Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOORDINATOR Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji mengatakan bahwa sektor pendidikan masih belum menjadi prioritas di Indonesia. Berbeda dengan infrastruktur dan ekonomi, pendidikan dikatakan hanya menjadi pelengkap derita saja.
“Pendidikan ini diharuskan untuk ada, tapi belum jadi prioritas. Makanya kebijakan mulai dari penganggaran, akses, peningkatan kualitas masih jadi tanda tanya besar. Contohnya saat ini ada 60% SD rusak. Sementara pemerintah lagi sibuk dengan infrastruktur. Kenapa enggak jadikan pendidikan sebagai infrastruktut primer atau prioritas?,” ungkapnya dalam acara Public Discussion Refleksi 78 Tahun Kemerdekaan Pendidikan Indonesia, Rabu (16/8).
Karena itu juga, menurut Ubaid, slogan merdeka belajar belum sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara.
Baca juga : Komisi X DPR akan Evaluasi Penyelenggaran Pendidikan Indonesia
Setidaknya terdapat tiga hal yang harus dipenuhi untuk menyatakan diri terkait substansi merdeka tersebut.
“Pertama manusia merdeka adalah tidak hidup terperintah. Kedua berdiri tegak dengan kekuatan sendiri. Ketiga cakap mengatur hidupnya dengan tertib. Jadi ini yang dikehendaki Ki Hajar Dewantara untuk anak Indonesia,” tegas Ubaid.
Baca juga : Bonus Demografi Kunci Indonesia Keluar dari Jebakan Negara Berpendapatan Menengah
Dia menegaskan bahwa kenyataannya Indonesia masih menjadi manusia terjajah di mana seseorang yang dapat bersekolah dan berkuliah hanya yang memiliki modal. Sementara itu, untuk anak yang tidak memiliki modal hanya akan terlunta-lunta.
“Bagaimana nasib anak Indonesia yang dijamin UU untuk mendapatkan hak pendidikan? Ternyata di lapangan yang terjadi itu malah kuasa modal, yang kaya bisa kuliah dan sekolah hanya yang memiliki modal,” tuturnya.
Selain itu, ketersediaan sekolah negeri atau sekolah murah juga dikatakan masih terbatas. Hal ini membuat mayoritas anak Indonesia harus bersekolah di sekolah swasta yang mahal.
Belum lagi permasalahan kekerasan di sekolah masih terus terjadi sampai saat ini. Dari data JPPI, sepanjang 2021-2023 terdapat peningkatan kasus kekerasan seksual di sekolah.
“Pada 2021 kita temukan ada 86 kasus kekerasan seksual, 2022 itu naik menjadi 105 kasus. Di 2023 sampai Juli itu sudah 92 kasus dan masih ada 5 bulan lagi. Ini sampai Desember 2023 pasti akan menyalip data 2022. Ini karena di sekolah enggak terjadi suasana merdeka dan yang ada hanya relasi kuasa yang hegemonik,” ujar Ubaid.
Di tempat yang sama, Pendiri Sanggar Anak Alam Yogyakarta Toto Raharjo mengatakan bahwa kemerdekaan itu erat kaitannya dengan ketidakadilan. Jika ketidakadilan belum terpenuhi, kemerdekaan masih menjadi sebuah tanda tanya besar.
Dari sisi pendidikan, menurutnya ketidakadilan ini masih sangat terlihat jelas. Menurutnya sedari dahulu sampai saat ini, pendidikan di Indonesia tidak pernah memihak kepada kelas bawah.
“Makanya kalau refleksi saya bahkan saya melihat di dalam sistem penyelenggaraan sekolah dari dulu sampai sekarang tidak memihak kelas paling bawah. Semua sekolah yang kita dirikan semua cara berpikir untuk elit. Jadi sejak mendirikan sekolah itu sudah emggak adil kok untuk kelas yang bawah dan itu pasti tidak diperhitungkan,” ucap Toto.
Dia menjelaskan bahwa ketidakadilan terdiri atas ketidakadilan gender, kelas sosial, usia dan sumber daya alam. Dia menegaskan bahwa ketidakadilan di sektor pendidikan masih berkutat pada ketidakadilan tersebut sampai saat ini.
“Makanya bicara kemerdekaan harus kembali ke ketidakadilan dan ketidakadilan juga kan banyak. Menurut saya pendidikan ada di faktor itu semua. Mari kita cek bersama. Itulah yg disebut kontekstual atau tidak. Mari pertanyakan ketidakadilan ini telah terjadi atau tidak juga dan itu bisa mulai dari melihat ke kelas paling bawah,” pungkasnya. (Z-4)
Proklamasi: Tonggak kemerdekaan Indonesia. Pelajari makna mendalam dan signifikansinya dalam sejarah bangsa.
Untuk event spesial di bulan Agustus 2024 ini, Zaneva mengeluarkan outfit bertajuk “Merdeka Series”.
Berlari dengan tema kemerdekaan menjadi aktivitas populer di kalangan runners, salah satu tujuannya untuk mengobarkan semangat pantang menyerah dan kemerdekaan
Alffy kembali menggaet penyanyi muda Indonesia, Novia Bachmid bersama penyanyi senior Once Mekel dan budayawan Sujiwo Tejo
Sinar Mas Land dan Jakarta Morris Club menggelar rangkaian acara spesial penuh semangat kebersamaan dan nasionalisme bertajuk Merdeka Run with Parade 100 Mini.
Ini jadwal lengkap perayaan HUT ke-79 Republik Indonesia tahun 2024 akan dilaksanakan di dua lokasi utama, yakni Istana Merdeka Jakarta dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
BUSANA daerah milik Kaesang Pangarep, anak ketiga Presiden Joko Widodo, terpilih menjadi salah satu yang terbaik dalam perayaan HUT RI Ke-78 di Istana Negara.
Di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, puluhan petugas kebersihan melakukan upacara bendera, di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
MOMEN Hari Kemerdekaan Republik Indonesia setiap 17 Agustus selalu ditunggu. Bukan cuma karena banyaknya berbagai lomba, tapi juga promo khusus HUT RI.
OJK telah dan akan terus melakukan transformasi dan perubahan organisasi untuk menjadi lembaga negara yang semakin berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.
Sejumlah mahasiswa asing di UMP terlihat menikmamti sejumlah lomba yang diselenggarakan dengan mengenakan pakaian adat.
KETUA Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mengajak seluruh komponen bangsa untuk mensyukuri dan melakukan refleksi mendalam atas kemerdekaan yang diraih Indonesia selama 78 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved