Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOKTER spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Feni Fitriani mengingatkan bahaya yang dapat terjadi pada anak akibat kualitas udara, khususnya di Jakarta yang sedang buruk.
"Untuk anak-anak, kondisi polusi udara yang seperti ini biasanya akan meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) berulang," kata Feni, dikutip Jumat (9/6).
Tidak hanya itu, dokter yang berpraktik di RSUP Persahabatan itu juga mengingatkan kualitas udara yang buruk juga bisa meningkatkan risiko terkena asma di kemudian hari, batuk pilek, hingga bisa berisiko mengganggu pertumbuhan paru-paru pada anak.
Baca juga: PSI Minta Pemprov DKI Tangani Polusi Udara Jakarta
Apabila hal itu terjadi, Feni menjelaskan di kemudian hari saat anak tumbuh dewasa, mereka akan lebih rentan untuk mengalami gangguan-gangguan pernapasan termasuk mudah terkena infeksi paru.
Untuk menangani kualitas udara Jakarta yang memburuk, Feni mengatakan hal tersebut tidak bisa dilakukan seorang diri. Seluruh lapisan masyarakat pun perlu bersama-sama mengupayakan agar udara kembali bersih dan sehat.
"Kalau dilihat dari sumber-sumbernya, polusi udara ini kan nggak serta merta terjadi. Ada sumber-sumber polusi udara yang terutama itu dari transportasi, dari rumah tangga juga bisa, dari industri juga bisa, pertanian bisa. Bahkan dalam kondisi ekstrim ada bencana alam, itu juga bisa jadi sumber polusi," terang Feni.
Baca juga: Kualitas Udara yang Buruk Ternyata Berbahaya Juga untuk Kulit
"Banyak sih yang bisa kita lakukan, hanya saja nggak bisa instan. Kalau untuk menanam pohon mungkin salah satunya bisa lidah mertua bisa. Nah selain itu masyarakat juga bisa menguranginya dengan tidak bakar sampah, tidak merokok di dalam rumah, dan menggunakan transportasi umum," imbuhnya.
Selain itu, Feni juga berharap pemerintah dapat membantu menyediakan sarana edukasi tentang polusi udara untuk masyarakat. Dengan demikian, diharapkan masyarakat juga lebih sadar dan peduli terhadap lingkungan.
Terakhir, Feni juga mengharapkan agar pemerintah bisa semakin meningkatkan kenyamanan dan keamanan dari transportasi umum agar minat masyarakat menggunakan tranportasi pribadi dapat berkurang. (Ant/Z-1)
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Kesulitan meregulasi emosi dan impulsivitas bisa menjadi salah satu faktor seorang anak dalam kenakalan yang akhirnya berujung pada tindak kriminal.
Kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan kedua sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 191.
Kualitas udara Jakarta bukan hanya soal isu lingkungan, tapi juga soal kesehatan publik dan stabilitas ekonomi di wilayah urban.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara partikel halus (PM2.5) dapat menyebabkan fibrosis miokard.
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan pada PT SBJ yang memiliki 12 tungku peleburan untuk kapasitas 8.816 ton per tahun, namun sama sekali tidak memiliki cerobong.
Peneliti dari University of Technology Sydney mengungkap debu bulan tidak seberbahaya polusi udara di jalanan.
Mengutip data WHO, 99% populasi dunia kini menghirup udara yang sudah melewati batas aman, dengan kualitas udara dalam ruangan bisa lima kali lebih buruk dari udara luar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved