Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan kepada masyarakat untuk mulai melakukan penghematan terhadap penggunaan air bersih. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak kekeringan akibat fenomena El Nino yang diperkirakan akan terjadi pada Agustus dan September 2023.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengimbau kepada Pemerintah Daerah untuk segera memberikan edukasi ke masyarakat terkait penghematan air bersih, dengan cara menggunakan air bersih secukupnya.
"Mulai dari sekarang penggunaan air bersih itu harus hemat, air hanya bisa digunakan untuk memasak dan minum. Tapi untuk mandi dan kebutuhan lainnya sebaiknya tidak menggunakan air bersih," kata Suharyanto dalam diskusi FMB9ID secara virtual, Senin (31/7).
Baca juga : BMKG Sebut Kekeringan Tahun ini Lebih Besar Disebabkan oleh El Nino
Ia menyebut, permasalahan El Nino ini bukan hanya tanggung jawab dari pemerintah pusat, namun pemerintah daerah juga harus menangani, khususnya pencegahan.
Baca juga : Sejak Awal Tahun, BNPB Telah Imbau Pemda untuk Hadapi Fenomena El Nino
"Sekarang ini masih relatif tidak signifikan dampak yang diakibatkan terkait fenomena El Nino ini, tetapi kita jangan menunggu sampai dampaknya membesar," ujarnya.
Ia juga meminta pemerintah daerah untuk segera memanfaatkan sumber-sumber air yang tadinya tidak terpakai untuk segera diaktifkan kembali untuk mengantisipasi dampak El Nino ini.
"Tempat penampungan air yang selama tiga tahun terakhir ini karena musim basah banyak tidak digunakan, sekarang mulai diperbaiki, diaktifkan kembali, dilindungi kalau pipa-pipa yang masuk ke sumber air itu dibetulkan kembali sehingga diyakinkan bahwa sumber-sumber air masyarakat ini bisa mendukung kebutuhan air masyarakat saat nanti terjadi El Nino," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Fachri Radjab juga mengingatkan masyarakat pentingnya penghematan air bersih dalam menghadapi El Nino ini.
"Hemat air dan menabung air penting. Saat ini di beberapa kota seperti sekitar Sumatera masih ada hujan. Mumpung masih ada hujan kita tampung air, jadi menabung air untuk antisipasi nanti benar-benar tidak ada hujan dalam jangka panjang," kata Fachri.
Fachri mengungkapkan, pada saat ini terdapat beberapa daerah yang sudah memasuki hari tanpa hujan (HTH), contohnya seperti Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Antisipasinya adalah untuk daerah-daerah yang masih ada potensi hujan, mari kita giatkan lagi untuk menabung air, kita simpan airnya," tuturnya. (Z-8)
Vinilon membangun sistem perpipaan dari hulu ke hilir dan sarana air bersih yang memadai sepanjang 4,5 km di Desa Banuan, Nusa Tenggara Timur.
210 pondok pesantren di wilayah Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur menunjukkan bahwa hanya 54% pesantren yang memiliki akses terhadap air bersih yang layak,
Tujuannya untuk menarik investasi asing dari beberapa negara, seperti Turki, Tiongkok, dan Eropa yang memiliki minat berinvestasi di bidang air di Tanah Air.
Selama bertahun-tahun, masyarakat di wilayah Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen sangat bergantung pada suplai air donasi dari perusahaan yang berada di sekitar warga.
Kondisi ini menuai keluhan dari warga. Rani, 36, warga Perumahan Taman Raya, mengaku kesulitan menjalani aktivitas sejak pagi lantaran air di rumahnya tidak mengalir.
Sungai Akelamo dan Danau Karo, dua sumber air warga Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, menunjukkan kualitas yang sangat baik.
Kekurangan air bersih kembali menjadi sorotan utama di Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara, usai banjir besar yang melanda wilayah tersebut pada 24 April 2025
Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2020, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kelangkaan atau krisis air bersih pada 2045.
"Di Bangka ini kalau musim kemarau, di titik-titik tertentu warga kesulitan mencari air bersih, bahkan hingga membeli,"
Sebanyak 7.185 kepala keluarga (KK) atau 23.353 jiwa warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini masih dilanda krisis air bersih.
Dari 13 kecamatan itu, krisis air terparah dialami Kecamatan Glagah berdampak pada 11 desa dan Kecamatan Kebangbahu yang berdampak pada tujuh desa.
Sebanyak 481.149 jiwa warga di 196 desa di 16 kecamatan di Blora masih terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved