Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed Jurusan IESP Gelar Midyear International Conference 2023

Media Indonesia
24/7/2023 13:39

JURUSAN Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto melaksanakan seminar dan konferensi ilmiah internasional bertema 'Creativity, Innovation, Entrepreneurship and Leadership for Sustainable Rural Development'. Kegiatan yang bertajuk Midyear International Conference (MYIC) 2023 ini direncanakan akan menjadi agenda rutin tahunan. 

Pada MYIC 2023 ini Jurusan IESP berkolaborasi dengan ASEAN, Asia Committee for Small Business (ACSB), MCorp, Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI). Sejumlah perguruan tinggi juga mendukung acara ini dengan berperan sebagai co-host diantaranya Universitas Sriwijawa Palembang, Universitas Trilogi Jakarta, dan Universitas La Tansa Mashiro Banten.

Konferensi diawali dengan Laporan Ketua Panitia MYIC 2023 Dr E Suharno SE MSc dan dibuka secara resmi oleh Rektor Unsoed Prof Dr Ir Akhmad Sodiq MSc Agr IPU. Pada sambutannya Rektor Unsoed menyampaikan harapan bahwa MYIC 2023 ini dapat menjadi wujud nyata kontribusi akademisi terhadap perkembangan berbagai potensi ekonomi perdesaan yang mana hal tersebut sesuai dengan visi Universitas Jenderal Soedirman.

Baca juga: Perdana…! Mahasiswa Unsoed KKN Internasional di Thailand

Acara yang diselenggarakan secara hybrid (luring dan daring) pada Selasa (18/7) ini, dihadiri sebanyak 54 orang yang hadir langsung di Auditorium Lantai 6 Laboratorium Terpadu FEB Unsoed dan sisanya sebanyak 198 orang, hadir secara online via zoom meeting.

Agenda pertama adalah sesi seminar yang disampaikan oleh lima narasumber dari berbagai institusi dengan kepakarannya masing-masing. Seminar yang dimoderatori oleh dosen Jurusan IESP M Farid Alfarisy SE MSc ini terbagi kedalam dua sesi. Sesi pertama disampaikan oleh tiga narasumber yaitu Hermawan Kartajaya dari MCorp, Chair Person ACCMSME Blesila A Lantayona, dan Assoc Prof Dr Siti Aznoor binti Ahmad dari Universitas Utara Malaysia. 

Hermawan Kartajaya menyampaikan materi terkait pentingnya kolaborasi didasari dengan kreativitas, inovasi, dan kepemimpinan dalam kewirausahaan untuk meningkatkan kinerja bisnis. Hermawan memaparkan bahwa kinerja bisnis perlu dikolaborasikan secara komprehensif antara pemerintah, pelaku usaha, dan seluruh elemen masyarakat. Dari MDG’s, SDG’s, hingga IDG’s (Inner Development Goals). 

Baca juga: Jadi Wisudawan Terbaik Unsoed, Begini Perjuangan Samini yang Berasal dari Keluarga Sederhana Menyelesaikan Pendidikan Tingginya

Sementara narasumber kedua, Blesila A Lantayona menyampaikan peran penting ASEAN dalam menunjang perekonomian ASIA secara umum. Secara lebih spesifik Lantayona menyoroti peran UMKM di wilayah ASEAN yang memiliki peran sangat krusial karena terbukti mampu berkontribusi optimal terhadap perekonomian masyarakatnya. Oleh karena itu, UMKM di wilayah ASEAN perlu untuk terus ditingkatkan kemampuannya terlebih pasca pandemi covid-19 dan menyambut era perdagangan yang lebih luas. 

Narasumber berikutnya Assoc Prof Dr Siti Aznoor binti Ahmad menyampaikan pentingnya social enterprises. Bisnis tidak hanya sekedar mencari keuntungan semata, lebih dari itu bisnis bisa dilakukan dengan tujuan yang lebih luas dengan memperhatikan keuntungan untuk masyarakat.

Sesi kedua seminar dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh dua orang narasumber. Pemateri pertama Prof Indah Susilowati PhD dari Universitas Diponegoro menyampaikan materi terkait pentingnya leadership bagi keberlanjutan sumber daya khususnya di Indonesia. SDG’s menjadi patokan bagaimana Indonesia harus mampu mengelola sumber daya dan membagi peran antar berbagai pihak terkait. 

Baca juga: Lulusan FK Unsoed Jofiando Bagikan Tips Lulus UKMPPD dengan Nilai Tinggi

SDG’s memiliki filosofi kesetaraan dan kesejahteraan bersama dengan tajuk utama 'Leave no one behind'. Hal ini menjadi tantangan tersendiri pada konteks Indonesia dengan berbagai keberagamannya. 

Pemateri terakhir yaitu Judit Katonane Kovacs PhD dari Debreceen University, Hungaria menyampaikan materi terkait tentang pentingnya inovasi dan adaptasi bagi para pelaku UMKM khususnya di wilayah perdesaan. Pergeseran pola konsumsi dan bisnis menuntut adaptasi yang cepat bagi para pelaku usaha. Sesi seminar ditutup dengan diskusi yang disampaikan peserta baik yang hadir luring maupun daring. 

Pada MYIC 2023 ini juga diadakan call for book chapters dan call for paper yang dibuka secara umum bagi berbagai penulis di dalam maupun luar negeri. Panitia berhasil mengumpulkan 33 naskah book chapter dan terseleksi menjadi 23 judul terpilih setelah dilakukan proses review oleh reviewer. 

Baca juga: Mahasiswa FEB Unsoed Jawara Kontes Esai di Jepang

23 judul book chapter tersebut ditulis oleh berbagai penulis dari 11 intitusi perguruan tinggi Indonesia dan satu perguruan tinggi dari Singapura. Ringkasan book chapter terpilih dipaparkan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed Prof Wiwiek R Adawiyah MSc PhD.

MYIC 2023 ini juga menjadi ajang presentasi 84 mahasiswa peserta program MBKM Riset. Puluhan mahasiswa FEB Unsoed yang telah melaksanakan program MBKM Riset menyajikan hasil riset yang dihasilkan serta rekomendasinya.

Setelah rehat, acara dilanjutkan dengan sesi paralel yang dibagi menjadi tiga belas ruangan yang terdiri dari 8 ruangan luring dan 5 ruangan daring. Ketiga belas ruangan tersebut untuk menampung 133 paper yang akan dipresentasikan oleh masing-masing penulis. Ke-133 paper ilmiah tersebut ditulis oleh penulis dari berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri. 

Baca juga: Putra Daerah Papua Raih Predikat Cumlaude Wisuda Ke-148 Unsoed

Berdasarkan penilaian dari moderator masing-masing ruangan terpilih tiga presenter terbaik dan satu paper terbaik. Presenter terbaik pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut didapatkan oleh Ruby Faozan Qomaruzzaman, Rudiyanto, dan Rian Dwi Utami. Ketiganya berhak mendapatkan masing-masing hadiah sebesar Rp750.00, Rp500.000, dan Rp250.000. 

Sedangkan kategori paper terbaik diraih oleh Firsty Ramadhona Amalia Lubis dengan judul paper 'Sectoral Analysis of Carbon Emissions and Economic Factors: Dinamis Model'. Penulis yang merupakan mahasiswa Program Doktor Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed ini berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp1.000.000. 

Sesi Akhir MYIC 2023 ditutup secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Umum dan Keungan FEB Unsoed Dr Ratno Purnomo SE MSc. Dalam sambutannya ia menyampaikan ucapan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah bekerja sama untuk menyelenggarakan kegiatan ini. (RO/S-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie
Berita Lainnya