Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DOKTER Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia Marya Haryono mengatakan mengonsumsi banyak daging pada saat Hari Raya Idul Adha sebetulnya tidak apa-apa asalkan didampingi dengan konsumsi banyak sayur dan buah.
"Makan daging saat Hari Raya diperbolehkan, namun terkadang orang sudah mengonsumsi makanan tinggi lemak atau tinggi gula sebelumnya, ini yang harus dihindari," ujar Marya, dikutip Jumat (16/6).
Marya mengatakan penting untuk tidak hanya memperhatikan konsumsi daging saat di saat Hari Raya saja, tetapi juga memerhatikan asupan makanan yang sebelumnya dikonsumsi.
Baca juga: Heru Pastikan Stok Daging Sapi Aman Jelang Lebaran
"Sebaiknya, atur pola makan sehat baik sebelum dan sesudahnya (Hari Raya Idul Adha), hindari makanan yang terlalu banyak mengandung lemak, gula, garam, atau makanan yang dapat memicu beberapa masalah kesehatan, seperti darah tinggi, kolesterol, dan risiko lainnya." jelas Marya.
Marya juga mengatakan pengolahan daging turut memengaruhi masuknya nutrisi ke dalam tubuh. Oleh sebab itu, daging harus dimasak dalam jumlah secukupnya dan tidak dipanaskan secara berulang kali.
Dia menjelaskan pemanasan makanan secara berulang kali dapat membuat nutrisi penting di dalamnya hilang.
Baca juga: Mentan SYL: Ribuan Ton Daging Beku Siap Amankan Kebutuhan Lebaran
"Selain itu, minimalkan jumlah santan agar tidak menaikkan kadar kolesterol dalam tubuh," tambah dia.
Dalam mengonsumsi daging, batasan atau jumlah yang dikonsumsi berbeda-beda tiap orangnya, namun Marya menyarankan mengonsumsi daging hanya seperempat dari isi piring karena daging termasuk dalam protein dan dalam aturan gizi seimbang normalnya berisi seperempat dari isi piring yang dikonsumsi.
"Balance dengan sayurnya (sebanyak) setengah isi piring," tegas Marya. (Ant/Z-1)
Proses menggoreng menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk senyawa karsinogenik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Pada makanan yang dimasak di rumah, setiap porsinya dapat ditakar sesuai kebutuhan. Hal ini berbeda dengan langsung menggunakan bumbu cepat saji.
Oat dan gandum utuh terbukti secara ilmiah bisa membantu menurunkan kolesterol karena tinggi serat larut yang dapat mengikat kolesterol dalam usus.
Sarapan adalah bagian penting dari rutinitas harian yang tidak boleh dilewatkan, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Faktanya, sarapan menyumbang sekitar 20% energi harian
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
DELAPAN anak mengalami keracunan makanan parah sejak 12 Juni setelah mengonsumsi produk daging dari dua bisnis di kota utara Saint-Quentin, Prancis.
Keracunan daging biasanya disebabkan oleh bakteri seperti Salmonella, E. coli, Clostridium, atau racun yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.
Untuk penyimpanan di kulkas, Tuti menyarankan agar daging disimpan beku di freezer dan dikemas sesuai dengan porsi kebutuhan sajian.
Secara fisik, daging dari berbagai jenis hewan ternak ini memang memiliki perbedaan yang dapat dikenali langsung.
Daging kerbau kerap kali dianggap keras dan sulit diolah. Padahal dengan teknik yang tepat, bahan pangan ini bisa menjadi sajian empuk dan lezat.
Saat Idul Adha, Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia, kompak menunaikan ibadah kurban dengan menyembelih hewan ternak pada tanggal 10 Zulhijah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved