Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
GURU Besar Ilmu Lingkungan Hidup Universitas Diponegoro Sudharto P Hadi mengatakan pengguna kendaraan pribadi belum begitu mengerti terhadap dampak negatif yang dihasilkan dari perilakunya.
“Ada negative externalities atau eksternalitas negatif yang merupakan konsekuensi negatif dari aktivitas ekonomi (konsumsi atau produksi) pada pihak ketiga yang tidak terkait,” kata Sudharto dalam keterangannya.
Menurutnya, beberapa eksternalitas negatif bisa dihasilkan dari penggunaan kendaraan pribadi dan industri, yaitu polusi udara yang bisa berakibat fatal pada kesehatan.
Baca juga : Bengkel di Jakarta Wajib Sediakan Tempat dan Alat Layanan Uji Emisi
“Untuk itu, penting kiranya publik sadar betul terkait negative externalities tersebut.
Contoh tingginya kesadaran masyarakat akan negative externalities, kata Sudharto, ada di Provinsi Bali waktu perayaan hari raya Nyepi. Saat Nyepi, masyarakat di Bali dilarang ada yang melakukan aktivitas, apalagi berkendara dengan kendaraan bermotor.
Baca juga : Risiko Polusi terhadap Kulit dan Pencegahannya
“Saat itu polusi udara di Bali sangat rendah,” kata Sudharto yang menyelesaikan program doktoralnya di School of Community and Regional Planning University of British Columbia (UBC), Vancouver, Kanada.
Namun demikian, jelasnya, Jakarta tidak perlu mengambil langkah ekstrim seperti perayaan Nyepi di Bali dengan tidak beraktivitas.
“Bisa dilakukan dengan cukup mengurangi penggunaan kendaraan pribadi saja. Itu sudah cukup mengurangi polusi di Jakarta,"
Saat ini, sektor transportasi masih tercatat menempati urutan tertinggi penyumbang polutan di Jakarta. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan sumber polusi udara di Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya berasal dari kendaraan dengan kontribusi 44%. (Z-5)
Narkoba merusak generasi! Pidato ini membangkitkan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba dan pentingnya pencegahan. Mari selamatkan masa depan!
Cari tahu penyebab pencemaran air, dampaknya yang merugikan, dan solusi efektif untuk lingkungan yang lebih sehat.
Masyarakat kembali menanam dan menjaga alam, sehingga saat ini Tangkahan kini menjadi destinasi ekowisata.
Peran media dibutuhkan untuk menginformasikan mekanisme pelaporan kode etik penyelenggara pemilu ke DKPP,
KLHK menggelar talkshow Green Ramadan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan berbagi pengetahuan tentang praktik penyelamatan lingkungan.
Menghadapi fenomena awal tahun ini, Health Collaborative Center (HCC) menemukan bahwa ternyata tingka kesiap-siagaan warga terhadap bencana banjir masih belum optimal
Program ini tidak hanya berfokus pada edukasi publik, tetapi juga memfasilitasi jembatan langsung antara masyarakat dan ruang-ruang pengambilan kebijakan.
Polusi udara yang semakin memburuk di Jakarta, menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus radang tenggorokan di masyarakat.
Partikel PM2.5 dan PM10 yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), mengi, asma sampai kematian berlebih termasuk sakit jantung.
Polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan kedua sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 191.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved