Kerusuhan Pulau Rempang, P2G Ingatkan Soal Keselamatan Siswa Dan Guru

Widhoroso
12/9/2023 23:30
Kerusuhan Pulau Rempang, P2G Ingatkan Soal Keselamatan Siswa Dan Guru
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa dalam unjuk rasa di depan Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau(ANTARA/Teguh Prihatna)

KEMENDIKBUDRISTEK, dinas pendidikan, dan lembaga terkait diminta mencari formulasi alternatif pembelajaran menyusul bentrok aparat keamanan gabungan dengan masyarakat di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau terkait relokasi yang akan dilakukan. Desakan itu merupakan salah satu rekomendasi yang dikeluarkan Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G).

"Karena bentrokan atau konflik di masyarakat terus meluas, akan berdampak pada proses pembelajaran di sekolah yang dapat terhenti lama," jelas Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri dalam keterangannya, Selasa (13/9).

Iman menyebut rekomendasi lainnya adalah meminta proses relokasi hendaknya memprioritaskan keamanan dan keselamatan anak-anak, meminta Dinas Pendidikan setempat memberikan layanan trauma healing kepada guru dan siswa yang terdampak secara psikis pascabentrokan, fasilitasi pembelajaran online oleh sekolah dan dinas pendidikan, serta meminta peran orang tua dan guru untuk mengawasi anak-anak karena dikhawatirkan akan terlibat atau dilibatkan orang dewasa dalam demonstrasi atau bentrokan saat relokasi. "Harus dipastikan anak-anak tetap dalam kondisi aman, terlindungi, tidak diekspolitasi oleh kepentingan orang dewasa, dan tetap terpentuhi hak-hak dasarnya dalam pendidikan," jelas Iman.

Lebih jauh Iman mengatakan rencana relokasi harus tetap mengutamakan layanan pendidikan anak. Ia menyebut di Kecamatan Galang ada sekitar 36 sekolah dari tingkat dasar hingga menengah atas.

"Ini perlu persiapan yang matang dan tidak mengurangi hak anak untuk belajar dengan aman dan nyaman. Diperkirakan ada ribuan anak yang mengalami relokasi sekolah atau terdampak. Ini bukan perkara mudah," jelasnya.

Bentrokan antara aparat keamanan dengan masyarakat pada Kamis (7/9) berdampak terhadap murid dan guru di SDN 24 dan SMPN 22 Tanjung Kertang, Rempang, Kota Batam yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Beberapa siswa dilaporkan mengalami sesak nafas dan pingsan akibat dampak gas air mata yang dilepaskan petugas serta mengalami trauma. (RO/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya