Selasa 30 Mei 2023, 08:30 WIB

Ingin Vaksin Sebelum Bepergian? Lakukan Dua Minggu Sebelum Berangkat

Basuki Eka Purnama | Humaniora
Ingin Vaksin Sebelum Bepergian? Lakukan Dua Minggu Sebelum Berangkat

ANTARA/Wahyu Putro A
Nakes menyuntikkan vaksin meningitis meningokokkus ke PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (14/4).

 

DOKTER dari Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB Pabdi) Sukamto Koesnoe mengatakan idealnya orang-orang yang akan bepergian mendapatkan vaksin sesuai kebutuhan dua pekan sebelum keberangkatan agar antibodi terbentuk optimal.

"Antibodi itu akan terbentuk sempurna pada semua populasi yang divaksin itu kira-kira 28 hari. Pada orang-orang yang daya tahan tubuhnya baik itu bisa lebih cepat yaitu dua minggu," kata Sukamto, yang menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Imunisasi Dewasa PB Papdi itu, dikutip Selasa (30/5).

Vaksin sesuai kebutuhan ini maksudnya berdasarkan berbagai pertimbangan seperti situasi epidemiologi di negara atau wilayah yang akan didatangi, riwayat vaksinasi, moda dan durasi perjalanan, usia dan status kesehatan dan persyaratan khusus negara.

Baca juga: Kirim Vaksin Ke Nigeria, Bentuk Soft Diplomasi RI

Sukamto menyarankan sebaiknya orang-orang merencanakan jenis vaksin sesuai kebutuhan saat berniat bepergian. Vaksin yang umumnya berhubungan dengan perjalanan antara lain tifoid, hepatitis A, hepatitis B, measles atau campak, meningococcal atau meningitis, polio, Japanese encephalitis atau ensefalitis Jepang, yelllow fever untuk mencegah demam kuning, dan rabies.

"Misalnya ke India, Vietnam wisata kuliner, itu tifoid, hepatitis A masih banyak. Jangan sampai kita dirawat, apalagi bila fasilitas
kesehatannya tidak memadai dan lainnya," kata Sukamto.

Khusus untuk vaksin meningitis, saat ini, sebatas anjuran bagi mereka yang akan menjalankan ibadah umroh dan dan wajib bagi calon haji, bisa didapatkan setidaknya 10 hari sebelum keberangkatan menuju Tanah Suci.

Baca juga: Ini Jenis Vaksin yang Perlu Didapatkan Sebelum ke Luar Negeri

Dulu, mereka yang baru mendapatkan vaksin meningitis pada hari keberangkatan biasanya diberikan antibiotik supaya tidak terkena meningitis sampai vaksin bekerja. 

Tetapi, akhir-akhir ini, profilaksis tidak dianjurkan lagi karena munculnya resistensi terhadap antibiotik. Belum lagi tidak ada
jaminan keamanan pada mereka yang minum antibiotik dia dapat terhindar dari meningitis.

Kemudian, setiap jenis vaksin memiliki jangka waktu yang berbeda-beda dalam memberikan perlindungan sehingga penting bagi masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jadwal vaksinasi yang tepat.

Selain itu, beberapa negara mensyaratkan sertifikat vaksinasi tertentu sebagai persyaratan masuk. Oleh karena itu, sebaiknya, orang-orang memeriksa persyaratan vaksinasi sebelum melakukan perjalanan internasional. (Ant/Z-1)

Baca Juga

MI/RAMDANI

Masyarakat Harus Tetap Waspada Hadapi Pandemi di Masa Depan

👤M Iqbal Al Machmudi 🕔Kamis 28 September 2023, 12:47 WIB
Penyebab pandemi biasanya suatu penyakit baru, atau penyakit lama tetapi dengan mutasi atau varian...
MI/HO

DLHK Banten Pastikan Sanksi Tegas Perusak Lingkungan

👤Media Indonesia 🕔Kamis 28 September 2023, 12:46 WIB
Wawan mengakui masih ada 20 persen perusahaan yang berapor...
ANTARA/Widodo S. Jusuf

Dirut BPJS Sebut, Per Agustus 2023, 95% Peserta Sudah Lunasi Iuran BPJS Kesehatan

👤Naufal Zuhdi 🕔Kamis 28 September 2023, 11:38 WIB
"Dulu, sebelum 2021, collection rate kurang dari 70%, tahun 2022 sebesar 99%, tahun ini per Agustus 2023 sudah 95%-an. Kita upayakan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya