Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PSORIASIS merupakan suatu penyakit autoimun yang tidak hanya menyerang kulit, namun juga sendi dan seluruh bagian tubuh penderitanya. Meski tidak menular, data yang dihimpun oleh Kelompok Studi Psoriasis Indonesia (KSPI) yang berada dibawah naungan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) menyatakan sekitar dua hingga tiga persen penduduk Indonesia diduga menderita psoriasis.
Berdasarkan hal tersebut, ERHA, perusahaan dermatologi yang memiliki fokus pada bidang kesehatan sosial meluncurkan program ERHA A3: Action, Amplification, Alliance. Program ini merupakan pendampingan dan dukungan bagi masyarakat yang menderita penyakit psoriasis. Acara yang digelar Sabtu (29/7) di Bumi Sangkuriang, Bandung, Jawa Barat ini ini menyasar hampir 100 peserta dari Kota Bandung dan daerah Jawa Barat lainnya. Hadir dalam acara ini Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bandung Sony Adam, dan dr. Panji Respati S, SpDV selaku dokter sekaligus inisiator komunitas Psoriasis Van Java.
Corporate Affairs Director Arya Noble Group, induk perusahaan ERHA, Andreas Bayu Aji menyampaikan komitmen perusahaan untuk terus mendukung program-program sosial yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Dikatakan, kesehatan adalah hak dasar manusia agar dapat hidup berdaya.
"Melihat teman-teman dengan psoriasis yang kerap mendapatkan diskriminasi akibat stigma yang berkembang tentang penyakit yang mereka idap, kami tergerak untuk memberikan pendampingan hingga fasilitas berobat yang baik bagi pasien sekaligus memberikan edukasi bagi masyarakat terkait psoriasis yang merupakan penyakit tidak menular ini, karna hal ini sejalan dengan visi dan misi ERHA yaitu untuk membuat kulit masyarakat Indonesia jadi lebih sehat," ucap Andreas Bayu.
Dikatakan, melalui program CSR ini, ERHA ingin memberikan dampak positif yang signifikan bagi penderita psoriasis di Kota Bandung dan sekitarnya. "Dengan meningkatkan pemahaman tentang penyakit ini, ERHA berharap dapat berkontribusi untuk terus menyehatkan kulit masyarakat Indonesia," ujar Andreas Bayu.
Pada kegiatan ini, para peserta berkesempatan untuk berdiskusi dengan lebih dekat dengan Dokter Spesialis Kulit ERHA, diantaranya dr. Manik Hikmat SpKK, dr. Merlinda Nur A, SpKK, dan dr. Vina Feriza, SpKK. Para peserta dengan antusias berkonsultasi terkait penyakit psoriasis yang dialami secara lebih spesifik, bertukar informasi pengobatan, hingga rekomendasi perawatan terkini yang tersedia di ERHA melalui layanan Erha Atopy & Skin Disease.
Selain itu, acara ini juga menjadi wadah bagi peserta untuk bertemu dengan sesama penderita psoriasis. Para peserta dapat saling berbagi pengalaman dan cerita tentang perjalanan hidup mereka dengan penyakit ini.
"Biasanya saya hanya sendirian diam di rumah merasa kesepian dan dikucilkan oleh tetangga. Namun hari ini saya bisa berkumpul dengan teman-teman yang punya perjuangan yang sama. Saya merasa mereka lebih memahami apa yang saya rasakan karena mereka juga punya penyakit yang sama," ucap Yati Supriyati, peserta yang telah mengidap psoriasis selama 23 tahun. (RO/R-2)
Air banjir yang tercemar kotoran bisa menyebabkan kulit terinfeksi bakteri atau jamur dan mengalami peradangan.
Banjir tidak hanya menimbulkan masalah pada saat bencana itu terjadi saja. Setelahnya, ada persoalan yang juga harus diwaspadai, yaitu munculnya penyakit-penyakit tertentu.
Gejala seperti kuku kering atau kuning, bintik putih, dan garis hitam mungkin merupakan tanda normal penuaan atau gejala penyakit pernafasan, tiroid, atau kulit dan kanker.
Salah satu penyakit kulit yang sering muncul adalah Miliaria atau biang keringat. Ini terjadi akibat penyumbatan kelenjar keringat yang menyebabkan ruam kecil
Kurap itu merupakan suatu penyakit akibat adanya jamur pada kulit, kuku, atau kulit kepala yang disebabkan jamur dermatofita.
Histamin ini akan melebarkan pembuluh darah sehingga cairan darahnya bisa rembes ke jaringan kulit.
Pernah kebayang nggak sih, gimana rasanya jadi ondel-ondel Betawi yang sendi-sendinya karatan? Susah gerak, sakit semua, dan cuma bisa tergeletak di pinggir jalan.
Nyeri sendi adalah keluhan yang sering dialami, terutama oleh mereka yang berusia di atas 50 tahun, dan salah satu penyebab utama adalah radang sendi (arthritis).
Soldextam adalah obat yang mengandung dexamethasone dan dexchlorpheniramine maleate, efektif dalam mengatasi peradangan dan alergi.
Penyakit sendi bisa terjadi karena kurangnya konsumsi makanan yang tinggi kalsium atau bisa juga karena terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung purin.
Berikut daftar makanan yang sebaiknya dikurangi untuk menjaga kesehatan persendian anda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved