Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
POLUSI udara Jakarta meningkatkan resiko penyakit paru-paru terutama bagi kelompok rentan. Berdasarkan situs IQ Air, prediksi kualitas udara Jakarta pada 1 Agustus esok mencapai level 120 dengan keterangan berbahaya.
Dokter Spesialis Paru dr Erlina Burhan mengingatkan bahaya polusi udara pada tubuh dapat berlangsung dalam jangka panjang. Polusi udara berdampak langsung pada sistem kesehatan pernapasan manusia.
"Biasanya 80 persen polusi udara karena transportasi kendaraan bermotor. Jadi tiada lain sistem kendaraan bermotor publik harus diubah," kata Erlina dalam Apresiasi Studi Uji Klinis UI dan Tim Truncate di Aula FK UI, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (31/7).
Baca juga : Walhi: Cuaca Ekstrem Jangan jadi Alibi Polusi Meningkat Buat Pemprov DKI
Menurut Erlina ketersediaan transportasi publik yang lebih baik dapat membuat masyarakat beralih ke transportasi umum. Kebijakan tersebut tentu perlu dibarengi dengan kebijakan Uji emisi yang dilakukan lebih rutin.
Baca juga : Polusi Udara Jakarta Memburuk, Pemprov DKI Berdalih Disebabkan Musim Kemarau
Erlina menyebutkan biasanya penyakit yang muncul karena polisi udara ini adalah iritasi, saluran pernapasan yang mudah terinfeksi, kemudian orang dengan asma mudah terpacu karena serangan asma, dan infeksi saluran pernapasan yang bertambah.
"Sehingga udara yang buruk sekali kalau terpaksa keluar rumah maka harus pakai masker, kalau tidak terpaksa maka tetap di rumah saja. Saat ini saran utamanya pakai masker aja sih kan kita tidak bisa membatasi kendaraan bermotor," ujarnya.
Jika sudah terserang asma maka akan mudah kasusnya kambuh maka jika kambuhan maka disarankan agar segera ke rumah sakit untuk mencegah kasusnya berat.
"Selain itu juga harus rajin-rajin sekarang angka kasus jakarta sedang di mana sekarang apakah kuning, hijau, atau merah," pungkasnya. (Z-8)
Kemudian ada teknologi sensor supaya tahu kapan zona merah. Selain itu, ada truk embun sudah dilakukan di kota-kota Tiongkok.
DINAS Lingkungan Hidup DKI Jakarta dengan WRI Indonesia secara resmi memperkenalkan tiga peralatan pemantau kualitas udara baru bertaraf reference-grade.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad meminta Pemprov DKI Jakarta melakukan upaya-upaya untuk menjaga kesehatan masyarakat dari buruknya kualitas udara di Jakarta.
Kondisi air dan udara, terutama di Ibu Kota Jakarta, yang akhir-akhir ini semakin memprihatinkan. Polusi udaranya memburuk dan masuk dalam kategori tidak sehat.
Anggota Komisi D Fraksi PSI, Justin Adrian mengatakan Pj Heru dianggap memandang remeh polusi udara yang menyebabkan banyak penyakit khususnya Iritasi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Pada 2020 tercatat ada 34.783 kasus kanker paru, dengan angka kematian yang meningkat hingga 18% dibandingkan 2018.
Kanker paru masih menjadi kanker dengan angka kematian tertinggi di antara semua jenis kanker lain, baik di dunia maupun Indonesia.
Kasus kanker paru, tuberkulosis, ISPA, asma, hingga kasus penyakit paru obstruktif kronik terus meningkat dan menyebabkan kematian.
Saat ini di Indonesia ada empat orang meninggal akibat kanker paru setiap jam dan berpotensi untuk meningkat setiap hari jika tidak dijadikan prioritas nasional.
Orang berisiko tinggi terkena kanker paru adalah laki-laki di atas 45 tahun, perokok maupun yang sudah berhenti merokok kurang dari 10 tahun, perokok pasif, memiliki riwayat fibrosis paru.
Saat ini, belum semua pengobatan kanker paru ter-cover oleh BPJS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved