Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
INDONESIA merupakan negara yang memiliki banyak daya tarik untuk industri pariwisata. Keindahan alam dan kulinernya menjadi alasan wisatawan dalam negeri dan mancangera untuk memanfaatkan liburan di Indonesia.
Namun, pariwisata di Indonesia belum memberikan dampak yang begitu besar terharap lapangan kerja.
Pemerhati pariwisata, Mahesa Bintang, menyatakan, pariwisata bukan hanya tentang destinasi yang indah, tetapi juga tentang pengalaman yang luar biasa.
Baca juga: Wisata Selam di Kepulauan Seribu Akan Dibuka Pekan Ini
Ada peran penting yang dimainkan oleh tenaga kerja yang berkualitas dalam industri pariwisata. Namun, upaya untuk menghasilkan tenaga kerja berkualitas dalam industri pariwisata sering kali diabaikan.
“Pariwisata bukan hanya tentang memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan, tetapi juga tentang mengenalkan budaya, menyampaikan informasi historis, serta mengelola destinasi dengan baik,” ujar Mahesa Bintang dalam keterangan pers, Sabtu (9/9).
Perlu Pelatihan Hasilkan Tenaga Kerja Pariwisata
Dia menyayangkan kurangnya perhatian pada pelatihan dan pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang siap kerja, serta mampu menghadapi tantangan kompleks di industri pariwisata.
Baca juga: NTT Kembangkan 7 Destinasi Wisata Untuk Genjot Ekonomi Masyarakat
“Kolaborasi dengan sektor pendidikan informal seperti pelatihan komunitas dan program keterampilan juga penting,” kata Mahesa.
Mahesa pun menegaskan, dalam menghadapi masa depan yang cerah untuk pariwisata, kita tidak boleh mengabaikan peran penting yang dimainkan oleh kualitas sumber daya manusia.
Perlu Kolaborasi Sektor Pendidikan dan Industri Pariwisata
Kolaborasi antara sektor pendidikan dan industri pariwisata adalah fondasi yang kuat untuk menciptakan tenaga kerja yang berkualitas, meningkatkan ekonomi lokal, dan menghadirkan pengalaman wisata yang luar biasa bagi setiap wisatawan yang datang.
Baca juga: Geliat Tempat Wisata Baru Ciptakan Lapangan Kerja Baru
“Kolaborasi ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dalam industri pendidikan dan pelatihan. Ini adalah langkah penting dalam mengurangi tingkat pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat secara keseluruhan," tandas alumni Universitas Indonesia (UI) ini. (RO/S-4)
Dalam rangka meningkatkan kompetensi para petani sawit, PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) menyelenggarakan pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit.
Masih ada sejumlah tantangan dalam menjalankan Koperasi Merah Putih.
Dalam situasi global tidak menentu, yang bisa dilakukan adalah mengembangkan diri sendiri sebagai pengusaha.
Investasi gizi sejak dini merupakan kunci untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di masa mendatang.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terus menunjukkan komitmen dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dari kalangan muda, khususnya mahasiswa.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak warga Jawa Timur yang bermukim di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk berkontribusi dalam peningkatan kualitas SDM
Raperda Penyelenggaraan Pendidikan sebagai bentuk upaya pemerintah menjamin layanan pendidikan untuk semua anak usia sekolah.
TPPK yang dibentuk di setiap sekolah bertugas melakukan upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan.
THEFI 2025 berawal pada 9 Agustus di Jakarta, lalu berlanjut di 10 Agustus di Bandung, 12 Agustus di Makassar, 14 Agustus di Surabaya, dan 16 – 17 Agustus di Medan.
DORONG pemanfaatan hasil TKA untuk kebutuhan evaluasi dan peningkatan kualitas pendidikan nasional, sehingga mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing.
Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 kembali menghadirkan program unggulan bertajuk GIIAS Education Day pada Rabu (30/7) di ICE BSD City, Tangerang.
PADA 124 tahun yang lalu, tepatnya pada 17 September 1901, Ratu Wilhelmina mengumumkan kebijakan politik etis Belanda untuk rakyat kolonialnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved