Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Ilmuwan Uji Kembali Teori Relativitas Albert Einstein, Bagaimana Hasilnya?

Ernest Narus
22/11/2024 16:20
Ilmuwan Uji Kembali Teori Relativitas Albert Einstein, Bagaimana Hasilnya?
Teori Relativitas Einstein(Dok. SciTechDaily.com)

DALAM sebuah kolaborasi internasional, ilmuwan telah melakukan penelitian mendalam untuk melacak perkembangan struktur kosmos selama 11 miliar tahun terakhir.

Hasil temuan ini mengonfirmasi bahwa gravitasi bertindak sesuai dengan prediksi Albert Einstein dalam teori relativitas umum yang ia usulkan pada tahun 1915.

Penemuan yang diumumkan beberapa hari lalu merupakan bagian dari studi panjang mengenai sejarah kosmos, yang berfokus pada energi gelap. Energi ini memiliki sifat misterius yang mempercepat perluasan alam semesta yang terus berlangsung.

Melansir dari Science Daily, penelitian ini dilakukan dengan pengamatan selama satu tahun menggunakan Dark Energy Spectroscopy Instrument (DESI) yang terpasang di Kitt Peak National Observatory, Arizona.

Instrumen ini mampu menangkap cahaya dari 5.000 galaksi secara bersamaan.

Analisis terbaru ini didasarkan pada pengamatan DESI terhadap hampir 6 juta galaksi dan inti bercahaya mereka, yang berasal dari sekitar 11 miliar tahun yang lalu.

Gravitasi adalah salah satu gaya fundamental alam semesta, yang dalam teori Einstein menghubungkan ruang, waktu, dan gravitasi itu sendiri.

Teori ini menyatakan bahwa konsentrasi massa dan energi dapat membelokkan struktur ruang-waktu, yang kemudian memengaruhi gerakan objek di sekitarnya.

"Teori relativitas umum Einstein menggambarkan gerakan objek masif dalam medan gravitasi yang mereka ciptakan. Ini adalah salah satu teori fisika yang paling sukses. Namun, penemuan bahwa alam semesta semakin cepat mengembang menimbulkan pertanyaan apakah teori ini perlu dimodifikasi," ujar kosmolog Dragan Huterer dari Michigan, seperti yang dilansir dari Yahoo.

Sejak Einstein merumuskan teori gravitasinya lebih dari seratus tahun yang lalu, para ilmuwan terus mencari skenario yang bisa bertentangan dengan teori tersebut. Namun, temuan terbaru dari DESI justru menunjukkan bahwa gravitasi berperilaku sesuai dengan prediksi Einstein.

"Data DESI kami menunjukkan bahwa gravitasi tetap sesuai dengan teori Einstein, tetapi juga mendukung keberadaan energi gelap yang dinamis. Menemukan keduanya secara bersamaan adalah hal baru yang sangat menarik," kata Mustapha Ishak-Boushaki, salah satu pemimpin kelompok penelitian tersebut.

Mereka tidak menemukan adanya penyimpangan dari teori gravitasi Einstein. Meskipun ada beberapa ketidakpastian dalam pengukuran, Ishak-Boushaki menegaskan bahwa tidak ada bukti kuat yang mendukung teori alternatif yang lebih akurat dalam menjelaskan keadaan alam semesta.

Sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu, peristiwa Big Bang menandai kelahiran alam semesta, yang terus berkembang hingga kini. Pada tahun 1998, para ilmuwan mengungkapkan bahwa perluasan alam semesta sebenarnya semakin cepat, dengan energi gelap sebagai hipotesis utama penyebabnya.

Temuan terbaru dari DESI lebih fokus pada perkembangan struktur kosmik, yang berasal dari masa ketika alam semesta baru berusia sekitar 20% dari usia sekarang.

Struktur ini mengacu pada pengorganisasian materi dalam skala besar, dengan galaksi, gugus galaksi, dan supergugus galaksi yang tidak terdistribusi secara acak di alam semesta, membentuk apa yang disebut jaring kosmik—sebuah jaringan filamen dan dinding yang saling terhubung dengan ruang kosong yang sangat besar di antaranya. Struktur ini terbentuk karena tarikan gravitasi materi di seluruh alam semesta.

Pada bulan April, para ilmuwan DESI telah memetakan tiga dimensi kosmos terbesar dan mengumumkan temuan yang menunjukkan bahwa energi gelap mungkin bukanlah gaya tetap, melainkan sesuatu yang dinamis dan berevolusi seiring waktu.

"Temuan terbaru ini menunjukkan bahwa energi gelap bersifat dinamis dan semakin melemah. Hal ini mengubah pandangan kita tentang masa depan evolusi alam semesta, yang mungkin tidak akan terus-menerus mengalami percepatan dalam perluasannya. Penemuan ini memberikan petunjuk kuat bahwa energi gelap tidaklah tetap, yang merupakan temuan terpenting sejak pengungkapan percepatan kosmik pada tahun 1998," tambah Ishak-Boushaki. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya