Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PERHELATAN Java Jazz Festival pada 2-4 Juni 2023 telah usai. Festival musik yang mengusung konsep pemilahan sampah (less waste more jazz) menghasilkan timbulan sampah mencapai 9.051 kilogram atau sekitar 9 ton sampah.
Di antara berbagai jenis sampah, karton bekas kemasan minuman yang terpilah juga ikut didaur ulang. Upaya ini menjadi salah satu komitmen produsen, penyelenggara event, dan konsumen untuk bersama-sama menjaga bumi tetap lestari.
Hal ini juga sejalan dengan tema peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2023, 'Solusi Untuk Polusi Plastik #BeatPlasticPollution'.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menekankan momen ini penting untuk menggugah, menumbuhkan, serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian lingkungan.
Sementara itu, lebih dari 10 tahun, Java Jazz Festival menerapkan less waste berkolaborasi dengan para mitra salah satunya Tetra Pak dan Greeners.
Salah satu tim Less Waste dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Rahmat, menilai, pemilahan sampah tahun ini semakin baik. Sebaran titik tempat sampah terpilah juga semakin banyak. Apalagi, timbulan sampah event tahun ini lebih besar dari pada tahun lalu.
Apresiasi juga datang dari penonton asal Jakarta, Sinta. Menurutnya, dengan adanya tempat sampah terpilah ia merasa terbantu dan teredukasi. "Pemilah sampah penting banget agar setelah itu bisa dikelola sesuai jenisnya," imbuhnya.
Dalam program ini, sampah yang dihasilkan event dipilah sehingga bisa didaur ulang dan tidak sepenuhnya membebani tempat pembuangan akhir (TPA). Sebanyak 50 tempat sampah terpilah tersebar di berbagai titik lokasi Java Jazz Festival 2023.
Baca juga: Badan POM Akui Kekurangan SDM Untuk Lakukan Pengawasan Obat dan Makanan di Daerah
Koordinator Less Waste More Jazz, Reynaldi Sunaryo, mengungkapkan, adanya less waste di sebuah event dengan menyediakan tempat sampah terpilah bisa memudahkan pengelolaan sampah selanjutnya, hingga sampah tidak berakhir di TPA.
"Dengan adanya pemilahan sampah di acara besar seperti ini sampah menjadi mudah untuk dikelola lebih lanjut. Misal ada yang kita berikan ke pihak daur ulang dan berpeluang menjadi sirkular ekonomi," katanya.
Data tim Less Waste More Jazz menunjukkan, total sampah Java Jazz Festival 2023 mencapai sekitar 9 ton. Hari pertama ada 2,2 ton, hari kedua 3,3 ton, dan hari ketiga 2,98 ton. Sampah itu terdiri atas sampah organik, plastik, kertas, residu, botol plastik dan kemasan karton bekas minuman (Tetra Pak).
Lalu untuk sampah karton bekas minuman (Tetra Pak) totalnya 3,5 kg. Sementara itu timbulan sampah kertas mencapai 1.014,5 kg atau 1 ton.
Reynaldi mengungkapkan, sampah Tetra Pak itu masuk ke tempat daur ulang. Nantinya, produk daur ulangnya ada dua yakni produk kertas daur ulang dan produk aluminium composite. "Daur ulang akan dilakukan pihak ketiga binaan produsen," imbuhnya.
Upaya Tetra Pak mendaur ulang sampah kemasan dari event ini juga menjadi salah satu komitmen tersebut. Dari awal proses produksi kemasan, Tetra Pak juga memastikan bahan baku kertas kartonnya berasal dari hutan lestari dan tersertifikasi Forest Stewardship Council® (FSC®).
Pada 2005 Tetra Pak Indonesia mulai mengembangkan infrastruktur pengumpulan kemasan karton bekas minuman. Sampai dengan 2022, upaya pengumpulan kemasan pascakonsumsi ini telah berkembang dengan bermitra dengan banyak aggregator pengumpul di Jawa dan Bali.
Mereka memastikan kemasan karton pascakonsumsi dari masyarakat dikumpulkan secara terpilah dan dikelola untuk kemudian dikirim ke pabrik daur ulang. Mitra pabrikan daur ulang sampah kemasan telah berkembang di Tangerang, Mojokerto, Pasuruan, dan Kudus yang mendaur ulang kemasan karton bekas minum dari bagian kertasnya dan polimer aluminumnya. (RO/I-2)
DI tengah tantangan pengelolaan sampah di wilayah pesisir Bekasi, sebuah transformasi nyata tengah berlangsung di Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Bekasi, Jawa Barat.
Pemerintah menyatakan akan membersihkan dan menata bangunan kumuh di sekitar TPA Sarimukti.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
Program Adipura tidak lagi hanya menjadi simbol kota bersih, melainkan indikator strategis tata kelola persampahan modern, adil, dan berkelanjutan.
RDF Rorotan tetap menjadi salah satu strategi utama Pemprov DKI dalam mengatasi persoalan sampah, sembari menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi ke depan.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
DI tengah krisis iklim yang kian nyata dan ketidakadilan sistemis terhadap perempuan yang terus menganga, Indonesia membutuhkan lebih dari sekadar kepemimpinan yang cerdas dan tegas.
Ketika wilayah jelajah buaya menyempit akibat alih fungsi lahan dan pembangunan permukiman, buaya cenderung masuk ke lingkungan manusia untuk mencari makan.
PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) menyelenggarakan serangkaian kegiatan lingkungan bertema Beat Plastic Pollution atau Hentikan Polusi Plastik.
Sebagai bentuk implementasi nyata dari komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), Krakatau Posco menjalankan program konservasi mangrove di Desa Lontar, Serang
Hotel ibis Palembang Sanggar dengan bangga mengumumkan keberhasilan meraih sertifikasi Green Key, sebuah penghargaan prestisius bertaraf internasional
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved