Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan tidak akan terjadi serentak di berbagai wilayah di Indonesia.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan awal musim hujan umumnya berkaitan erat dengan peralihan angin timur dari monsun Australia beralih menjadi monsun Asia atau angin dari Benua Asia.
Saat ini yang berpengaruh angin dari gurun Australia sedang musim dingin dan kering. Diprediksi akan segera berganti dengan angin yang berasal dari Asia.
Baca juga : 79% Wilayah Indonesia Sudah Masuk Musim Kemarau
"Diharapkan apabila angin dari Asia yang membawa uap-uap air dari Samudra Pasifik di sekitar Asia maka diharapkan akan segera memberikan awan-awan hujan dan mendatangkan musim hujan di wilayah Kepulauan Indonesia," kata kata Dwikorita dalam konferensi pers secara daring, Jumat (8/9).
Meski begitu angin monsun Australia diprediksi masih tetap aktif hingga November 2023 terutama di Indonesia bagian selatan. Sementara itu angin monsun Asia diprediksi akan datang lebih lambat dari normalnya.
Baca juga : BMKG Sebut El Nino Bakal Berlanjut Sampai 2024, Berdampak pada Polusi Udara
Jadi awal musim hujan secara umum diprediksi akan terjadi pada bulan November 2023. Namun karena tingginya keragaman iklim di Indonesia menyebabkan awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah.
Saat ini beberapa zona musim telah terkonfirmasi sudah mulai mengalami musim hujan antara lain sebagian besar Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat dan sebagian kecil Kepulauan Riau.
Selanjutnya musim hujan akan terjadi di Sumatera bagian tengah dan selatan, lalu secara hampir berurutan diikuti di Kalimantan, Jawa, kemudian secara bertahap akan mendominasi hampir seluruh wilayah Indonesia pada periode Maret hingga April 2024. (Z-4)
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Jumat, 13 Juni 2025. BMKG memperingatkan adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat melanda berbagai wilayah
“Jangan main hujan, nanti sakit.” Kalimat ini kerap terdengar dari orang tua saat musim hujan tiba. Tidak sedikit yang mengaitkan hujan langsung sebagai penyebab anak pilek, demam, atau flu
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode 12 Juni 2025. Sebagian besar kawasan ibu kota diramalkan diguyur hujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Sabtu 7 Juni 2025. Sebagian besar kawasan ibu kota diprediksi dilanda hujan.
Awalnya, pembagian sembako gratis sebanyak 500 paket dari Kasad berlangsung tertib. Namun tidak lama lokasi tempat pembagian sembako diguyur hujan lebat.
BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 26 Mei 2025. Hujan diramalkan mengguyur sebagian besar kawasan sejak pagi hingga malam.
Di Kabupaten Bintan, daerah yang harus meningkatkan kewaspadaan meliputi Teluk Bintan, Telok Sebong, dan Toapaya.
BMKG merilis prakiraan cuaca di wilayah DKI Jakarta, periode Sabtu, 14 Juni 2025. Sebagian besar kawasan ibu kota diprediksi berawan dengan potensi hujan dengan intensitas ringan.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hujan lebat serta hujan disertai petir.
Kondisi udara tidak sehat memiliki arti merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved