Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
SAAT ini, memiliki hewan peliharaan sudah menjadi hal lumrah bagi masyarakat perkotaan maupun perdesaan di Indonesia. Apalagi, zaman serbacepat seperti saat ini menuntut manusia terus beraktivitas secara bergantian tanpa istirahat.
Memiliki hewan peliharaan menjadi opsi terbaik bagi beberapa orang untuk mengurangi tingkat stres yang dihadapi. Lucunya tingkah laku hewan peliharaan menjadi hiburan tersendiri bagi beberapa orang.
Bahkan, saat ini, ada istilah umum yang diberikan untuk hewan peliharaan oleh masyarakat Indonesia. ‘Anabul’, merupakan kependekan dari anak bulu, meliputi hewan peliharaan berupa anjing dan kucing.
Baca juga : Mengenal Bahaya Virus Nipah: Calon Potensial Pandemi Global Selanjutnya
Tingkah laku mereka yang lucu kerap kali membuat beberapa orang menganggap hewan ini sebagai anak sendiri. Bahkan, tidak jarang pemilik memperlakukan mereka secara spesial karena kecintaan pada hewan tersebut.
Namun, hewan peliharaan ini bukan berarti aman-aman saja. Ancaman virus rabies saat ini sedang marak terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Biasanya masyarakat umum mengenal penyakit ini dengan ‘anjing gila’. Namun, jangan salah, penyakit ini tidak hanya menjangkiti anjing, tetapi juga berbagai hewan mamalia.
Baca juga : Rabies Bisa Menular Lewat Luka Terbuka
Jika kalian punya anabul yang sering sekali bermain keluar rumah dan berinteraksi dengan hewan liar, bisa saja anabul kesayangan kalian berpotensi terkena rabies.
Penyakit rabies merupakan penyakit zoonosis. Hal ini berarti penyakit ini dapat berpindah dari hewan ke manusia atau dari hewan ke hewan lainnya. Bahkan, tidak jarang dalam beberapa kasus penyakit rabies dapat menyebabkan kematian pada manusia.
Biasanya, hewan yang terkena rabies akan menunjukkan perilaku yang aneh. Biasanya hewan yang sering terlihat aktif akan berubah menjadi lebih tenang, sedangkan hewan yang biasanya terlihat tenang berubah menjadi lebih aktif. Hewan ini juga cenderung menggigit benda apa saja yang terlihat bergerak, termasuk pemiliknya.
Baca juga : Ini Tiga Tips Mencegah Penyebaran Rabies
Lazimnya, lewat gigitan ini virus rabies akan berpindah atau menular ke manusia. Setelah masuk ke tubuh manusia, virus rabies akan bertahan di tempat gigitan selama masa inkubasi atau sekitar 2 minggu.
Setelah masa inkubasi selesai, virus akan menuju sistem saraf pusat dan otak sembari menggandakan diri dalam perjalanan. Setelah berhasil mencapai otak dan sistem saraf pusat, virus akan menyebar ke berbagai organ tubuh manusia yang pada akhirnya dapat merusak organ tubuh tersebut.
Awalnya, gejala pada manusia biasanya seperti flu, demam, dan mual muntah. Setelah beberapa hari berlalu, manusia tersebut akan merasakan gejala lain, yaitu cenderung hiperaktif daripada biasanya.
Baca juga : Ini Gejala Rabies pada Manusia dan Hewan Peliharaan
Pada fase ini juga biasanya manusia akan menghasilkan air liur yang berlebihan, tetapi akan terasa sakit apabila menelan air putih. Rasa sakit inilah kemudian yang membuat orang yang terkena rabies terkesan takut dengan air. Apabila tidak mendapat penanganan yang tepat, biasanya pengidap rabies ini akan meninggal dunia.
Wabah rabies, sampai saat ini, masih menjadi permasalahan meskipun Indonesia sudah menargetkan bebas dari rabies pada 2030.
"Pada 2030, kita menargetkan harus ada eliminasi rabies pada manusia yang dimediasi oleh anjing, secara bertahap mengurangi yang akhirnya memberantas rabies pada manusia melalui vaksinasi anjing massal secara terus menerus," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi dalam konferensi pers yang diikuti secara daring. Target ini terus digenjot pemerintah untuk menghentikan wabah rabies di Indonesia.
Baca juga : Ini Penjelasan Lengkap Soal Proses Penularan Rabies dari Hewan ke Manusia, Pencinta Hewan Wajib Tahu!
Namun, jika dilihat dari data yang dikeluarkan Kemenkes, target tersebut seperti jauh api dari panggang.
Penyakit rabies ternyata terus menyebar di Indonesia dan menjangkiti beberapa hewan peliharaan ataupun orang yang berinteraksi langsung dengan hewan tersebut.
Bahkan, pada 2022 kasus rabies sempat melonjak mencapai lebih dari 100 ribu.
Baca juga : 15 Pesan Semangat untuk Peringati Hari Kanker Anak Sedunia
Pada 2023 ini memang terjadi penurunan, tetapi data tersebut baru menunjukkan kondisi pada Januari-April 2023 yang berarti masih belum bisa merangkum keseluruhan kasus di 2023.
Penyebaran rabies juga tidak main-main. Walaupun penularan penyakit ini hanya terjadi dari gigitan hewan, ternyata penyakit ini juga menyebar luas di berbagai wilayah Indonesia.
Sampai saat ini, Bali masih menjadi provinsi dengan kasus tertinggi gigitan hewan penular rabies (GHPR) dengan 38.009 kasus. Jumlah ini disusul beberapa daerah lain, seperti Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, Sulawesi utara, Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, dan Sumatra Selatan.
Baca juga : Ingin Tahu Vaksin Apa Saja yang Anda Butuhkan? Ingat Saja HALO
"Kalau pembawa rabies masih berkeliaran dan tidak terlindungi oleh vaksin, maka dia masih bisa menularkan," lanjut Imran.
Maka dari itu, pemerintah sampai saat ini masih mengupayakan strategi umum dan strategi teknis untuk menghadapi wabah rabies.
Strategi umum dilakukan dengan tata laksana kasus gigitan, memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi, memberikan dukungan regulasi, dan keterlibatan masyarakat. Sementara itu, strategi teknis dilakukan dengan melakukan vaksinasi pada hewan, surveilans dan analisis epidemiologi, evaluasi diagnostik, respons cepat dan penanganan hewan suspek, pengawasan lalu lintas hewan, serta manajemen populasi anjing. (Z-1)
Baca juga : Waspadai Diare selama Liburan
Penelitian Universitas Negeri Ohio ungkap warga yang tinggal dekat laut punya harapan hidup lebih panjang. Faktor lingkungan dan sosial jadi kunci utama.
Pemkab Manggarai Barat, NTT, mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan tes VCT (Voluntary Counselling and Testing) guna mendeteksi HIV secara dini.
Latihan beban atau latihan kekuatan, tidak hanya memberi manfaat pada kesehatan otot dan tulang, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan otak.
Program ini dituangkan dalam Peraturan Wali Kota Kupang Nomor 18 Tahun 2025 dan ditujukan untuk menanggulangi berbagai hambatan administratif yang selama ini menghalangi masyarakat.
Gejala umum radang usus merupakan diare yang hingga kini masih sulit dibedakan oleh masyarakat dengan diare biasa dengan diare yang mengarah pada radang usus.
Jeruk nipis punya segudang manfaat untuk kesehatan: dari cegah flu, cerahkan kulit, hingga jaga jantung dan ginjal. Simak 10 khasiat lengkapnya di sini!
PENYAKIT radang usus (IBD) merupakan sekelompok penyakit autoimun yang ditandai dengan peradangan pada usus kecil dan besar. Kesadaran masyarakat masih rendah terhadap penyakit radang usus.
Psikosomatis bukan berarti pasien berpura-pura sakit. Emosi negatif seperti kecemasan, ketakutan, atau trauma bisa muncul sebagai keluhan fisik nyata.
Kolesterol tinggi sering kali menjadi pemicu berbagai penyakit serius, seperti hipertensi dan penyakit jantung.
Etape 19 Tour de France yang semula berjarak 129,9 km menjadi 95 km, akibat ditemukannya wabah penyakit kulit nodular menular pada kawanan sapi di Col des Saisies.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved