Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
UJIAN akhir semester sudah usai. Tidak lama lagi pembagian rapor kenaikan kelas akan mulai dibagian. Apakah sudah siap melihat nilai anak yang terulis di rapor?
Tentunya semua orangtua berharap anaknya bisa mendapatkan hasil yang terbaik. Apalagi naik kelas dengan peringat tertinggi.
Tapi bagaimana kalau nilainya tidak memuaskan? Bagaimana sebaiknya orangtua harus bersikap? Simak kiat berikut.
Baca juga: Ini Dampak Media Sosial bagi Anak dan Remaja
Tentunya anda akan kesal melihat nilai anak anda yang tidak sesuai harapan. Sebaiknya jangan langsung menegur sang anak. Tenangkan diri anda terlebih dahulu baru ajak berbicara. Namun jangan membandingkan nilai anak anda dengan temannya, karena itu hanya menambah kekecewaan sang anak.
Baca juga:Orangtua Diimbau Ajak Anak Terlibat di Kegiatan Sosial
Saat berbicara dengan anak, coba hindari kata-kata negatif dan kasar. Apalagi membentak anak di depan umum. Cara itu akan membuat rasa percaya diri anak turun. Anak yang kerap dibentak di muka umu, akan menjadi murung dan tidak percaya diri, karena ia merasa takut untuk melakukan kesalahan.
Saat memulai pembicaraan, coba berikan apreasisi anak akan usahanya belajar dan mengerjakan tugas selama satu semeter ini. Cara itu membuat anak merasa apa yang sudah dilakukannya tidak sia-sia, meski hasilnya kurang memuaskan.
Coba ajak anak berdikusi tanpa menghakiminya. Tanyakan apakah mereka sudah puas dengan hasil yang diraihnya. Selain itu coba dengarkan penjelasan anak apa yang membuat mereka kesulitan sehingga nilai rapornya tidak sesuai yang diharapkan. Apakah anak anda mengalami kesulitan memahami materi pelajaran atau ada masalah lain?
Setelah mendengarkan suara anak anda, coba diskusikan dengan guru. Anda bisa bertanya tentang perilaku anak anda di kelas. Apakah dia memiliki kendala dan bagaimana untuk memenuhi kebutuhan belajar anak ke depannya, baik di rumah maupun sekolah.
Bila sudah mengetahui masalah dan penyebab nilai rapor anak jelek, anda bisa merancang rencana ke depan. Di sini anda bia membuat rencana belajar, menawarkan bimbingan belajar, atau memotivasi anak untuk lebih rajin belajar.
Jadi jangan langsung marahi anak bila nilai rapornya jelek. Semoga bermanfaat. (Z-3)
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Kunjungan-kunjungan para siswa sekolah ke gedung DPRD DKI Jakarta selama ini hanya sebatas pengenalan ruang-ruang kerja anggota dewan dan penjelasan singkat mengenai fungsi legislasi.
KETUA Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merespons terkait wacana sekolah yang akan diliburkan selama satu bulan penuh saat Ramadan 2025 mendatang.
Renovasi tata letak sekolah mengantisipasi peningkatan jumlah siswa setiap tahun, mendorong pendidikan yang mudah diakses dan nyaman.
Konsep pemberdayaan idealnya dilakukan di lingkungan terdekat operasional perusahan, melibatkan karyawan, serta memperpanjang usia material yang semula dianggap limbah.
Ketua Kopmas: ketika bicara pemenuhan hak anak untuk hidup sehat, tidak boleh ada diskriminasi.
Sekitar 10 persen dari 66 juta anak usia sekolah mengalami gangguan mata akibat kelainan refraksi, sehingga membutuhkan kacamata lensa minus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved