Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menkes : Presiden akan Umumkan Peralihan soal Status Endemi

Indriyani Astuti
13/6/2023 21:03
Menkes : Presiden akan Umumkan Peralihan soal Status Endemi
Mural mengenai pandemi Covid-19(Antara/Fakhri Hermansyah)

PRESIDEN Joko Widodo atau Jokowi akan mengumumkan kepastian status pandemi menuju endemi Covid-19. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin seusai rapat terbatas internal soal pandemi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/6).

"Nanti presiden diumumin terserah beliau. Tadi baru update dulu ke pak presiden mengenai kondisi pandemi seperti apa sekarang," ucap Menkes.

Menkes menjelaskan presiden sudah mengambil keputusan. Oleh sebab itu, Menkes melaporkan hasil pertemuan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Presiden, terang Menkes, juga akan melihat kondisi negara-negara lain seperti G20 dan ASEAN untuk mempertimbangkan kebijakan yang akan diambil.

Baca juga : Penggunaan Serum Atasi Penuaan Kulit Dini di Sekitar Area Mata

"Nah itu sebabnya saya update ke bapak Presiden, yang tadi agar bapak presiden bisa mengambil keputusan. Dan beliau sudah ambil keputusannya cuma nanti pengumumannya terserah kepada beliau ya," imbuhnya.

Saat ditanya kejelasan waktu pengumuman, Menkes enggan berspekulasi. Namun ia menegaskan bahwa meskipun nanti status pandemi dicabut, Covid-19 belum hilang. Masyarakat, ujarnya, diminta hidup berdampingan dengan virus.

Baca juga : Menko PMK: Vaksin Covid-19 akan Jadi Vaksin Seperti Penyakit Infeksi Biasa

"Sama halnya kita belajar hidup dengan penyakit menular lainnya misalnya, malaria, demam berdarah, tuberkolosis (TBC). Itukan semuanya masih ada," ucapnya.

Ia berpesan soal empat hal. Pertama jika terinfeksi virus Covid-19, masyarakat bisa menanganinya serta menjaga kesehatan masing-masing. Masyarakat, ujar Menkes, perlu tahu seperti apa Covid-19, cara menghindarinya misalnya dengan menjaga pola hidup bersih seperti mencuci tangan dan memakai masker.

"Kedua, dia mesti tahu surveilans nya seperti apa, rapid test antigen sekarang sudah ada, test genomik sudah ada, itu bisa dipakai. Lalu kalau misalnya kita sakit mengukur suhu pakai termometer, kemudian bisa dicatat, sehingga tahu bagaimana surveilansnya atau cara mendeteksinya," terang Menkes.

Ketiga, imbuh Menkes, saat sakit atau terinfeksi Covid-19, masyarakat mengetahui obatnya. Ia menyebut sudah banyak antivirus yang didapat oleh masyarakat seperti Paxlovid dan aciclovir yang bisa dibeli di apotik.

Menurut Menkes, para dokter paham yang harus dilakukan apabila ada masyarakat yang dites dengan hasil positif Covid-19.

"Kalau toh pun sampai masuk rumah sakit (RS), RS kita juga sudah siap untuk menanganinya," ucapnya.

Hal keempat yang ditekankan adalah pemberian vaksinasi untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat. Saat ini, terang Menkes sudah ada 3 perusahaan yang bisa memproduksi vaksin Covid-19 antara lain PT. Biofarma.

Menkes mengatakan Indonesia salah satu dari beberapa negara yang berkonsultasi dengan WHO mengenai status pandemi Covid-19. WHO, imbuh dia, telah memberikan panduan.

"Karena kan pandemi ini sifatnya dunia bukan masing-masing negara," terang Menkes.

Masyarakat, ujarnya, perlu memahami protokol kesehatan, sistem surveilans, skrining hingga deteksi dini. Selain itu, obat-obatan dan RS serta vaksin Covid-19 yang mesti tersedia.

"Mereka (who) sepertinya happy dan menyerahkan kembali ke Indonesia untuk mengambil keputusan," tukas Menkes. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya