Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PSIKOLOG klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo berpendapat anak akan paham tentang empati jika dia juga diperlakukan secara empatik yaitu jika lingkungan mau memahami apa yang dia rasakan.
"Misalnya ketika anak tidak suka makan sayur, dipahami kalau buat dia, sayur rasanya tidak enak. Lalu bantu diberi pengarahan kenapa harus makan sayur," kata Vera, dikutip Rabu (13/9).
Vera, yang menempuh pendidikan di Universitas Indonesia, mengatakan empati adalah memahami apa yang dirasakan orang lain.
Baca juga: Menyikat Gigi yang Benar Bisa Cegah Karies pada Anak
Menurut dia, apabila seseorang, termasuk anak, merasa perasaannya dipahami maka dia juga nantinya akan menerapkan hal yang sama pada orang lain.
Berbicara upaya yang bisa dilakukan orangtua untuk mengembangkan empati anak antara lain dengan melatihnya untuk berbagi, menghormati kepentingan orang lain misalnya dengan antre serta tidak merebut milik orang lain atau bergiliran.
Vera menekankan, anak belajar dari contoh. Dalam hal ini, orangtua dapat mencontohkan saja bagaimana berbagi dengan orang lain yang membutuhkan.
Baca juga: Anemia Pengaruhi Perkembangan Otak Anak
"Bisa dilakukan dalam keseharian misalnya membelikan makanan yang sama buat keluarga termasuk asisten rumah tangga di rumah atau memanfaatkan momen khusus seperti Jumat berkah atau mengumpulkan sampah daur ulang untuk diberikan ke pemulung yang ditemui di jalan," papar Vera.
Menurut para pakar psikologi, anak yang memiliki empati ditandai dengan memahami orang lain yang mungkin memiliki perasaan dan sudut pandang berbeda dari dirinya, dapat mengenali perasaan dalam dirinya dan orang lain, dapat mengatur respons emosionalnya sendiri, bisa menempatkan dirinya pada posisi orang lain dan membayangkan bagaimana perasaan seseorang serta membayangkan tindakan atau respons seperti apa yang mungkin bisa membantu seseorang merasa lebih baik.
Empati biasanya dibentuk oleh berbagai faktor termasuk genetika dan lingkungan sehingga tidak muncul begitu saja dalam diri anak-anak. (Ant/Z-1)
Pemerintah Louisiana gugat Roblox dengan tuduhan memfasilitasi penyebaran materi pelecehan seksual anak.
Hasil kajian juga menyebutkan bahwa kekerasan dalam bentuk verbal dan psikis/emosi adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak dengan disabilitas.
Peran dominan ibu penting diterapkan terutama bagi anak yang diasuh dalam lingkup keluarga lebih besar melibatkan nenek, kakek, atau pengasuh lainnya.
Program pemeriksaan kesehatan gratis sebaiknya menjangkau anak usia sekolah yang bersekolah maupun tidak bersekolah di wilayah perkotaan sampai daerah terpencil.
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Orangtua yang ingin menggunakan kaldu-kaldu tersebut di MPASI tetap bisa dilakukan, namun harus mengikuti batas penggunaan yang sesuai dengan usia anak.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Roblox merupakan platform gim daring yang memungkinkan pengguna, termasuk anak-anak, untuk memainkan dan membuat gim sendiri.
Pada usia anak-anak, sebaiknya gim yang diberikan bersifat edukatif yang ringan, seperti puzzle, gim bahasa, atau gim strategi dasar yang dapat melatih konsentrasi dan logika.
Gim online atau produk elektronik yang lain memiliki dampak yang serius bagi beragam aspek perkembangan anak sejak dini, terutama jika terpapar secara berlebihan dan tidak sesuai usia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved