Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

LSPR SDGs Film Festival Ke-5 Digelar

Media Indonesia
10/7/2023 09:02
LSPR SDGs Film Festival Ke-5 Digelar
LSPR SDG's Centre terlibat dalam acara SDG Film Festival pada 30 Juni 2023 di Auditorium LSPR Transpark.(Dokumentasi pribadi.)

SESUAI dengan prinsip inklusivitas SDGs bahwa tidak ada satu pun yang tertinggal (no one left behind), generasi muda menjadi bagian dalam target pencapaian SDGs. Namun, posisi mereka diharapkan tidak hanya sebagai target/penerima manfaat, tetapi dapat dioptimalkan sebagai subjek/pelaku pembangunan. Hal ini sangat tepat dalam menggambarkan semangat no one left behind. Generasi muda saat ini menjadi populasi terbesar di Indonesia. Menurut data BPS pada 2020, ada 144,87 juta anak muda yang terdiri dari generasi milenial dan generasi Z. 

Generasi muda juga memiliki kesadaran yang sangat besar terhadap isu di masyarakat. Misalnya saja isu lingkungan. Menurut survei Generasi Melek Politik dan Pelopor Pilihan 17, sekitar 59% anak muda menganggap isu lingkungan sangat penting. Menurut survei dari Change.org pada 2020, 42% anak muda peduli terhadap isu ekonomi dan kesejahteraan. Menurut studi dari Institute of Volunteering Studies pada 2022, isu tentang pendidikan dan kesehatan menjadi dua isu paling diminati anak muda. Tidak hanya itu, banyak anak muda membuat kewirausahaan sosial sebagai bentuk pengabdian terhadap pembangunan berkelanjutan, seperti Waste4Change, Batik Kultur, dan masih banyak lagi. 

LSPR Institute membentuk SDG's Centre sebagai wadah untuk meningkatkan pemahaman tentang SDG's melalui kampanye kesadaran publik, proyek penelitian bersama, memfasilitasi kemitraan antara perguruan tinggi dengan industri, mengembangkan kurikulum berbasis SDG's, membuka peluang magang untuk mahasiswa, dan menggelar forum diskusi yang mempertemukan stakeholders pentahelix. LSPR SDG's Centre dibentuk untuk merealisasikan upaya percepatan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan oleh PBB, dimulai dari kegiatan internal LSPR hingga cakupan eksternal. Ini dimulai juga dari praktik-praktik dukungan SDG's seperti pengurangan penggunaan plastik, pemberian donasi, campaign mengenai kesetaraan gender, kolaborasi dengan institusi, universitas atau organisasi.

Baca juga: Ketua BEM UI Sebut Lebih dari 800 Mahasiswa Baru Keberatan Dengan Biaya UKT

LSPR SDG's Centre berdiri pada awal 2023 dan diresmikan pada 10 Januari 2023 di Prof. Djajusman Auditorium & Performance. Setelah diresmikan, LSPR SDG's Centre langsung mengadakan berbagai kegiatan. Beberapa waktu lalu, LSPR SDG's Centre mendatangi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas) melalui sekretariat nasional tujuan pembangunan berkelanjutan. Kunjungan LSPR SDG's Centre diterima oleh perwakilan Sekretariat Nasional SDGs Indonesia, Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional TBP/SDGs Kementerian PPN/Bappenas Yanuar Nugroho, Ph.D. Melalui pertemuan ini, LSPR mendapat dukungan penuh dari Seknas SDG's untuk meningkatkan konektivitas hubungan kerja sama sehingga dapat membantu tercipta SDG's pada 2030.

LSPR SDG's Centre terlibat dalam acara SDG Film Festival pada 30 Juni 2023 di Auditorium LSPR Transpark. Dalam The 5th LSPR SDGs Film Festival, Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR menjadi tuan rumah dan berkolaborasi dengan the Asia Pacific University Malaysia, the Coventry University Group, the American University of Phnom Penh in Cambodia, the Documentary Media Centre, the Media Discourse Centre dan the Nottingham College. Film memiliki peran yang penting dalam sosialisasi Sustainable Development Goals (SDG's). SDG's ialah serangkaian tujuan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan hingga 2030. Dalam konteks ini, film dapat berfungsi sebagai alat yang kuat untuk mengedukasi, menginspirasi, dan menciptakan kesadaran tentang isu-isu yang relevan dengan SDGs di Indonesia, khususnya mengakhiri kelaparan dunia, meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, mengatasi ketidaksetaraan gender, memperbaiki akses ke sanitasi dan air bersih, menjaga dan melindungi lingkungan, mendorong energi yang terjangkau, menciptakan pekerjaan yang layak, serta memfasilitasi keadilan sosial dan perdamaian.

Baca juga: Museum Nasional Lakukan Penataan untuk Terima Benda Bersejarah dari Belanda

LSPR SDG's Film Festival dihadiri juga oleh CEO dan Founder LSPR Institute Prita Kemal Gani untuk menyerahkan hadiah dalam bentuk uang tunai ratusan dolar AS untuk para pemenang SDG's Film Festival. Turut hadir Mr. Summer Xia, Country Director Bristish Council, memberikan dukungan penuh terkait penyelenggaraan The 5th LSPR SDG’s Film Festival yang diikuti oleh 21 Mahasiswa asal UK dari Universitas Coventry dan Universitas De Monfort. British Council adalah organisasi internasional dari United Kingdom yang berfokus pada budaya dan pendidikan. Organisasi ini berdiri sejak 1984 di Indonesia serta bekerja sama dengan pemerintah dan pihak swasta yang berkaitan dengan pendidikan. 

"Film memiliki peran sangat penting dan efektif untuk mengedukasi masyarakat terkait berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan. Selain itu film dapat menginspirasi dan membangkitkan emosi serta motivasi untuk berpartisipasi dalam upaya pencapaian SDG's," ujar Prita Kemal Gani dalam keterangan tertulis, Senin (10/7). The 5th SDG Film Festival untuk meningkatkan kesadaran dan menciptakan gerakan dalam penyelesaiaan masalah tertentu di negara berkembang melalui pencapaian 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang dirancang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam film, pesan-pesan yang kompleks tentang perubahan iklim, ketimpangan sosial, atau perlindungan lingkungan dapat dijelaskan dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh penonton. Film juga dapat menggambarkan dampak nyata dari kehidupan sehari-hari yang terkait dengan SDGs, seperti kemiskinan, ketidaksetaraan gender, atau kelaparan. Dengan demikian, film dapat membantu masyarakat memahami isu-isu tersebut secara mendalam dan mendorong tindakan yang bertujuan untuk mencapai SDGs. 

Terakhir, film juga dapat menciptakan kesadaran luas tentang isu-isu yang terkait dengan SDGs, generasi muda menjadi lebih sadar tentang pentingnya tindakan kolektif untuk mengatasi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Film dapat menciptakan gerakan sosial dan membawa isu-isu tersebut ke dalam perbincangan publik. Melalui liputan media, festival film, atau distribusi online, pesan-pesan dalam film dapat menyebar ke seluruh dunia dan mencapai berbagai lapisan masyarakat. Para peserta SDGs Film Festival ke-5 memenangkan 14 kategori penghargaan, di antaranya Best Film Award, PSA and PR Award, Film Craft, Dramatisation Award, Developmental Disabilities Award, Environment Award, Sustainable Cities Award, Factual Storytelling, Inclusive Award, Life On Land Award, Unheard Voices Oral Histories Award, Showcase Award, Critical Intervention Award and Community Film. (RO/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya