Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kehadiran Orangtua Penting di Tahun Pertama Kehidupan Anak

Basuki Eka Purnama
14/8/2023 10:15
Kehadiran Orangtua Penting di Tahun Pertama Kehidupan Anak
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis anak RSIA Bunda Jakarta I Gusti Ayu Nyoman Pratiwi mengatakan kehadiran orangtua sangat penting di tahun pertama kehidupan anak untuk menciptakan kelekatan atau bonding satu sama lain.

"Satu tahun bahkan dua tahun tokoh ibu atau orangtua itu menjadi sangat penting karena di sana adanya kelekatan atau bonding. Anak-anak yang terpenuhi kelekatan dengan orangtua biasanya menjadi anak-anak yang mudah sekali untuk kita ajarkan sesuatu," ucapnya, dikutip Senin (14/8).

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan kedua orangtua harus bekerja sama menghadirkan kelekatan atau bonding kepada anaknya meskipun kedua orangtua bekerja. 

Baca juga: Stunting Harus Dicegah Sebelum Anak Berusia 2 Tahun

Paling tidak, kata dia, sediakan waktu saat pagi hari atau setelah pulang bekerja dan akhir pekan untuk tetap ada hadir untuk anak.

Sering kali juga orangtua berinisiatif menyekolahkan anak di usia yang terlalu dini seperti usia 6 bulan agar anak memiliki kegiatan ketika orangtua bekerja dan tidak ada di rumah. Namun, usia tersebut masih belum ideal karena ketahanan fisik anak masih lemah.

"Menurut saya, sekolah itu harus ada syaratnya, mereka secara fisik memenuhi syarat artinya vaksinasi harus lengkap kemudian mereka sudah mulai jarang sakit, biasanya ketahanan fisik itu setelah usia 3 tahun," kata dokter yang biasa disapa Tiwi itu.

Baca juga: Waspadai Leher Hitam pada Anak

Selain belum memiliki ketahanan fisik, anak yang belum mempunyai jadwal makan pagi dan tidur yang teratur juga dikategorikan belum memenuhi syarat untuk bersekolah, sehingga perlu kebijaksanaan orangtua dalam memberikan pendidikan pada anak di luar rumah.

"Menyekolahkan secara dini boleh-boleh saja itu juga baik asal lingkungan di mana anak itu bersekolah atau berinteraksi dengan bayi-bayi lain itu memenuhi syarat jadi artinya jangan dia sakit terus dia sekolah sehingga akan menularkan penyakit," saran dia.

Jika orangtua ingin memberikan pendidikan bagi anak di rumah, Tiwi menyarankan untuk melakukan stimulasi sejak anak masih bayi dengan stimulasi pancaindera seperti kegiatan menyusui dan membelai.

Kemudian dengan bertambahnya usia bayi stimulasi yang diberikan akan bertambah kompleks seperti bergerak dalam bentuk motorik kasar dan motorik halus dalam bentuk interaksi dan bicara, serta dikenalkan dengan buku-buku bergambar sederhana.

"Prinsipnya di satu tahun pertama, mereka bermain dengan tubuh ibunya secara fisik tanpa alat mainan, tetapi kalau ada mainan itu adalah media yang membantu orangtua atau pengasuh untuk bermain bersama bayi," pungkas Tiwi. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya