Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PARA astronom mengumumkan penemuan penting, Kamis (29/6). Mereka telah menemukan bukti pertama dari gelombang gravitasi yang lama diyakini yang menciptakan "gemuruh latar belakang" yang terdengar di seluruh alam semesta.
Temuan ini, yang dilakukan ratusan ilmuwan menggunakan teleskop radio di Amerika Utara, Eropa, Tiongkok, India, dan Australia setelah bertahun-tahun penelitian, dianggap sebagai tonggak penting yang membuka jendela baru dalam memahami alam semesta.
Gelombang gravitasi yang pertama kali diprediksi Albert Einstein lebih dari satu abad yang lalu, adalah getaran dalam struktur alam semesta yang merambat melalui segala sesuatu dengan kecepatan cahaya dan hampir tidak terhalang sama sekali.
Baca juga: Orangutan Bisa Produksi Suara Serupa Beatbox seperti Manusia
Keberadaan gelombang gravitasi tidak dikonfirmasi sampai tahun 2015, ketika observatorium Amerika Serikat dan Italia mendeteksi gelombang gravitasi pertama yang dihasilkan dari tumbukan dua lubang hitam.
Gelombang-gelombang "frekuensi tinggi" ini merupakan hasil dari satu peristiwa kekerasan yang mengirimkan gelombang singkat dan kuat bergetar menuju Bumi. Namun, selama beberapa dekade para ilmuwan telah mencari gelombang gravitasi dengan frekuensi rendah, yang diyakini selalu bergulir di ruang seperti kebisingan latar belakang.
Baca juga: Seperti Anjing, Serigala Kenali Suara Manusia yang Familiar
Dalam kerjasama yang disebut Konsorsium International Pulsar Timing Array, para ilmuwan yang bekerja pada detektor gelombang gravitasi di beberapa benua mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka akhirnya menemukan bukti kuat mengenai gelombang-gelombang latar belakang ini.
"Sekarang kita tahu bahwa alam semesta dipenuhi oleh gelombang gravitasi," kata Michael Keith dari European Pulsar Timing Array kepada AFP.
Saat gelombang gravitasi merambat melalui ruang, mereka sangat sedikit memampatkan dan memperpanjang segala sesuatu yang mereka lewati. Untuk menemukan bukti pemampatan dan perpanjangan ini pada frekuensi rendah, para astronom mengamati pulsar, yaitu inti mati dari bintang yang meledak dalam supernova.
Beberapa pulsar berputar ratusan kali per detik, memancarkan gelombang radio dengan interval yang sangat teratur, seperti mercusuar kosmik. Ini berarti mereka dapat berfungsi sebagai "jam yang sangat, sangat presisi," kata Keith.
Dalam penelitian baru ini, teleskop radio di seluruh dunia diarahkan pada total 115 pulsar di Bima Sakti. Para ilmuwan kemudian mengukur perbedaan yang sangat kecil dalam waktu pulsa, mencari tanda-tanda khas dari gelombang gravitasi.
Astrofisikawan Prancis Antoine Petiteau mengatakan mereka dapat "mendeteksi perubahan kurang dari satu juta detik dalam lebih dari 20 tahun".
Maura McLaughlin dari program US PulsarPencarian di seluruh dunia menemukan bukti kuat tentang keberadaan gelombang gravitasi dengan frekuensi rendah, yang diyakini terus menerus merambat di ruang kosong seperti kebisingan latar belakang. Para ilmuwan menggunakan pulsar, inti mati bintang yang meledak dalam supernova, sebagai penunjuk waktu yang sangat presisi.
Dalam penelitian ini, teleskop radio di berbagai belahan dunia diarahkan pada 115 pulsar di Bima Sakti. Perbedaan kecil dalam waktu pulsa diukur untuk mencari tanda-tanda gelombang gravitasi.
Hasil awal penelitian ini sesuai dengan teori relativitas Einstein dan pemahaman ilmiah saat ini tentang alam semesta. Meskipun belum mencapai tingkat kepastian lima sigma yang dianggap sebagai standar emas, para ilmuwan yakin akan keberadaan gelombang gravitasi. Temuan ini dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang perluasan awal alam semesta, materi gelap, serta pembentukan dan evolusi lubang hitam dan galaksi. (AFP/Z-3)
SAINS tidak harus rumit, teknologi tidak harus mahal, dan matematika tidak harus menakutkan. Justru sebaliknya, semua itu bisa dekat, terjangkau, relevan, dan menyenangkan.
Apakah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua nyamuk tiba-tiba lenyap?Seorang Medical Scientist dmemberikan penjelasan mengenai dampak hilangnya nyamuk dari muka bumi.
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Pelajari induksi elektromagnetik: prinsip dasar, hukum Faraday, dan aplikasi revolusioner dalam teknologi modern.
INOVASI berbasis sains dibutuhkan untuk mencapai kemajuan di bidang pertanian dan kesehatan Tanah Air. Peningkatan pengetahuan petani akan teknologi pertanian terkini jadi salah satunya.
Jika generasi muda Indonesia tidak tertarik pada sains, tentu akan membuat semakin tertinggal dalam persaingan global.
Dalam sebuah kolaborasi internasional, ilmuwan telah melakukan penelitian mendalam untuk melacak perkembangan struktur kosmos selama 11 miliar tahun terakhir.
Dari astronomi modern hingga teori evolusi, masing-masing ilmuwan ini memberikan kontribusi besar yang melampaui zamannya.
Pada 1939, Albert Einstein dan Leo Szilard menulis surat kepada Presiden Franklin D. Roosevelt yang memperingatkan potensi bahaya pengembangan senjata nuklir oleh Nazi Jerman.
Adanya dengung ini pertama kali diprediksi oleh Albert Einstein lebih dari seabad yang lalu.
Catatan itu berisi persiapan dari kerja paling ternama ilmuwan itu, teori relativitas, yang dia terbitkan pada 1915.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved