Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Catat Sejarah, Amirul Hajj 2023 Libatkan Perempuan

Windy Dyah Indriantari
22/6/2023 18:55
Catat Sejarah, Amirul Hajj 2023 Libatkan Perempuan
Anggota delegasi Amirul Hajj 1444 H/2023 Alissa Wahid(MCH 2023)

PENYELENGGARAAN haji 1444/2023 menjadi yang pertama kalinya dalam sejarah melibatkan perempuan dalam keanggotaan Amirul Hajj Indonesia. Dari 12 anggota, tiga di antaranya adalah perempuan yakni Alissa Wahid, Badriyah Fayumi, dan Indah Pertiwi Nataprawira.

Ketiganya telah tiba di Jeddah bersama Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zaenut Tauhid Sa’adi, dan beberapa anggota Amirul Haj lainnya.

Rombongan Wamenag dan anggota Amirul Haj  tiba melalui gate D Bandara King Abdul Azis International Airport (KAAIA) Jeddah, Rabu (21/6). Rombongan diterima kedatangannya oleh Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Haryanto dan seluruh jajarannya, sebelum melanjutkan perjalanan ke Wisma Kantor Urusan Haji Indonesia di Jeddah.

Baca juga : Jemaah Haji Mengeluh Antrean Lift di Hotel Madinah Sampai 2 Jam

Kepada Media Centre Haji (MCH), Alissa mengaku tidak menyangka ada anggota Amirul Hajj perempuan di 2023 ini, meski 52% jemaah jaji Indonesia adalah perempuan. Adanya tiga anggota Amirul Hajj perempuan, merupakan kebijakan penuh Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas.

“Ini pertama kalinya dala sejarah Amirul Hajj Indonesia ada peremluan. (Keputusan) itu lebih banyak Pak Menteri. Kalau tahun lalu saya ke lapangan terus. Saya juga tidak membayangkan akan ada (anggota) Amirul Hajj perempuan,” ungkap Alissa.

Daftar Amirul Hajj Tahun 2023

Ketua : Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas

Wakil Ketua : Habib Hilal Al Aidit (PBNU).

Sekretaris : Saad Ibrahim (PP Muhammadiyah).

Anggota Amirul Haj :

1. Habib Ali Hasan Bahar (UIN Jakarta),

2. Fadlul Imansyah (BPKH),

3. Alissa Wahid (BKM),

4. Noor Achmad (MUI),

5 Badriyah Fayumi (KUPI),

6. Indah Pertiwi Nataprawira (PP KB PII),

7. Sundoyo (Kementerian Kesehatan),

8. Machendra Setyo Atmaja (PMK),

9. Juri Ardiyantoro (KSP),

10. Novie Rianto Rahardjo (Kementerian Perhubungan).

Jemaah haji perempuan

Alissa Wahid mengatakan, tahun lalu dirinya masuk tim monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan ibadah haji. Tugas utamanya memantau kondisi dan pelayanan terhadap jemaah haji perempuan.

Baca juga : Bertemu Menteri Saudi, Menag Sampaikan Problem Layanan Armina 1444 Hijriah

Ketika itu, Alissa membuat catatan tentang pembimbing ibadah yang perempuan jumlahnya sangat sedikit. Demikian pula fasilitas untuk jemaah haji perempuan, terhitung minim.

Permintaan untuk penyediaan toilet sangat kencang. Hasilnya, tahun ini Indonesia mendapatkan 50% ekstra toilet untuk jemaah haji perempuan.

“Nah setelah rekomendasi itu disampaikan kepada Pak Menteri Agama, memang diperjuangkan selama setahun ini, sehingga pemerintah Arab Saudi melalui muasasah haji itu sudah menyepakati bahwa fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) untuk perempuan ditambah di Arafah dan Mina,” tutur Alissa.

Baca juga : PPIH Upayakan Jemaah Haji Lansia Pulang Lebih Awal setelah Safari Wukuf

Alissa mengatakan petugas bimbingan ibadah yang perempuan tahun lalu hanya 10%, sekarang sudah meningkat menjadi hampir 50%.

Menurutnya, pesan penting menteri adalah bagaimana agar jamaah haji perempuan yang jumlahnya lebih banyak dari laki-laki mendapatkan fasilitasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. “Tugas anggota Amirul Hajj perempuan ya memastikan ini,” imbuh Alissa.

Terkait banyaknya jemaah haji perempuan yang tidak ada mahramnya, menurut Alisa sudah diwakili oleh negara untuk mengelolanya. Hal itu diwujudkan dengan langkah Menag menambah perempuan dalam keanggotaan Amirul Hajj.

Baca juga : Jelang Closing Date Haji, 203.512 Jemaah Telah Tiba di Tanah Suci

Anggota perempuan untuk memastikan pelayanan dari misi haji Indonesia bisa mengakomodasi kebutuhan jemaah  perempuan. Misalnya, terkait dengan kebutuhan fasilitas dan ritme biologis perempuan yang berbeda dengan jemaah pria.

Jumlah toilet tahun lalu kebih banyak toilet laki-laki, sehingga jemaah haji perempuan harus menginvasi toilet laki-laki. “Ini karena toilet perempuan tak cukup. Dulu itu tidak banyak diperhitungkan. Dulu ya banyak laki-laki toiletnya,” kata Alissa.

Setelah pelaksanaan haji, imbuh Alissa, akan ada rapat evaluasi untuk membuat rekomendasi tentang hal-hal yang perlu ditingkatkan. Ia mencontohkan penyediaan pembalut dan pakaian ihram untuk kaum perempuan, bisa menjadi usulan untuk disediakan dan ditingkatkan di tahun depan.

Baca juga : Menteri Agama: Petugas Haji Harus Responsif Bantu Jemaah yang Kelelahan

Menag RI Yaqut Cholil Qoumas pada rapat Persiapan Amirul Hajj awal Juni (8/6/2023) sebagaimana dilansir web Kemenag RI, menyampaikan tahun ini, delegasi Amirul Hajj ada keterwakilan perempuan. Ini bagian dari apresiasi dan afirmasi untuk kaum perempuan, karena jemaah haji banyak yang perempuan.

"Ini momentum menjadikan para ibu bisa menjadi Amirul Hajj," sambung Menag Yaqut.

Menag minta keterwakilan kaum ibuu menjadi Amirul Hajj ini menjadi tradisi dalam penyelenggaraan ibadah haji. Pasalnya, kata pria yang akrab disapa Gus Men ini, jemaah haji perempuan dari tahun ke tahun semakin banyak.

Baca juga : Biaya Masyair Turun, DPR: Nego Alot, Seperti Nawar Harga Bawang

"Saya harap, seluruh delegasi Amirul Hajj bisa saling bekerja sama dalam bertugas untuk mengawasi pelaksanaan haji ini. Semoga semua tugas yang diamanahkan dapat dilaksanakan secara maksimal," tandas Gus Men. (Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya