Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ayo Kenali Postpartum Depression Agar Bisa Dicegah Secara Dini

Basuki Eka Purnama
24/8/2023 05:45
Ayo Kenali Postpartum Depression Agar Bisa Dicegah Secara Dini
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis kandungan dan kebidanan Ulul Albab mengajak para ibu untuk mengenali gangguan depresi berat setelah melahirkan atau postpartum depression sehingga memungkinkan untuk melakukan pencegahan sejak dini.

"Tidak semua ibu itu mengalami postpartum depression saat melahirkan ini yang harus kita pahami bersama. Kalau kita lihat bahwa sebenarnya depresi pascamelahirkan merupakan tanda dari gejala depresi mayor," ujar dokter yang juga Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu, dikutip Kamis (24/8).

Postpartum depression adalah kondisi depresi berat yang terjadi pada 4-6 minggu setelah melahirkan, bahkan dapat terjadi hingga 1 tahun setelah melahirkan.

Baca juga: Ini Perbedaan Postpartum Depression dan Baby Blues Syndrome Menurut Psikolog

Kondisi postpartum depression bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti trauma saat persalinan, gangguan psikologis saat kehamilan, hingga berbagai masalah dalam hidup yang dapat mempengaruhi kondisi mental.

"Mungkin ada faktor trauma terkait dengan nyeri saat proses persalinannya atau mungkin memang sebelum terjadinya kehamilan itu terjadi proses yang mempengaruhi faktor terjadinya postpartum depression," kata Ulul.

"Atau ada masalah-masalah yang terjadi saat kehamilan mulai dari faktor ekonomi, hubungan dengan suami, hubungan dengan orangtua, atau tidak siap membesarkan anak karena terjadi (kehamilan) pada masa remaja," tambahnya.

Baca juga: Ini Bahaya Depresi Pascamelahirkan yang Perlu Diketahui Calon Ibu

Ibu yang mengalami postpartum depression akan mengalami depresi berat yang menyebabkan hilangnya ketertarikan dalam beraktivitas, mudah marah, gangguan nafsu makan dan tidur, agitasi fisik, tubuh melemah, merasa putus asa dan tidak berguna, sulit berkonsentrasi, bahkan yang terburuk yaitu berpotensi menimbulkan keinginan untuk bunuh diri.

Selain pada ibu, jelas Ulul, kondisi postpartum depression juga dapat memberikan dampak kepada bayi berbagai aspek baik kognitif, psikologi, neurologi, dan motorik. Bayi juga akan menjadi lebih rewel sebagai respon untuk mencari dan mendapatkan perhatian ibunya.

Psikolog klinis Nuran Abdat memaparkan angka kejadian gangguan mental pada ibu di negara berkembang memiliki rata-rata terbobot 15,6% saat hamil dan 19,8% saat melahirkan.

"Untuk di Indonesia sendiri tercatat sekitar 22,4% ibu mengalami depresi setelah melahirkan," tambah psikolog yang juga berpraktik sebuah klinik di Kemang itu.

Dia menyebutkan kondisi postpartum depression dapat diatasi dengan mengedukasi diri mengenai kondisi psikologis dan fisiologis saat kehamilan serta upaya menempatkan postpartum depression dengan bijaksana.

Selain itu, depresi berat juga bisa dicegah dengan melakukan latihan relaksasi seperti latihan pernapasan atau meditasi untuk menenangkan pikiran serta meningkatkan komunikasi dan kegiatan bersama pasangan.

Nuran juga menganjurkan untuk turut serta dengan kelompok dukungan ibu hamil guna mendapatkan wawasan terkait masa kehamilan dan setelah melahirkan. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya