Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Gerakan Hemat Air dan Pelestarian Lingkungan Harus Menjadi Budaya di Masyarakat

Media Indonesia
11/8/2023 14:20
Gerakan Hemat Air dan Pelestarian Lingkungan Harus Menjadi Budaya di Masyarakat
Waduk Tandon yang mengalami penyusutan debit air di Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah, 8 Agustus 2023.(Antara)

Fenomena el nino diperkirakan akan melanda banyak wilayah Indonesia hingga menjelang akhir tahun 2023 mendatang. Kekeringan menjadi hal yang paling harus diantisipasi dari el nino tersebut. Karena itu, perubahan gaya hidup dengan menggencarkan budaya hemat air dinilai sangat penting untuk terus disuarakan.

"Menghadapi ancaman dampak El Nino harus disikapi dengan perubahan dalam keseharian yang harus lebih peduli terhadap lingkungan sekitar kita. Ancaman kekeringan misalnya, harus diantisipasi dengan gerakan hemat air," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/8).

Seusai menghadap Presiden Jokowi di Istana Negara, Kamis (10/8), Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat perkotaan untuk tidak boros dalam memakai air. Pasalnya, El Nino yang terjadi saat ini diperkirakan masih berlangsung hingga November mendatang yang akan memicu kekeringan.

Baca juga: 10 Hektare Lahan Pertanian di Tasikmalaya Terancam Kekeringan

Merujuk pada catatan UNESCO, rata-rata hak manusia atas air yaitu sebesar 60 liter per orang per hari. Selain UNESCO, Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum juga membagi standar kebutuhan air bersih berdasarkan lokasi wilayah.

Pembagian standar kebutuhan air bersih tersebut adalah perdesaan dengan kebutuhan air bersih 60 liter per kapita per hari, kota kecil dengan kebutuhan air bersih 90 liter per kapita per hari, kota sedang dengan kebutuhan air bersih 110 liter per kapita per hari, kota besar dengan kebutuhan air bersih 130 liter per kapita per hari, dan kota metropolitan dengan kebutuhan air bersih 150 liter per kapita per hari.

Menurut Lestari, berdasarkan kondisi tersebut masyarakat di perkotaan sangat diharapkan untuk beradaptasi dengan potensi ancaman kekeringan. Rerie, sapaan akrab Lestari sangat berharap langkah-langkah bijaksana dalam memanfaatkan air harus menjadi kebiasaan dalam keseharian.

Baca juga: Ratusan Hektare Tanaman Padi di Kabupaten Semarang Rusak Akibat Kekeringan

Tidak membiarkan keran air terbuka tanpa dimanfaatkan, tidak mengabaikan pipa bocor dan mandi berlama-lama, ujar Rerie, yang legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, merupakan bagian kepedulian dalam rangka penghematan.

Di sisi lain, gerakan penghijauan di kawasan-kawasan yang kritis juga harus terus digalakkan, agar serapan air ke bumi dan upaya melestarikan lingkungan bisa terus ditingkatkan.

Rerie mengajak semua pihak di tingkat pusat dan daerah untuk bekerjasama dengan baik dengan sejumlah langkah yang terukur dalam upaya mengantisipasi dampak El Nino terhadap lingkungan sekitar kita.

“Di tengah ancaman dampak perubahan iklim dewasa ini, berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan hidup harus menjadi bagian dari proses pembangunan di negeri ini,” tutup Rerie.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya