Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kata Halo Ternyata Diciptakan oleh Ilmuwan

Siti Sayidah
21/11/2024 05:50
Kata Halo Ternyata Diciptakan oleh Ilmuwan
Thomas Alva Edison(britannica.com)

KATA 'halo' yang sering digunakan untuk menyapa atau mengangkat telepon ternyata memiliki sejarah yang cukup menarik. Banyak orang mungkin menganggapnya sekedar sapaan biasa, tetapi sebenarnya ada cerita di balik penggunaannya.  

Dikutip dari situs Merriam Webster, pada masa Abad Pertengahan, istilah yang umum digunakan untuk menyapa atau memberi salam adalah hail. Kata ini tetap populer hingga era Shakespeare, yang menggunakannya sebagai bentuk salam. 

Kalimat yang digunakan sebagai salam tersebut berupa “Hail to your grace,” maupun sebagai aklamasi, seperti “Hail, Caesar!”. 

Menariknya, kata hail berhubungan dengan kata-kata lain yang awalnya bermakna “kesehatan,” seperti hale, health, dan whole.

Pada saat itu, kata hail juga sering diteriakkan saat orang sedang berada di atas kuda selayaknya seorang koboi. Tidak mengherankan jika muncul beberapa variasi, seperti hollo, hallo, dan halloa. Lalu kapan kata halo digunakan?

Awal penggunaan kata halo

Kata halo sendiri pertama kali tercatat pada awal 1800-an. Awalnya, kata ini digunakan untuk menarik perhatian atau mengungkapkan keterkejutan.

Kata "halo" pertama kali dipopulerkan sebagai bentuk sapaan dalam percakapan telepon oleh Thomas Alva Edison, seorang penemu terkenal dari Amerika Serikat (AS). 

Pada akhir abad ke-19, ketika Alexander Graham Bell berhasil menciptakan telepon, Thomas Alva Edison merekomendasikan kata halo ini sebagai cara untuk menyapa saat mengangkat telepon. 

Ia memilih "halo" karena suaranya yang mudah dikenali bahkan di tengah kualitas sinyal telepon yang buruk pada masa itu.    

Melansir dari situs Smithsonian Magazine, Alexander Graham Bell, selaku penemu telepon, sebenarnya lebih menyukai kata "ahoy" yang berasal dari bahasa Belanda "hoi" sebagai sapaan di telepon. 

Namun, rekomendasi Edison untuk menggunakan "halo" ternyata lebih diterima oleh masyarakat dan akhirnya menjadi standar internasional.  

Penggunaan "halo" atau "hello" bukan hanya sapaan secara langsung atau di telepon, tetapi juga telah menjadi simbol universal untuk memulai percakapan. 

Dengan perkembangan teknologi dan komunikasi, kata ini tetap relevan dan bahkan menjadi salah satu kata pertama yang dipelajari dalam berbagai bahasa di seluruh dunia. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya