Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MENYAPA adalah langkah pertama untuk memulai komunikasi yang. Cara kamu menyapa seseorang bisa mencerminkan kepribadian, sikap, dan niat baikmu.
Tidak hanya berlaku untuk komunikasi langsung, sapaan yang baik juga penting dalam lingkup yang lebih formal, seperti mengirim surel untuk pekerjaan atau panggilan telepon. Berikut adalah panduan menyapa yang baik berdasarkan prinsip komunikasi yang diterima secara luas.
Dosen dari Universitas PGRI Palembang Achmad Wahidy menjelaskan, dalam jurnal berjudul Cerdas dan Cermat Berbahasa Cermin Pribadi Bangsa Bermartabat: Perilaku Santun Berbahasa, menyapa bukan sekadar kebiasaan, tetapi juga wujud rasa hormat dan perhatian.
Sapaan yang ramah mampu menciptakan suasana nyaman dan menjadi langkah awal hubungan yang positif, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk memberikan kesan yang baik, Anda perlu menyapa dengan tulus, menggunakan bahasa yang sopan, dan menyesuaikan dengan situasi. Sebuah sapaan sederhana namun tulus dapat memberikan dampak besar pada kualitas komunikasi kamu dengan orang lain.
1. Gunakan bahasa tubuh yang tidak berlebihan
Sebelum mengucapkan apa pun, pastikan tubuhmu terlihat ramah dan mudah didekati. Biasakan tatap mata lawan bicaramu dengan tatapan ramah dan cenderung seperti memperhatikan, berikan senyuman hangat, dan jaga posisi tubuh tetap santai agar sapaanmu terasa lebih tulus dan lawan bicaramu bisa lebih nyaman.
2. Sesuaikan sapaan dengan situasi
Saat kamu sibuk dengan berbagai aktivitas, terutama dalam lingkungan formal seperti rapat kerja atau bertemu dengan Bapak/Ibu guru, gunakan sapaan yang profesional, misalnya, “Selamat pagi, Bapak/Ibu.”
Namun, dalam suasana santai saat bertemu teman, sapaan sederhana seperti “Hai” atau “Halo” sudah cukup.
3. Sebutkan nama orang yang disapa
Melansir dari situs media informasi Universitas Islam Negeri Malang, nama seseorang dalam sapaan adalah langkah penting untuk menunjukkan perhatian dan memberi kesan menghargai.
Misalnya, dengan mengatakan, “Halo, Maria, apa kabar hari ini?” kamu tidak hanya menyapa, tetapi juga mengakui keberadaan orang tersebut.
Setiap orang ingin keberadaannya diakui. Ketika seseorang diabaikan atau dianggap tidak penting, hal itu dapat menimbulkan rasa tersinggung bahkan kemarahan.
Oleh karena itu, mengenali dan menyapa seseorang dengan nama mereka adalah cara sederhana namun sangat efektif untuk menunjukkan penghargaan dan menjaga hubungan baik.
4. Tambahkan pertanyaan agar lebih akrab
Setelah menyapa, tambahkan pertanyaan ringan untuk mencairkan suasana. Misalnya, “Selamat pagi, bagaimana akhir pekanmu?” atau “Hai, apa kabar hari ini?”
Dengan cara ini, kamu dapat menciptakan suasana yang lebih akrab dan membuka peluang untuk saling mengenal lebih baik.
Situasi formal:
Situasi santai:
Dalam Panggilan Telepon atau Video:
Saat menyapa, penting untuk memperhatikan situasi dan konteks agar sapaanmu tidak meninggalkan kesan yang kurang baik.
Jika kamu belum mengenal seseorang dengan cukup dekat, hindari menggunakan gaya sapaan yang terlalu santai atau informal karena hal ini bisa dianggap tidak sopan, terutama dalam lingkungan formal.
Selain itu, pastikan nada suaramu terdengar hangat dan ramah. Nada suara yang datar atau tergesa-gesa dapat membuat sapaanmu terasa tidak tulus atau bahkan terburu-buru.
Ketika berinteraksi dengan orang dari budaya yang berbeda, sesuaikan gaya sapaanmu dengan kebiasaan setempat. Setiap budaya memiliki cara menyapa yang unik, sehingga memahami dan menghormati perbedaan tersebut akan menunjukkan bahwa kamu peduli dan menghargai mereka.
Ingat, sapaan adalah awal dari segalanya, baik dalam hubungan pribadi maupun dengan orang baru. Jadi, mulailah dengan senyum dan ucapan kata-kata baik dengan tulus. (berbagai sumber/Z-1)
Kata halo pertama kali dipopulerkan sebagai bentuk sapaan dalam percakapan telepon oleh Thomas Alva Edison, seorang penemu terkenal dari Amerika Serikat (AS).
Hari Halo Sedunia adalah momen bagi semua orang di dunia untuk saling menjangkau dan mengambil langkah kecil menuju perdamaian global.
Menyapa seseorang mungkin terdengar sederhana, namun tahukah kamu bahwa cara orang menyapa bisa sangat bervariasi tergantung di mana mereka tinggal?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved