Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEMENJAK penyebaran Covid-19, tidak hanya penggunaan masker, membawa hand sanitizer telah menjadi suatu keharusan. Namun, penggunaan hand sanitizer yang mengandung alkohol secara terus menerus akan menimbulkan risiko kering pada kulit dan dapat mengakibatkan iritasi kulit.
Berdasarkan riset internal yang dilakukan PT Uni-Charm Indonesia Tbk, lebih dari 80% konsumen menggunakan antibacterial wipes (tisu basah) non alkohol sebagai pengganti hand sanitizer. Terutama ketika sedang beraktivitas di luar seperti saat berada di kantor, maupun saat berbelanja.
Penggunaan antibacterial wipes dianggap lebih efektif dan dapat menjadi solusi untuk kondisi pasca Covid-19 saat ini. PT Uni-Charm Indonesia Tbk menyadari kesadaran konsumen akan kesehatan dan kebersihan semakin tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan antibacterial wipes di Indonesia yang terus meningkat, dan banyaknya orang yang membawa wipes ketika sedang beraktivitas di luar rumah.
Baca Juga: Pandemi Selesai, Industri Logistik Harap Bisa Kembali Meroket
Skala market wipes diperkirakan akan terus tumbuh bahkan hingga 2x lipat pada 2026. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan antibacterial wipes akan semakin tinggi di masa mendatang.
Di sisi lain, terdapat kebutuhan konsumen akan antibacterial wipes yang praktis untuk dibawa ke mana saja dengan kemasan menarik. Karena itu, PT Uni-Charm Indonesia Tbk untuk pertama kalinya masuk ke market personal care wipes dan meluncurkan produk Kirey Care sebagai antibacterial wipes yang paling stylish. Produk ini sudah mulai didistribusikan secara bertahap mulai Mei 2023.
Baca Juga: Unicharm Luncurkan Produk Pembalut yang 80%-nya Terbuat dari Bio Material
Produk antibacterial wipes, Kirey Care hadir dengan beberapa keunggulan. Di antaranya memiliki kandungan antibacterial yang berfungsi untuk membersihkan dan menghilangkan bakteri. Produk ini tidak mengandung alkohol sehingga tidak akan menyebabkan iritasi pada kulit. Selain itu Kirey Care juga telah diproduksi dengan kualitas standar jepang yang telah teruji aman dan efektif melawan bakteri.
Dikemas dengan desain yang menarik, Kirey Care diproduksi dengan kemasan kecil yang stylish berisi 20 lembar wipes. Dengan kemasan yang didominasi warna hijau, kemasan Kirey Care melambangkan arti dari simbol 'antibacterial'. Ditambah dengan corak bunga sakura yang menjadi ikon dari negara Jepang, serta aksen warna emas untuk menonjolkan 'premium dan stylish' dari produk.
“Kami memahami bahwa lebih dari 60% konsumen menyukai kemasan kecil dengan isi kurang dari 30 lembar karena mudah dibawa bepergian. Kirey Care diciptakan dengan teknologi Jepang, kemasannya pun stylish dengan motif ala Jepang. Karena kemasannya kecil dengan isi 20 lembar, sehingga praktis dan mudah dibawa. Ditambah lagi, produk ini sudah mendapatkan sertifikat Halal MUI (Majelis Ulama Indonesia), sehingga aman dan nyaman untuk digunakan,'' kata Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Terakawa.
Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-15, Lifree Dorong Nol Luka Dekubitus pada Lansia
Dari 17 target SDGs (Sustainable Development Goals) yang dicanangkan, melalui produk ini Charm berupaya berkontribusi pada target No.12: Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. ''Dan juga dengan salah satu elemen slogan perusahaan Ethical Living for SDGs yaitu 'inovasi untuk mewujudkan kehidupan yang makmur'. Untuk ke depannya pun kami akan terus berusaha untuk memecahkan masalah konservasi lingkungan dan sosial, serta berkontribusi pada perwujudan SDGs,'' ungkap Terakawa. (RO/S-1)
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun kembali mengungkit pandemi Covid-19 pada debat kedua Pilkada Jakarta 2024, Minggu (27/10) malam.
Kita bisa membuat sendiri masker untuk merawat kulit wajah. Caranya mudah, cukup sediakan tisu bambu dan manfaatkan produk skincare yang ada di rumah.
Produk tisu ini merupakan inovasi pengembangan produk tisu yang terbuat dari serat pohon bambu alami yang ramah lingkungan.
Persyaratan pemberian MPASI tidak hanya mencakup waktu yang tepat dan kebutuhan gizi, tetapi juga aspek keamanan.
Penggunaan tisu sebagai media istinjak (cebok) pengganti air harus memenuhi beberapa ketentuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved