Penggunaan Popok Harus Disesuaikan Ukuran Berat Badan Bayi

Media Indonesia
13/7/2023 21:10
Penggunaan Popok Harus Disesuaikan Ukuran Berat Badan Bayi
Ilustrasi. Seorang bayi yang menggunakan popok bersama dengan kedua orangtuanya.(Ist)

PADA dasarnya tidak ada batasan usia kapan bayi harus berhenti menggunakan popok. Namun bayi biasanya menunjukkan tanda-tanda siap menggunakan toilet antara usia 18 bulan hingga 3 tahun.

Anak yang sedang menjalani proses toilet training akan dibiasakan untuk buang air di toilet pada siang hari. Tetapi, sebenarnya, tidak ada usia pasti anak untuk benar-benar terlatih saat toilet training.

Sebenarnya di antara usia ini anak-anak masih dapat menggunakan popok apalagi saat malam hari dan saat bepergian.

Baca juga: Ibu Harus Beri Stimulasi Saat Anak Belajar Berjalan

Sejalan dengan alasan ini, berat badan anak juga akan semakin bertambah. Apalagi terdapat beberapa bayi mengalami peningkatan berat badan berlebih di usianya.

Penggunaan Popok Disesuaikan dengan Ukuran Berat Bayi

Sementara itu, penggunaan popok harus disesuaikan dengan ukuran berat bayi, jangan terlalu besar atau terlalu kecil. Sehingga bayi lebih nyaman dan terhindar dari kebocoran yang dapat memicu ruam popok.

Sejalan dengan kebutuhan ini, Makuku meluncurkan Makuku SAP Diapers Grow Care, popok untuk bayi plus size dan toddler dengan teknologi SAP pertama di Indonesia.

Baca juga: Waspada, Kenaikan Suhu Udara Bisa Picu Masalah Kulit pada Bayi

Makuku SAP Diapers Grow Care tersedia dalam ukuran 3XL dan ke depannya akan dilengkapi dengan XXL dan 4XL.

Ukuran popok yang lebih besar dengan keunggulan dua lapisan inti struktur SAP membantu menyerap cairan lebih banyak hingga 10 jam.

Nyaman Saat Tidur Gunakan Popok

Keunggulan ini mampu membantu si kecil yang sedang belajar toilet training untuk tetap nyaman saat tidur menggunakan popok di malam hari.

Saat masa toilet training, popok yang ideal justru harus dapat menjaga kestabilan pH, dan keringnya kulit serta mencegah terjadinya ruam.

Makuku SAP Diapers Grow Care diciptakan dengan permukaan rongga udara sehingga sirkulasi udara pada saat digunakan terjaga dan kulit Si Kecil tetap kering.

Baca juga: Pola Asuh Orangtua Sangat Pengaruhi Emosi dan Sosial Anak

Jason Lee, CEO Makuku Indonesia mengatakan, “Pemilihan popok untuk anak yang telah memasuki masa toilet training juga penting untuk diperhatikan."

"Faktanya, prevalensi tertinggi dermatitis popok diyakini karena meningkatnya konsumsi makanan padat pada usia tersebut," kata Lee dalam keterangan, Kamis (13/7).

 Makuku SAP Diapers Grow Care, menurut Lee, merupakan perwujudan bentuk komitmen Makuku dalam menyediakan kebutuhan yang diperlukan oleh Ibu di masa perkembangan si kecil.

Cegah Ruam Popok

"Tidak hanya memenuhi permintaan Ibu dan kebututan si kecil, tetapi juga menciptakan produk tersebut dengan kualitas tinggi sehingga mampu mengurangi masalah kesehatan si kecil, seperti ruam popok," katamya.

Popok ukuran besar namun tipis ini mampu menyerap cairan secara merata, sehingga mencegah terjadinya osmosis balik pada popok.

Baca juga: Rangkul 1.300 Bidan, Makuku Lakukan Edukasi Keunggulan Teknologi SAP 

Hal ini dikarenakan inovasi teknologi lapisan ganda dari Inti struktur SAP (Super Absorbent Polymer) pada Makuku SAP Diapers Grow Care.

Popok ini tidak mengandung campuran bubur kayu dan partikel sehinggga mencegah kulit terkontaminasi terlalu lama dengan urin ataupun fases si kecil yang dapat menyebabkan ruam popok.

"Dengan adanya Makuku SAP Diapers Grow Care, maka Ibu juga lebih mudah dalam menjalani proses toilet training bersama Si Kecil dan tanpa drama ruam popok,” ujar Lee.

Chelsea Olivia, public figure, Ibu dua orang anak mengatakan, “Mengganti popok secara berkala penting untuk menjaga kesehatan kulit bayi dan menciptakan kenyamanan."

"Namun, penggunaan popok bayi juga harus disesuaikan dengan ukuran dan berat badan si kecil," ucap Chelsea.

 "Ukuran 3XL dari Makuku SAP Diapers Grow Care cocok untuk digunakan oleh anak seusia Dante, yaitu di atas 2 tahun dan sedang pada masa toilet training," tambahya. (RO/S-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya