games, jelasnya, merupakan bentuk modifikasi permainan monopoli dengan konten yang dirancang khusus dalam meningkatkan literasi kesehatan mental. Fitur-fitur menarik termasuk program healing yang dapat dibeli dengan uang mainan, kartu pertanyaan terkait kesehatan mental, kartu penghargaan sebagai ajang untuk memberikan dukungan antarremaja, serta buku panduan untuk membantu pemain memahami permainan.

"Edukasi melalui permainan ini diharapkan bukan sekadar menjadi media permainan semata, tetapi juga membuka pintu literasi yang lebih baik tentang kesehatan mental. Para remaja yang telah memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan mental, diharapkan akan mampu mengidentifikasi terkait gangguan yang sedang dirasakan serta mengetahui apa yang harus mereka lakukan ketika merekam embutuh kanbantuan," ungkap Irma Rosalinda. (RO/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya