Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
DOKTER Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia Marya Haryono mengatakan mengonsumsi banyak daging pada saat Hari Raya Idul Adha sebetulnya tidak apa-apa asalkan didampingi dengan konsumsi banyak sayur dan buah.
"Makan daging saat Hari Raya diperbolehkan, namun terkadang orang sudah mengonsumsi makanan tinggi lemak atau tinggi gula sebelumnya, ini yang harus dihindari," ujar Marya, dikutip Jumat (16/6).
Marya mengatakan penting untuk tidak hanya memperhatikan konsumsi daging saat di saat Hari Raya saja, tetapi juga memerhatikan asupan makanan yang sebelumnya dikonsumsi.
Baca juga: Heru Pastikan Stok Daging Sapi Aman Jelang Lebaran
"Sebaiknya, atur pola makan sehat baik sebelum dan sesudahnya (Hari Raya Idul Adha), hindari makanan yang terlalu banyak mengandung lemak, gula, garam, atau makanan yang dapat memicu beberapa masalah kesehatan, seperti darah tinggi, kolesterol, dan risiko lainnya." jelas Marya.
Marya juga mengatakan pengolahan daging turut memengaruhi masuknya nutrisi ke dalam tubuh. Oleh sebab itu, daging harus dimasak dalam jumlah secukupnya dan tidak dipanaskan secara berulang kali.
Dia menjelaskan pemanasan makanan secara berulang kali dapat membuat nutrisi penting di dalamnya hilang.
Baca juga: Mentan SYL: Ribuan Ton Daging Beku Siap Amankan Kebutuhan Lebaran
"Selain itu, minimalkan jumlah santan agar tidak menaikkan kadar kolesterol dalam tubuh," tambah dia.
Dalam mengonsumsi daging, batasan atau jumlah yang dikonsumsi berbeda-beda tiap orangnya, namun Marya menyarankan mengonsumsi daging hanya seperempat dari isi piring karena daging termasuk dalam protein dan dalam aturan gizi seimbang normalnya berisi seperempat dari isi piring yang dikonsumsi.
"Balance dengan sayurnya (sebanyak) setengah isi piring," tegas Marya. (Ant/Z-1)
Walaupun tubuh manusia secara alami memproduksi vitamin D, banyak orang tidak mendapatkan paparan sinar matahari yang memadai untuk memproduksi vitamin D yang cukup.
Memasuki usia 50 tahun, penting untuk lebih selektif dalam memilih makanan. Simak daftar 10 jenis makanan yang perlu dihindari.
Jepang dikenal luas sebagai salah satu negara dengan masyarakat tersehat di dunia.
Data terbaru Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat bahwa 19,7% anak usia 5–12 tahun dan 14,3% anak usia 13–18 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Diabetes melitus dan obesitas dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kandung empedu yang signifikan.
Semua upaya menjaga keamanan pangan dimulai dari satu hal sederhana: kebersihan.
DELAPAN anak mengalami keracunan makanan parah sejak 12 Juni setelah mengonsumsi produk daging dari dua bisnis di kota utara Saint-Quentin, Prancis.
Keracunan daging biasanya disebabkan oleh bakteri seperti Salmonella, E. coli, Clostridium, atau racun yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.
Untuk penyimpanan di kulkas, Tuti menyarankan agar daging disimpan beku di freezer dan dikemas sesuai dengan porsi kebutuhan sajian.
Secara fisik, daging dari berbagai jenis hewan ternak ini memang memiliki perbedaan yang dapat dikenali langsung.
Daging kerbau kerap kali dianggap keras dan sulit diolah. Padahal dengan teknik yang tepat, bahan pangan ini bisa menjadi sajian empuk dan lezat.
Saat Idul Adha, Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia, kompak menunaikan ibadah kurban dengan menyembelih hewan ternak pada tanggal 10 Zulhijah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved