Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
Menyapa seseorang mungkin terdengar sederhana, namun tahukah kamu bahwa cara orang menyapa bisa sangat bervariasi tergantung di mana mereka tinggal?
Dari yang sekadar berjabat tangan hingga tradisi yang lebih unik, setiap budaya memiliki caranya sendiri untuk menyambut orang lain.
Mengetahui cara menyapa yang tepat di berbagai tempat tidak hanya akan membuatmu terlihat lebih paham budaya, tetapi juga bisa membuka jalan untuk hubungan yang lebih akrab.
Berikut ini adalah 10 cara menyapa yang menarik dari berbagai belahan dunia yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya!
Di Tibet, menyapa dengan menjulurkan lidah adalah tradisi unik yang memiliki makna mendalam. Tradisi ini berakar dari sejarah ketika para pendeta menunjukkan lidah mereka untuk memastikan mereka bukanlah reinkarnasi seorang raja jahat abad ke-9 yang memiliki lidah hitam. Sampai sekarang, juluran lidah ini tetap menjadi simbol kedamaian dan penghormatan.
Di negara-negara Teluk seperti Qatar, Yaman, dan Uni Emirat Arab, menyentuhkan hidung satu sama lain adalah cara umum untuk menunjukkan rasa hormat. Salam ini tidak melibatkan ciuman atau berjabat tangan, melainkan hanya dengan mendekatkan hidung dan memberikan sedikit ketukan sebagai tanda keakraban.
Ciuman udara di pipi adalah salam umum di banyak negara Eropa dan Amerika Latin. Di Prancis, Spanyol, dan Italia, orang sering saling mencium pipi, bahkan bisa lebih dari satu kali! Di beberapa negara seperti Rusia, mereka melakukannya hingga tiga kali. Menariknya, aturan ini sering bergantung pada hubungan dan situasi sosial, dan bisa dilakukan antara pria dan wanita, bahkan antar sesama pria di Argentina.
Di Selandia Baru, suku Māori memiliki tradisi menyapa yang disebut "hongi", di mana dua orang akan menempelkan hidung dan dahi mereka bersama. Ini simbol berbagi napas yang sangat sakral, biasanya dilakukan dalam upacara penyambutan yang disebut pōwhiri.
Berjabat tangan adalah cara salam yang umum di seluruh dunia, namun memiliki aturan berbeda di setiap negara. Di Timur Tengah, hanya tangan kanan yang boleh digunakan karena tangan kiri dianggap tidak bersih. Di China, genggaman tangan biasanya lebih ringan, sementara di Jerman, berjabat tangan dilakukan dengan kuat dan tegas. Di Botswana, mereka memiliki cara berjabat tangan yang lebih rumit, dengan beberapa langkah yang harus dilakukan!
Tepuk tangan adalah salam yang khas di Zimbabwe dan Mozambik. Setelah berjabat tangan, orang pertama bertepuk sekali, dan yang kedua menjawab dengan tepukan dua kali. Di Mozambik, tepuk tangan tiga kali disertai ucapan "moni" menjadi cara biasa untuk menyapa.
Di Malaysia, salam tradisional penuh makna. Setelah berjabat tangan, orang akan meletakkan tangan di dada dan memberi anggukan kecil sebagai tanda niat baik dan keterbukaan hati. Salam ini sering kali diikuti dengan penghormatan dari lawan bicara.
Membungkuk adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat di banyak budaya Asia. Di India dan Nepal, orang akan menempatkan kedua tangan mereka dalam posisi berdoa dan sedikit membungkuk. Di Thailand, salam ini disebut wai, di mana semakin tinggi posisi tangan, semakin besar rasa hormat yang ditunjukkan. Di Jepang, semakin dalam membungkuk, semakin tinggi pula tingkat penghormatan yang disampaikan.
Di Greenland, suku Inuit memiliki tradisi menyapa yang disebut "kunik", di mana seseorang menempelkan hidung dan bibir atas ke pipi atau dahi orang lain dan mengendusnya. Salam ini hanya dilakukan antara orang yang sangat dekat, seperti keluarga atau sahabat. Di Tuvalu, tradisi serupa juga diterapkan, di mana dua orang menempelkan pipi dan menarik napas dalam-dalam sebagai tanda persahabatan.
Di banyak budaya Asia dan Afrika, rasa hormat kepada orang yang lebih tua sangat dijunjung tinggi. Di Filipina, orang muda akan memegang tangan orang yang lebih tua dan menempelkannya di dahi mereka.
Di India, tradisi "namaste" diiringi dengan sentuhan kaki orang yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan. Di Liberia dan Nigeria, orang muda bahkan akan berlutut untuk memberi hormat kepada yang lebih tua.
Dari juluran lidah hingga busur, setiap cara menyapa di dunia ini memiliki keindahan dan makna yang mendalam.
Mengetahui cara-cara ini tidak hanya membuat kita lebih memahami budaya lain, tetapi juga menunjukkan bahwa meskipun cara kita menyapa bisa berbeda, tujuannya tetap sama: untuk menunjukkan rasa hormat dan saling menghargai.
Jadi, apakah kamu tertarik untuk mencoba salah satu salam unik ini? (AFAR/Z-10)
Kata halo pertama kali dipopulerkan sebagai bentuk sapaan dalam percakapan telepon oleh Thomas Alva Edison, seorang penemu terkenal dari Amerika Serikat (AS).
Tidak hanya berlaku untuk komunikasi langsung, sapaan yang baik juga penting dalam lingkup yang lebih formal, seperti mengirim surel untuk pekerjaan atau panggilan telepon.
Hari Halo Sedunia adalah momen bagi semua orang di dunia untuk saling menjangkau dan mengambil langkah kecil menuju perdamaian global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved