Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Perbedaan Motorik Halus dan Kasar serta Contohnya

Joan Imanuella Hanna Pangemanan
19/7/2023 11:05
Perbedaan Motorik Halus dan Kasar serta Contohnya
Melatih gerak motorik halus dan kasar sejak usia dini penting. Berikut perbedaan dari motorik halus dan kasar.(Freepik)

SARAF motorik halus dan kasar memiliki peran yang berbeda dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, metode pelatihan keduanya juga berbeda. Meskipun begitu, kedua jenis saraf ini sangat penting dan perlu dilatih sejak anak usia dini agar dapat berfungsi dengan baik saat dewasa.

Motorik halus umumnya mengacu pada kemampuan melakukan gerakan dan tugas-tugas sehari-hari yang memerlukan penggunaan otot-otot halus dan otot-otot kecil, terutama pada pergelangan tangan dan jari. Otot-otot ini berperan penting dalam aktivitas yang melibatkan gerakan jari dan tangan, seperti menggenggam pensil, memotong, bermain dengan lego, mengancing pakaian, dan menulis.

Motorik halus pada anak berkembang sesuai dengan usianya. Mulai dari usia 0-6 bulan, anak mulai mengamati gerakan jarinya dan mulai memindahkan objek dari satu tangan ke tangan lainnya. Pada usia ini, mereka juga mulai meraih tangan dan mengambil mainan.

Baca juga: Pentingnya Kenali Tanda-Tanda Keterlambatan Bicara pada Anak Usia Dini

Pada usia 6 bulan hingga 1 tahun, anak mulai meremas benda-benda dan belajar memasukkan sesuatu ke dalam wadah. Mereka juga belajar membalik halaman buku dan memegang makanan.

Motorik kasar mengacu pada keterampilan atau kemampuan yang melibatkan gerakan seluruh tubuh. Aktivitas yang melibatkan otot inti seperti kaki dan lengan termasuk dalam motorik kasar. Kemampuan duduk, berdiri, berjalan, dan berlari sendiri memerlukan kemampuan motorik kasar.

Baca juga: Cara Menerapkan Metode Montessori untuk Kegiatan Belajar Anak di Rumah

Dengan melatih motorik kasar, anak akan mengembangkan kemampuan seperti bersepeda dan berenang. Selain itu, mereka juga akan mengembangkan berbagai keterampilan lain yang melibatkan motorik kasar.

Ketika saraf motorik kasar aktif, tubuh akan mencapai keseimbangan dan terjadi koordinasi antara anggota tubuh yang digerakkan berdasarkan perintah otak. Kinerja yang baik dari saraf motorik kasar menunjukkan perkembangan otak yang baik.

Perkembangan motorik kasar anak juga berbeda seiring bertambahnya usia. Pada umumnya, anak dapat mengangkat tangan dan kaki pada usia 3-6 bulan, sebagai langkah awal dalam pembelajaran motorik kasar.

Terdapat beberapa indikator yang dapat muncul jika seorang anak mengalami gangguan motorik halus, antara lain:

  1. Kegagalan dalam menggenggam benda dengan baik, yang ditandai dengan kecerobohan karena kurangnya koordinasi antara mata dan tangan.
  2. Lebih menyukai aktivitas fisik daripada kegiatan seperti menggambar atau menyusun balok, yang dapat menjadi indikasi adanya gangguan motorik halus.
  3. Kemungkinan keterlambatan dalam perkembangan bicara, karena berbicara melibatkan pergerakan mulut, bibir, dan lidah.

Pengembangan keterampilan motorik halus sangat penting dilakukan sejak dini. Hal ini dikarenakan kemampuan motorik halus memiliki hubungan dengan perilaku, emosi, dan masalah sosial pada manusia.

Dengan merangsang perkembangan motorik halus sejak dini, anak-anak dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan orang lain, serta menjadi lebih proaktif, kreatif, dan memiliki empati. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya