Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
ASOSIASI Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI) semakin meyakini organisasinya mampu melahirkan kurator andal, profesional, dan berintegritas di Indonesia. Didukung kurikulum yang berkualitas, AKPI memegang teguh disiplin organisasi serta memanfaatkan sistem informasi berbasis elektronik melalui penggunaan tablet saat mengikuti pendidikan.
"Ini bagian dari komitmen kami untuk melahirkan kurator yang andal, punya profesionalitas, dan memegang teguh integritas. Tantangan dan dinamika yang terus berkembang saat ini membutuhkan kualitas kurator yang mumpuni. Itulah juga kenapa kami menjalankan pendidikan ini dengan pengajar yang kompeten, materi atau kurikulum yang berkualitas dan model pendidikan yang lebih intens melalui kelompok-kelompok kecil dan dukungan perangkat elektronik untuk pembelajaran melalui tablet," ungkap Ketua Umum AKPI Imran Nating saat membuka Pendidikan Kurator Angkatan XXX di Ayana Mid Plaza Jakarta, Senin (10/7).
Ia menambahkan dari laporan panitia tidak kurang dari hitungan menit saja saat pendaftaran online dibuka kuota sudah terpenuhi yang memperlihatkan antusiasme advokat dan akuntan publik untuk menjadi kurator.
"Bahkan ada yang tidak bisa kami ikutkan. Kali ini saya akui ada geliat yang baik dan animo yang tinggi dari para advokat dan akuntan untuk menjadi kurator. Ini kami apresiasi," sambung Imran.
Dia menegaskan bahwa AKPI juga memegang teguh prinsip yang satu dan sama terkait kesepahaman tentang satu isu di tengah berbagai banyak tafsiran atas isu-isu terkait kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Bagi Imran, di AKPI tidak boleh ada perbedaan pandangan atas satu isu karena dasar pijakannya adalah peraturan perundang-undangan.
"Bahwa alumni AKPI itu harus punya pijakan teori yang sama, tidak boleh ada perbedaan. Kalau masalah cara berpraktik bisa macam-macam silakan saja. Dan di dalam pendidikan ini pegangan kita bukan best practice tetapi dasar teori berdasarkan aturan undang-undang. Ini pegangan bagi semua alumni AKPI," tegas Imran.
Baca juga: Atase Pendidikan dan Kebudayaan Miliki Peran Strategis dalam Diplomasi Publik
Pada kesempatan yang sama, Sekjen AKPI Nin Rafles Siregar menambahkan pendidikan kurator Angkatan XXX ini punya penekanan khusus sebagai bagian dari upaya AKPI merespons dinamika perkembangan ekonomi global.
"Karena itu misalnya Dewan Sertifikasi AKPI proaktif menyiapkan kurikulum pendidikannya yang mampu menghadapi perkembangan ekonomi secara global, termasuk memastikan hal-hal yang fundamental seperti urutan klasifikasi kreditur. Dan tentu saja materi dasar terkait PKPU dan Kepailitan yang diberikan secara mendalam," jelas Rafles.
Salah seorang peserta yang mengikuti pendidikan, Lintang Suryaningtyas, menambahkan alasan dia mengikuti pendidikan kurator untuk mengembangkan diri dengan ilmu yang berguna, yang dapat membantu dia dalam praktek di dunia hukum.
"Aspek hukum itu kan banyak banget, salah satunya kepailitan dan PKPU ini. Pasti bawa manfaat dalam praktik dunia hukum dan pendidikan," ucap Lintang.
Bagi dia, biaya pendidikan sebesar Rp50 juta tidak masalah dengan keilmuan yang didapat, panitia yang memberikan fasilitas premium kepada peserta pendidikan serta pemateri yang profesional di bidangnya. "Ya worth it lah," sambungnya.
Lintang sendiri meyakini pilihannya ke AKPI karena AKPI merupakan organisasi kurator pertama di Indonesia dan mempunyai kualitas pendidikan yang tepercaya. "Ya AKPI bagus banget," katanya.
Turut hadir dalam pembukaan Pendidikan Kurator Angkatan XXX AKPI adalah Muhammad Ardiningrat Hidayat selaku Kurator Keperdataan Ahli Madya sekaligus mewakili Dirjen Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM, Anggota Dewan Sertifikasi AKPI GP Aji Wijaya, Ketua Dewan Penasihat AKPI Jamaslin S Purba, Sekretaris Dewan Kehormatan AKPI Dedy Kurniadi, Ketua Dewan Pakar AKPI Andre Sitanggang, Para Peninjau dari Kejaksaan Agung RI, Kementerian Keuangan, dan Akademisi dari Universitas Hasanudin Makassar. (I-2)
Martin Nagel sebagai praktisi hukum terkemuda di Indonesia memiliki segudang pengalaman yang tidak perlu diragukan lagi.
Martin Patrick Nagel dan Harvardy Muhammad Iqbal resmi mendeklarasikan pencalonan mereka sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal AKPI 2025-2028.
KOORDINATOR Serikat Pekerja Sritex Group Slamet Kaswanto berpendapat kurator sengaja tidak ingin membayarkan tunjangan hari raya (THR) seluruh karyawan Sritex Group, sebab penetapan PHK
Galeri Nasional menanggapi penundaan pameran tunggal Yos Suprapto yang dijadwalkan untuk dibuka, Kamis (19/12) akibat mundurnya kurator pameran Suwarno Wisetrotomo.
Akhir-akhir ini, banyak kurator dan pengurus yang dilaporkan ke Kepolisian maupun Kejaksaan ketika melakukan tugas.
IKAPI merilis buku berjudul Himpunan Peraturan Kepailtan dan PKPU tentang Undang-Undang 37/2004 untuk kurator sebagai landasan hukum, pedoman, penyuluhan maupun sebagai bahan referensi.
Haji yang humanis, menurut Nasaruddin Umar adalah haji yang mencerminkan kepuasan batin.
Fenomena sosial yang kerap dihadapi di dunia profesional seperti isu ageism, figur kepakaran di era media sosial, dan hubungan kesejahteraan karyawan dengan ambisi perusahaan.
WhatsApp Business adalah aplikasi yang dirancang khusus untuk membantu pemilik usaha kecil dan menengah berkomunikasi lebih efektif dengan pelanggan
Survei terbaru dari LinkedIn, menyebut bahwa 67% dari lebih dari 6.000 tenaga profesional yang disurvei di seluruh Asia Pasifik (APAC) kewalahan dengan perubahan yang terjadi di tempat kerja.
Data LinkedIn juga menunjukkan bahwa skills yang dibutuhkan untuk sejumlah pekerjaan di Indonesia telah berubah 50% sejak 2016.
Meski cukup banyak yang berasal dari politisi, namun Prabowo tetap membutuhkan dari kalangan profesional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved